linimassa.id – Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi ekspor pakan ternak yang dilakukan oleh PT Nutricell Pacific ke Denmark.
Menurutnya, ekspor tersebut sebagai salah satu keberhasilan dalam kegiatan ODICOFF (One Day with Indonesia Coffee Fruit and Floriculture) yang dilakukan Kementerian Pertanian pada 2021 lalu. Nutricell mengambil peran dalam misi promosi produk obat dan nutrisi hewan untuk negara Denmark (Eropa) dan Uni Emirat Arab (Timur Tengah)
“Nutricell hari ini membuktikan bisa menembus Denmark dan negara lain yang memang selama ini menjadi bagian penjajakan yang dilakukan,” katanya, Selasa (15/2/2022).
Yasin menuturkan, keberhasilan ekspor itu tak dilihat dari jumlahnya. Tetapi, sebagai langkah membuktikan bahwa Indonesia bisa tampil di dunia dengan mengandalkan hasil komoditi pertanian.
“Indonesia harus bisa tampil di dunia dengan mengandalkan hasil komoditi pertanian kita yang banyak dibutuhkan oleh dunia. Saya kira itu langkah yang bisa kita lakukan,” tuturnya.
CEO Nutricell Pacific Ir. Suaedi Sunanto mengatakan, petikemas pertama yang dilepas berupa produk suplemen makanan hewan, Nutrifat Ca-84 sebanyak 13 MT dengan negara tujuan Denmark. Nilai ekspornya setara dengan setengah milliar pupiah. Nilai tersebut merupakan pengiriman perdana dari total nilai kesepakatan sebesar 1 juta Euro.
“Nutricell memiliki komitmen untuk menghadirkan produk yang memenuhi standar kualitas global, meliputi kualitas produk, ketelusuran (traceability), standar keamanan pangan serta standar keberlangsungan (sustainability),” katanya.

“Dengan diterimanya produk Nutricell, termasuk di negara Eropa, menunjukkan bahwa kualitas produk Nutricell setara dengan produk-produk global lainnya, karena produk yang dijual untuk pasar dalam negeri, maupun pasar ekspor berasal dari gugus kendali mutu yang sama, sehingga dapat berdampak positif terhadap people, planet dan protein,” tambahnya.
Lebih dari itu, Nutricell Bersama dengan IPB University turut serta membangun peternakan yang berdaya saing global melalui sustainability (keberlanjutan) protein.
Dalam rangkaian acara pelepasan ekspor pakan ternak itu, Nutricell mempersembahkan penghargaan kepada pihak- pihak yang memiliki komitmen penuh terhadap terwujudnya suatu sistem peternakan yang ramah lingkungan, dalam hal ini adalah penurunan produksi gas rumah kaca.
Adapun kategori pertama adalah “Green House Gas Emission Awareness” yang dipersembahkan kepada peternak/instansi yang bergerak di sektor ruminansia, khususnya ternak sapi perah serta komponen penunjangnya.
Kemudian, kategori kedua adalah “Antibiotic Awareness” yang diperuntukkan oleh peternak/instansi yang bergerak di sektor perunggasan. Penghargaan “Antibiotic Awareness” diberikan kepada pihak-pihak yang peduli dan peka terhadap tata cara penggunaan antibiotik yang baik dan benar.
Berikut adalah list penerima penghargaan kategori “Green House Gas Emission Awareness”, terdiri dari PT Greenfields Indonesia, PT. Rafles Pacific Harvest, PT Agrijaya Prima Sukses, PT Global Dairy Alami, PT Nestle Indonesia, dan PT DSM Nutritional Products Indonesia. Untuk kategori “Antibiotic Awareness”, berikut adalah list penerima penghargaan tersebut, PT Sreeya Sewu Indonesia, PT Kerta Mulya Saripakan dan PT Sumber Inti Harapan. Pemberian penghargaan tersebut merupakan hasil kajian Nutricell dan IPB University.
“Dengan adanya apresiasi tersebut, diharapkan semakin banyak pihak-pihak yang tergerak membangun sistem peternakan yang efisien serta berkelanjutan, yang berarti menjaga keselarasan antara performa ternak yang optimal serta lingkungan yang berkelanjutan menuju daya saing peternakan nasional ditingkat global agar tercapainya peternakan untuk dunia yang lebih baik, for better people, planet and protein,” tutup Suaedi. (red)