linimassa.id – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melakukan pemantauan ke lapak penggemukan sapi dalam rangka mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Hal tersebut ia lakukan guna mengantisipasi penyebaran penyakit PMK pada hewan ternak yang ada di Kabupaten Tangerang menjelang Idul Adha.
Di sela-sela kunjungan tersebut Bupati Zaki mengatakan, Hari ini Ia melakukan kunjungan ke penggemukan sapi masyarakat dalam rangka persiapan menjelang Idul Adha
Menurutnya saat ini total yang sudah diidentifikasi yang suspec PMK atau penyakit mulut dan kuku ada 35 ekor hewan dan didominasi oleh sapi, dan ini sapi-sapi yang berasal dari luar daerah Tangerang, seperti dari Jawa Tengah Jawa Barat dari Wonogiri.
“jadi kita menghimbau kepada seluruh tempat penggemukan sapi dan penampungan hewan ternak untuk hewan kurban segera melaporkan Apabila mereka akan menerima kiriman atau pasokan-pasokan sapi dari luar Tangerang, apalagi yang sudah ada saspek penyakit PMK nya,” Kata Zaki ketika memantau salah satu tempat penggemukan sapi di Desa Ranca Iyuh Panongan, Kamis, (2/6/22).
Katanya, harus secepatnya lapor segera ditangani dan ditindaklanjuti proses pemulihan, mudah-mudahan dengan pemantauan yang ketat oleh tim pemeriksa yang dipersiapkan dan juga dibantu oleh persatuan dokter hewan mudah-mudahan di Kabupaten Tangerang paling tidak bisa terkendali penyakit PMK.
“Untuk penanganan saat ini semua titik dilakukan penyemprotan disinfektan di semua lapak dan timnya ini satu tempat satu tim tidak boleh bergantian ataupun pindah jadi satu tempat satu tim ada di identifikasi 8 tempat terlebih dahulu dari 6 Kecamatan yang besar-besar terlebih dahulu,” Ungkapnya
Lebih jauh Zaki mengatakan, Untuk saat ini yang sudah ada positif PMK ada 5 tetapi dalam proses pengobatan dan sudah mulai membaik Jadi sebetulnya PMK ini bisa disembuhkan dan mortality yang sangat kecil, itu cuman faktor penularan yang sangat cepat yang ini yang perlu kita waspada.
“persyaratan menjadi hewan kurban itu kan harus halalan dan juga harus Toyib baik makanya kita benar-benar menjaga itu semua agar masyarakat nantinya ketika melakukan pembelian hewan kurban semua sudah sehat dan terjamin keamanan dan kesehatan,” Pungkasnya.
Dan Untuk mengantisipasi penyebaran kita melakukan identifikasi tempat-tempat lapak atau penampungan hewan ternak kurban melalui Bapak Ibu Camat agar mereka melaporkan kepada dinas terkait, dan juga pihaknya juga Sekaligus juga investigasi pengiriman pengiriman ternak dari daerah luar.
Sementara itu Asep Jatnika selaku Kepala Dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupaten Tangerang mengatakan pihaknya telah melaksanakan pemantauan dan monitoring di 29 Kecamatan dan 230 Desa lebih tinggal sisanya yang kita terus lakukan pendataan di seluruh desa.
“Jadi total ternak sampai per tanggal 31 Mei 2022 ada 42 Ribu lebih ekor hewan ternak dan itu berasal dari 5100 lebih petani atau peternak jadi kita masih ada sisa dikit lagi yang belum dilakukan inventarisir,” Ungkapnya.
Lanjutnya, Alhamdulillah sapi-sapi yang ada di peternak warga tersebut kondisi dalam keadaan sehat dan yang terindikasi PMK itu adalah yang berasal dari luar wilayah Kab. Tangerang.
“Kami juga sudah melakukan koordinasi lintas sektoral seperti dengan polisi dan TNI Dishub kita akan merencanakan dan membentuk satgas penanggulangan atau pengendalian dan pencegahan dari PMK,” Ujar Asep.
Menurutnya, pihaknya juga dibantu oleh 90 dokter hewan dari Persatuan dokter hewan Indonesia dan ada 10 dokter hewan dari dinas pertanian ketahanan pangan kabupaten Tangerang Jadi ada 100 dokter hewan yang melakukan Pemantauan dan pengecekan dilapangan. (Primer/red)