LEBAK, LINIMASSA.ID – Rencana Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyalurkan program Makan Bergizi Gratis atau MBG di Baduy, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, mendapat tanggapan dari Pemerintah Desa Kanekes.
Kepala Desa Kanekes (Jaro) Oom menyampaikan bahwa pihaknya belum menerima informasi resmi terkait rencana pelaksanaan program tersebut di wilayahnya.
“Sampai saat ini kami belum mendapat kabar atau pembahasan langsung mengenai program MBG di Baduy itu, jadi kami belum bisa memberikan sikap pasti,” ujar Oom kepada wartawan, Selasa (11/11/2025).
Meski demikian, ia menegaskan bahwa masyarakat Baduy pada dasarnya tidak menolak program pemerintah, asalkan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan aturan adat dan dilakukan secara adil serta merata.
“Prinsip di Baduy itu sama rasa, sama rata. Kalau ada bantuan, jangan sampai sebagian dapat dan sebagian tidak. Itu yang harus dipahami pemerintah,” jelasnya.
Oom menuturkan, masyarakat Baduy tersebar di 68 kampung, sehingga pemerintah perlu memahami struktur sosial dan pola permukiman agar penyaluran bantuan tidak menimbulkan kecemburuan sosial.
“Pendistribusian harus merata. Misalnya untuk kelompok tertentu seperti ibu hamil, mekanismenya harus dijelaskan dengan jelas supaya tidak terjadi kesalahpahaman,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa setiap kebijakan yang menyentuh masyarakat adat harus melalui musyawarah adat dan disepakati bersama warga.
“Segala kebijakan yang akan diterapkan di Baduy sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu agar semuanya jelas,” ucapnya.
Oom berharap pemerintah melakukan kajian mendalam sebelum menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan masyarakat adat.
“Pemerintah perlu memahami aturan adat, nilai budaya, dan cara hidup masyarakat Baduy. Dengan begitu, kebijakan yang dibuat bisa sejalan dengan tradisi kami,” pungkasnya.



