linimassa.id – Minggu ini saatnya bersama ayah. Secara ya, 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional. Selamat hari ayah.
Peringatan ini bertujuan untuk menghargai peran dan jasa seorang ayah dalam keluarga. Seorang ayah akan merasa senang apabila salah satu anggota keluarganya berinisiatif untuk mengajaknya melakukan sesuatu kegiatan.
Ia akan merasa diperhatikan dan mengurangi rasa kesendirian. Bagaimana tidak, seorang ayah sehari-harinya bekerja di luar, jauh dari kehangatan keluarga.
Indonesia merayakan Hari Ayah Nasional 2023 pada Minggu (12/11/2023). Berbeda dengan Hari Ayah Sedunia yang jatuh setiap hari Minggu pada pekan ketiga Juni, Hari Ayah Nasional diperingati setiap 12 November.
Namun demikian, kedua peringatan ini memiliki makna dan esensi serupa, yakni bentuk apresiasi dan penghormatan kepada sosok ayah.
Cara merayakan peringatan ini pun sederhana, salah satunya dengan mengirimkan ucapan atau kata-kata Hari Ayah Nasional kepada sosok yang dipanggil ayah, bapak, papa, babe, abah, atau aba.
Asal Mula
Hari Ayah di Indonesia diprakarsai oleh paguyuban lintas agama dan budaya bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).
Hal ini bermula dari PPIP yang merayakan Hari Ibu di Surakarta, Jawa Tengah dengan mengadakan lomba menulis surat untuk ibu pada 22 Desember 2004.
Di akhir acara, mayoritas peserta bertanya terkait penyelenggaraan lomba serupa untuk sosok ayah. Namun, saat itu belum ada agenda nasional untuk memperingati Hari Ayah.
Ayah sebagai bagian dari keluarga juga dinilai memegang peranan penting dalam membentuk karakter keluarga.
PPIP pun melakukan audiensi kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surakarta untuk menyusun agenda peringatan Hari Ayah di Indonesia.
Setelah audiensi, pada 12 November 2006, PPIP menggelar deklarasi di Pendapi Gede Balai Kota Solo dengan dihadiri ratusan orang dari berbagai kalangan.
Melalui jaringan PPIP, deklarasi serupa juga diselenggarakan di Maumere dan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua PPIP Gress Raja mengatakan, Hari Ibu Nasional merupakan hari untuk mengenang jasa ibu. Sementara Hari Ayah Nasional, bertujuan untuk menghargai sosok bapak atau orangtua secara keseluruhan.
“Bapak dan ibu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kita butuh keduanya sebagai keseimbangan kesadaran kita sebagai anak,” ungkap Raja saat itu.
Sebelum deklarasi pada 12 November 2006, dibentuk panitia independen untuk menyelenggarakan sayembara menulis surat untuk ayah.
Panitia kemudian mengumpulkan 100 surat pilihan dalam buku Kenangan untuk Ayah untuk memeriahkan deklarasi Hari Ayah Nasional pertama kali pada 2006.
Isi surat sangat beragam, mulai dari pujian, rasa membutuhkan, hingga nada kritis mempertanyakan fungsi bapak sebagai kepala keluarga yang tidak berjalan baik. Misalnya, surat berjudul “Ayah, jangan pernah bilang lagi, kalau ayah ingin bercerai dengan ibu”.
Deklarasi Hari Ayah Nasional diikuti dengan prosesi sungkeman kepada bapak yang membuat banyak hadirin menitikkan air mata.
Kala itu, Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sebagai wakil dari Pemerintah Kota Surakarta mengatakan, kehadiran Hari Ayah Nasional diharapkan dapat mengingatkan peran utama bapak.
Ia juga berharap peringatan ini dapat mencegah sosok ayah melakukan sepak terjang yang tidak sesuai dengan norma masyarakat.
Dengan iringan liong, drumband, serta penari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, rombongan peserta deklarasi berjalan menuju Kantor Pos yang jaraknya 200 meter dari Pendapi.
Piagam deklarasi Hari Ayah Nasional dan buku Kenangan untuk Ayah juga dikirim kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Piagam dan buku berisi surat itu turut dikirim ke Bupati di empat penjuru Indonesia, yakni di Sabang (Aceh), Merauke (Papua Selatan), Sangir Talaud (Sulawesi Selatan), dan Pulau Rote (NTT).
Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah penetapan Hari Ayah Nasional, dengan peringatan yang dilakukan setiap 12 November.
Tujuan dari penetapan ini agar tidak ada anggapan bahwa ayah bukan sosok yang tidak lebih penting dari ibu. Di sinilah makna peringatan Hari Ayah Nasional, sebagai upaya mengakui perjuangan ayah, peranan ayah, dan segala hal baik yang berhubungan dengan sosok ayah.
Para tokoh dunia dan penulis ternama di Tanah Air pun mengakui bertapa berharganya sosok ayah bagi anak-anak dan keluarganya. (Hilal)