LEBAK, LINIMASSA.ID – Menu MBG di Lebak diduga basi dan tak layak konsumsi, sontak hal ini mengundang pertanyaan netizen tentang keseriusan pemerintah daerah dalam menjalan program Presiden Prabowo Subianto ini.
Peristiwa ini terjadi di MTs Mathlaul Anwar, Kampung Baros, Desa Kadu Agung Barat, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Rabu 3 September 2025.
Menu MBG diduga basi ini pertama kali diungkapkan oleh Wakil Kepala MTs Mathlaul Anwar Agung Amin Firdaus, usai menu MBG dibagikan ke sekolahnya.
Agung mengatakan, program Makan Bergizi Gratis atau MBG di sekolahya baru berjalan dua hari, pada hari pertama menu makanan yang disajikan berupa nasi, sayuran, tempe, telor dan buah-buahan.
“Menu MBG di Lebak ini rasanya rasanya asam seperti makanan basi, sayur dan tempe juga terasa pahit,” kata Agung, Kamis 4 September 2025.
Dijelaskan Agung, para siswa yang merasakan menu MBG di Lebak ini basi, langsung melaporkannya kepada guru, para guru pun kemudian mencicipinya untuk memastikan kebenaran tersebut.
“Ternyata bener, sayurnya sudah berubah rasa, basi,” ujarnya.
Menu MBG di Lebak Basi, Ini Instruksi Guru

Setelah memastikan menu MBG di Lebak basi, para guru pun langsung menginstruksikan kepada siswa agar tidak mengonsumsi makanan tersebut.
Sementara itu, Iwan Sunano, perwakilan dari Yayasan Ijah Barokah sebagai Mitra MBG di Kecamatan Cibadak yang menyalurkan menu MBG, memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi dari sekolah mengenai temuan menu MBG di Lebak basi. Namun, ia mengakui ada keluhan terkait rasa sayur yang dinilai berbeda dari biasanya.
“Semua bahan yang dikirim ada sampel, dan kami uji coba kembali. Memang sayur yang biasanya tidak berkuah kemarin agak basah, mungkin itu yang dikira basi,” papar Iwan saat berada dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cibadak.
Ia juga menegaskan, guru di sekolah sudah diinstruksikan agar mencicipi makanan sebelum dibagikan. Jika terbukti basi, makanan tidak boleh didistribusikan dan harus segera dilaporkan. Namun hingga kini, belum ada laporan resmi terkait menu MBG di Lebak makanan basi.
“Ompreng yang kami tarik kembali semuanya sudah dikonsumsi murid. Memang ada sisa, terutama nasi dan sayur, tetapi lauk selalu habis,” pungkasnya.
Diketahui, kejadian menu MBG di Lebak basi ini juga terjadi di SMPN 1 Kramatwatu, Kabupaten Serang dua hari sebelumnya, menu yang disajikan basi dan membuat 27 orang siswa sakit pertu, satu orang bahkan alami mual dan muntah.



