linimassa.id – Setiap 11 Desember diperingati sebagai Hari Gunung Internasional atau International Mountain Day.
Peringatan dilakukan untuk memberi pesan kepada masyarakat agar lebih peduli pada kondisi gunung dan lingkungan alam di sekitarnya.
Peringatan ini ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2003. Tahun ini peringatan Hari Gunung Internasional menginjak usia 10 tahun.
Mengutip laman FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations), tema Hari Gunung Internasional 2023 adalah “Memulihkan ekosistem pegunungan”. Tema ini dipilih untuk memasukkan pegunungan ke dalam Dekade Restorasi Ekosistem PBB 2021-2030, yang dipimpin Organisasi Pangan dan Pertanian PBB bersama Program Lingkungan PBB.
Dekade ini merupakan kesempatan untuk menggalang dukungan politik, penelitian ilmiah, dan sumber daya keuangan. Tujuannya untuk meningkatkan skala restorasi secara signifikan dan mencegah degradasi lebih lanjut pada ekosistem pegunungan.
Keanekaragaman Hayati
Pegunungan mencakup sekitar 27 persen permukaan bumi dan menampung sekitar setengah dari pusat keanekaragaman hayati dunia. Perjanjian keanekaragaman hayati tercantum dalam Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB 2022.
Dilansir dari Detik, pada konferensi tersebut, anggota berjanji untuk melindungi 30 persen daratan, lautan, wilayah pesisir, dan perairan pedalaman bumi pada tahun 2030. Serta memberikan dorongan untuk menghidupkan kembali dan melindungi lanskap pegunungan.
Majelis Umum PBB baru-baru ini mencanangkan “Aksi Lima Tahun untuk Pembangunan Kawasan Pegunungan” pada 2023-2027. Hal itu masuk dalam resolusi tiga tahunan mengenai pembangunan pegunungan berkelanjutan.
Tujuannya menarik bantuan hibah dan investasi untuk pegunungan, mengembangkan ekonomi dan teknologi “hijau”. Juga untuk menciptakan mekanisme untuk memperkuat kerja sama antarnegara pegunungan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan di bidang pembangunan pegunungan berkelanjutan.
Asal Mula
Dilansir dari laman PBB, Hari Gunung Internasional dibentuk pada 1992. Saat itu, PBB mengikuti agenda mengenai lingkungan dan pembangunan. Kemudian PBB melihat adanya peningkatan perhatian masyarakat terhadap gunung.
Pada 2002, akhirnya PBB menyatakan tahun ini merupakan tahun pegunungan internasional. Kemudian pada 11 Desember 2003, Majelis Umum PBB menetapkan peringatan Hari Gunung Internasional secara resmi, yang merupakan peringatan pertama kali.
Tujuan peringatan Hari Gunung Internasional adalah sebagai bentuk kesadaran mengenai pentingnya gunung bagi kehidupan. Sekaligus menyoroti peluang dan hambatan pembangunan gunung, serta membangun aliansi yang akan membawa masyarakat ke dalam perubahan positif dan lingkungan gunung di seluruh dunia.
Dari 20 persen spesies tumbuhan yang memasok 80 persen pangan dunia, enam di antaranya berasal dan terdiversifikasi di pegunungan. Tumbuhan tersebut adalah jagung, kentang, jelai, sorghum, tomat, dan apel.
Eksosistem pegunungan terancam polusi. Mikroplastik bahkan ditemukan di puncak Gunung Everest.
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim menyebut 84 persen spesies pegunungan endemik berisiko punah.
Demikian informasi mengenai tema Hari Gunung Internasional tahun ini, beserta serba-serbi Hari Gunung Internasional. Semoga dapat bermanfaat.
Pertama
Hari Gunung Internasional kemudian dirayakan untuk pertama kalinya pada tahun berikutnya atau pada 2003.
Tujuan dibuatnya hari ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pegunungan bagi kehidupan. Sekaligus melihat peluang dan kendala dalam pengembangan pegunungan.
Sementara, pegunungan adalah rumah bagi 15 persen populasi dunia, dan menampung sekitar setengah dari keanekaragaman hayati dunia. Pegunungan juga lah yang menyediakan air tawar untuk kehidupan sehari-hari bagi separuh umat manusia.
Sayangnya, perubahan iklim dan eksploitasi berlebihan semakin mengancam pegunungan. Saat iklim global terus menghangat, orang-orang pegunungan menghadapi perjuangan yang lebih besar untuk bertahan hidup.
Meningkatnya suhu juga berarti gletser gunung mencair dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini tentu memengaruhi pasokan air tawar di hilir bagi jutaan manusia.
Oleh karena itu, dengan adanya Hari Gunung Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran. Agar semakin banyak pihak yang terlibat dalam menjaga alam, terutama pegunungan.
Singkatnya, pada tahun 1992, PBB menyelenggarakan Commission on Sustainable Development (CSD). Komisi ini diadopsi oleh PBB dengan menghadirkan dokumen yang disebut “Mengelola Ekosistem Rapuh: Pembangunan Pegunungan Berkelanjutan.”
Hal ini sebagai upaya dalam menekankan pentingnya pegunungan. PBB mendeklarasikan tahun 2002 sebagai Tahun Pegunungan Internasional PBB.
Pada 2003, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 11 Desember sebagai Hari Gunung Internasional. The Food and Agricultural Organization of the United Nations (FAO) bertanggung jawab memimpin perayaan hari ini. (Hilal)