SERANG, LINIMASSA.ID – Sebanyak 2.100 kasus orang dengan HIV ditemukan tahun ini di Provinsi Banten. Dari delapan kabupaten/kota yang ada, penemuan ODHIV tahun ini paling banyak di Kota Tangerang yakni 639 orang.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti, Kamis, 21 November 2024. “Setiap tahunnya selalu bertambah,” ujarnya.
Setelah Kota Tangerang, ia memaparkan kabupaten/kota lain dengan penemuan kasus HIV tinggi yakni Kabupaten Tangerang sebanyak 510 orang. Kemudian, Kota Tangerang Selatan 346 orang, Kota serang 164 orang, Kabupaten Serang 145 orang, Kota Cilegon 122 orang, Kabupaten Lebak 102 orang, dan Kabupaten Pandeglang 72 orang.
Ia mengatakan, jumlah kumulatif penemuan kasus HIV sejak tahun 1996 hingga Oktober 2024 yang saat ini masih hidup di Banten sebesar 11.652 pasien.
Sebanyak 337 Orang di Pandeglang Terinfeksi HIV/AIDS, Didominasi Usia Produktif

Sebanyak 337 orang warga Pandeglang mengidap HIV/AIDS. Data ini berdasarkan pemeriksaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang sejak awal tahun hingga November 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Dian Handayani menyebutkan bahwa ada ratusan orang terinfeksi HIV/AIDS di Pandeglang tiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan.
“Di tahun 2024 ini jumlahnya meningkat menjadi 337 orang,” katanya, Kamis 21 November 2024.
Dian menjelaskan, dari total 337 orang pengidap tersebut, sebanyak 255 orang saat ini tengah menjalani pengobatan di rumah sakit atau layanan puskesmas di wilayah setempat.
Langkah pengobatan ini, kata Dian, bertujuan untuk menekan perkembangan virus dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dian Handayani menjelaskan, bahwa HIV/AIDS dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan kelompok risiko tertentu. Beberapa di antaranya meliputi ibu hamil, pasien tuberkulosis (TBC), waria, anak-anak yang terlahir dari orang dengan HIV/AIDS (ODHIV), dan pasangan risiko tinggi (Pasangan Risti).
“Selain itu, HIV/AIDS juga dapat ditularkan melalui infeksi menular seksual, pelanggan pekerja seks, populasi umum, pengguna narkoba suntik, serta laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki,” jelasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Pandeglang berasal dari berbagai kelompok usia, mulai dari balita berumur 1 tahun hingga lansia berusia 64 tahun. Namun, kelompok usia produktif 25-29 tahun mencatat angka pengidap tertinggi.
Lanjutnya, untuk mendukung pengobatan HIV/AIDS, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang menyediakan enam layanan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP). Layanan ini tersedia di Puskesmas Cadasari, Puskesmas Saketi, Puskesmas Labuan, Puskesmas Panimbang, RSUD Aulia, dan RSUD Berkah Pandeglang.
Dian juga mengimbau masyarakat yang merasa pernah melakukan perilaku berisiko untuk segera melakukan tes HIV.