linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Mengenal Kelainan Penis dan Saluran Kemih Serta Penanganannya
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Mengenal Kelainan Penis dan Saluran Kemih Serta Penanganannya
Gaya Hidup

Mengenal Kelainan Penis dan Saluran Kemih Serta Penanganannya

Sopy R 2 September 2022
Share
waktu baca 4 menit
022536700 1625207637 Mengenal Anatomi Penis dan Fungsinya dalam Kehidupan Pria.jpg
net
SHARE

linimassa.id – Kelainan penis dan saluran kemih pada pria sangat berdampak pada kualitas hidup penderitanya, sehingga tidak boleh diabaikan. Menurut Spesialis Urologi Eka Hospital Cibubur Dokter Gampo Alam Irdam, Sp.U, kelainan dapat terlihat semenjak lahir atau dapat berkembang seiring waktu.

Tak jarang, beberapa kelainan tersebut membutuhkan tindakan pembedahan oleh Dokter Spesialis Urologi guna memperbaiki gejala dan kondisi pasien. Yuk kita bahas beberapa kelainan dan kondisi yang cukup sering dialami oleh kaum pria, mulai dari gejala hingga penanganannya.

Hipospadia merupakan kelainan sejak lahir di mana pembukaan uretra (lubang kencing) terletak di bagian bawah penis. Gejala yang umumnya terjadi seperti lubang pembukaan uretra yang tidak normal (dapat terletak di dekat kepala penis hingga di bawah buah zakar), penis melengkung ke bawah, dan semprotan urine yang tidak normal pada saat buang air kecil. Diperlukan tindakan pembedahan guna penanganan dan mengoreksi serta memposisikan kembali lubang uretra ke ujung penis.

“Pembedahan akan lebih mudah dilakukan bagi penderita dengan usia 6 hingga 18 bulan. Proses pembedahan pada usia dewasa cenderung lebih sulit, dengan kejadian komplikasi yang lebih tinggi dan angka keberhasilan yang lebih rendah,” ujar Dokter Gampo.

Selain Hipospadia, Penyakit Peyronie juga kondisi yang sering terjadi. Kelainan ini merupakan kondisi pembentukan jaringan parut di dalam penis yang menyebabkan penis melengkung dan nyeri pada saat ereksi. Penyebabnya adalah cedera pada penis dan diperparah dengan adanya riwayat keluarga, riwayat merokok, atau penyakit kencing manis. Gejalanya berupa terabanya jaringan parut (bekas luka pada kulit) di bawah kulit penis, penis melengkung ke sisi tertentu, gangguan ereksi, pemendekan penis, nyeri, dan perubahan bentuk penis.

“Pada kondisi yang sudah parah, diperlukan pembedahan guna mengurangi kelengkungan penis dengan cara dijahit (plikasi), membuang jaringan parut, atau pemasangan prostesis penis. Tindakan bedah  umumnya dilakukan pada kondisi penyakit yang sudah stabil (tidak bertambah parah) dalam jangka waktu minimal 3 bulan,” paparnya.

Tak hanya Hipospadia dan Penyakit Peyronie, Kurvatura Penis Kongenital atau chordee juga merupakan kelainan yang umumnya terjadi, yang mana bentuk penis melengkung sejak lahir. Berbeda dengan Penyakit Peyronie, pada kelainan ini tidak ditemukan adanya jaringan parut, dimana penyebabnya adalah kelainan pembentukan penis pada saat di kandungan. Pembedahan hanya dilakukan pada kondisi chordee yang cukup parah dengan cara membuat insisi (penyayatan kulit) dan penjahitan pada sudut yang lebih besar atau hanya penjahitan saja.

Dokter yang aktif memperdalam ilmunya ini menuturkan bahwa kelainan yang terakhir adalah Striktur Uretra kondisi di mana terdapat penyempitan pada saluran uretra akibat pembentukan jaringan parut pada uretra. Kelainan bisa disebabkan disebabkan oleh riwayat trauma, infeksi, serta tindakan medis yang melibatkan uretra.

“Gejalanya sendiri bisa dari lemahnya aliran urine, aliran urine seperti lidi, tidak lancar dan harus mengedan untuk buang air kecil, hingga infeksi saluran kemih,” ungkap Dokter Gampo.

Teknik pembedahan bergantung dari letak dan keparahan striktur, meliputi tindakan endoskopi dan pembedahan rekonstruksi terbuka. Rekonstruksi terbuka dilakukan pada kasus yang kompleks dengan berbagai teknik dengan prinsip utama untuk membuang jaringan parut di sepanjang saluran uretra dan menjahit kembali, baik dengan atau tanpa menambahkan jaringan dari organ lain.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Nah, sekarang kita sudah tahu beberapa kelainan penis dan saluran kemih pada pria yang sering dijumpai. Apabila Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala dari beberapa penyakit di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. (spy)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

PSK di Kota Serang
PSK di Kota Serang Anak di Bawah Umur
News
PSK di Kota Serang
PSK di Kota Serang, Sehari Layani 5 Pelanggan
News
SPMB SMA di Banten
2 Hari, Pendaftar SPMB SMA di Banten Capai 50 Ribu
Pendidikan
Banten Internasional Stadium
Fasilitas Banten Internasional Stadium Dilengkapi, Pemprov Anggarkan Rp14,5 Miliar
Gaya Hidup
Bank Sampah Digital
Bank Sampah Digital Inisiasi Program Sekolah Sadar Sampah
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?