linimassa.id – Tembakan gas air mata dilakukan oleh tentara israel dalam laga final piala Palestina antara Balata FC VS Jabal Al-Mukaber. Penyerangan tersebut sempat menghentikan jalannya pertandingan.
Namun, pertandingan akhirnya dapat dilanjutkan, dimana Al-Mukaber keluar sebagai juara usai menang dengan skor tipis 1-0. Sumber: Federasi Sepakbola Palestina.
Atas insiden tersebut, beberapa suporter sempat mengalami perih dibagian mata dan kesulitan bernafas. Oleh karena itu, federasi sepak bola Palestina (PFA) akan melaporkan peristiwa ini ke FIFA.
Laga terhenti selama 30 menit. Setelah kondisi aman dan konfusif, pertandingan dilanjutkan. Jabal Al-Mukaber dieprkuat mantan pemain persib Bandung, yakni Mohammed Rashid.
Momen penyerangan tentara Israel ke laga final Piala Liga Palestina 2023 itu pun terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Menurut laporan dari Inside World Football, serangan yang dilakukan oleh tentara Israel ini dilakukan secara tiba-tiba.
Dalam laporan tersebut, tentara Israel secara mendadak masuk ke stadion. Mereka kemudian menembakkan gas air mata ke arah lapangan dan tribun penonton.
Dalam video yang terunggah di media sosial, segerombolan orang pun terlihat berada di tengah lapangan. Mereka tampaknya berlari guna menghindari serangan gas air mata. Namun, beberapa orang tampak tergeletak di lapangan.
Mendapati kondisi ini, sikap FIFA pun langsung jadi sorotan para pencinta sepakbola dunia. FIFA dinilai bisa saja menjatuhkan sanksi kepada Israel karena penyerangan dalam pertandingan sepakbola itu.
Penyerangan tersebut pun kemungkinan bisa berdampak terhadap Timnas Israel U-20. Pasalnya, mereka bisa dilarang tampil di Piala Dunia U-20 2023. Namun hingga kini, belum ada pernyataan yang disampaikan FIFA. (AR)