linimassa.id – Manusia yang sehat akalnya dan bersih hatinya maka akan menyambut gembira kedatangan bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah, rahmah dan ampunan dari Allah karena pada bulan Ramadhan itu diwajibkan ibadah puasa kepada manusia yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ibadah puasa bukan saja umat Islam yang diwajibkan melainkan juga kepada umat-umat lainnya.
Ibadah puasa telah dilakukan oleh para Nabi dan Rasul, sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad Saw. Hal ini, diinformasikan lewat Al-Qur’an dengan firman-Nya “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” [QS. Al-Baqarah [2]: 183]. Puasa diperintahkan kepada umat Nabi Muhammad Saw. selama satu bulan pada bulan Ramadhan.
Puasa Ramadhan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat Islam di seluruh dunia, kerinduannya terhadap ibadah puasa yang sangat dicintai karena ibadah puasa membawa keberkahan, kebahagian, kasih sayang, ampunan dan pahala yang melimpah dari Allah Yang Maha Kuasa. Ketaatannya dan kesadaran kaum Muslim meningkat, bahkan peribadatan, moralitas dan sosialnya.
Kehadiran ibadah puasa membawa suasana yang indah, damai dan tenang. Mereka mempersiapkan untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan baik, mempersiapkan untuk sahurnya, mempersiapkan mental spiritualnya untuk menunaikan shalat wajib dan shalat tarawihnya serta mempersiapkan fisiknya untuk berpuasa dari pagi hingga malam hari tanpa makan dan minum serta menjaga dari omongan yang sia-sia.
Memulai ibadah puasa harus sahur terlebih dahulu di saat menjelang waktu subuh, supaya mereka dapat menunaikan shalat subuh dan juga dapat bertahan sehingga perutnya berisi dan kuat sampai maghrib. Bahkan sahur dalam Islam termasuk keutamaan dan keberkahan karena Rasulullah Saw. bersabda “Makan sahurlah kalian karena di dalamnya terdapat berkah” [HR. Bukhari dan Muslim]. Dengan adanya makan sahur ini, menunjukkan perbedaan dengan puasa agama-agama lainnya. Sebab Rasulullah Saw. bersabda “Pembeda antara puasa kita dengan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur” [HR. Muslim].
Dengan sahur akan memberikan kekutan tubuh atau fisik manusia yang akan menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan niat karena Allah, tidak makan dan minum, tidak berhubungan di siang hari serta tidak berbicara yang kotor, yang tidak memberikan manfaat dan memberikan ucapan hoax, maka ibadah puasanya tak bernilai dihadapan Allah Yang Maha Kuasa. Rasulullah Saw. bersabda “Barangsiapa tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta [di waktu puasa] maka Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya” [HR. Bukhari].
Manusia yang beriman akan menjaga puasa hingga berbuka puasa dengan penuh kegembiraan karena ibadah puasa itu ada dua kebahagian, yaitu bahagia ketika berbuka puasa dan bahagia ketika kita bertemu dengan tuhan di akhirat. Kebahagian buka puasa ini, diabadikan dalam sabda Rasulullah Saw. “Tersedia dua kebahagian bagi orang yang berpuasa, kebahagiaan sewaktu berbuka puasa dan kebahagiaan sewaktu bertemu dengan Tuhan” [HR. Ahmad].
Kebahagian terlihat dalam wajah-wajah kaum muslimin yang berpuasa, bahkan berpahala besar bagi orang-orang yang beriman memberikan buka puasa kepada orang-orang yang berpuasa. Sebab Rasulullah Saw. bersabda “Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun” [HR. Ahmad dan Nasai].
Puasa di bulan Ramadhan banyak limpahan pahala dan ampunan dari Allah Yang Maha Kuasa. Maka dari itu, jangan tinggalkan momentum puasa Ramadhan yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya, supaya bersih, sehat dan suci serta kuat fisik dan mental spiritualnya. Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap keridhaan Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu” [HR.Bukhari dan Muslim].
Meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan yang jelas, maka berdosa dihadapan Allah Yang Maha Kuasa karena puasa merupakan suatu kewajiban bagi kaum Muslim. Puasa Ramadhan adalah ketaatan kepada Allah Sang Pencipta, bahkan Allah yang akan membalas semua apa yang dikerjakan kaum Muslim di bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan akan menghapuskan segala dosa bila dilakukan dengan tulus ikhlas dan mengerjakan kebaikan-kebaikan di bulan Ramadhan.
Puasa Ramadhan merupakan karunia Allah kepada kaum Muslimin dengan kasih sayang-Nya karena dengan puasa berpahala dan ampunan-Nya, bahkan pintu-pintu surga terbuka dan pintu neraka ditutup rapat, serta syaitan terbelenggu tidak mampu menggoda semua orang yang berpuasa dan beribadah di bulan Ramadhan.Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda “Kesalahan seorang atas keluarganya,hartanya, dirinya,anaknya dan tetangganya dapat dihapus dengan ibadah puasa, shalat, sedekah dan amar makruf nahi munkar” [HR. Bukhari dan Muslim].
Dari hadist Nabi tersebut, jelas dan nyata bahwa ibadah puasa di bulan Ramadhan banyak memberikan manfaat bagi hamba-hamba Allah yang beriman, taat, tunduk dan penyerahan total kepada Allah akan memberikan kesehatan, kesucian dan kebersihan hatinya, akalnya dan nafsunya terarah serta fisiknya menjadi sehat dan bugar. Bahkan puasa, shalat, sedekah, zakat, menyampaikan amar makruf dan mencegah kemungkaran. Semua itu adalah dapat menghapus segala dosa dan perbuatan buruk manusia. Berbahagialah hamba-hamba Allah yang berpuasa dan beribadah serta tunduk dihadapan Allah Yang Maha Kuasa. (red)