PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Usai menyantap makanan menu MBG atau program Makan Bergizi Gratis, sebanyak 28 siswa SDN Alaswangi 2 di Desa Alaswangi, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, mengalami mual dan diare.
Sejumlah siswa mulai merasakan gejala tidak lama setelah mengonsumsi makanan tersebut. Beberapa di antaranya mengeluhkan sakit perut dan muntah-muntah.
Kepala SDN Alaswangi 2, Sariful Hayat, membenarkan kejadian tersebut, sebanyak 28 mengalami dugaan keracunan massal usai menyantap menu MBG.
Para siswa mengeluhkan gejala muntah, diare, sakit perut, dan pusing setelah mengonsumsi makanan di sekolah.
Ia menyebut gejala dialami siswa secara bertahap sejak Rabu hingga Kamis pagi, tepatnya usai menyantap makanan menu MBG yang dibagikan di sekolah.
“Iya, jumlahnya ada 28 orang. Kejadiannya ada yang kemarin, tadi malam, bahkan tadi pagi juga ada lagi,” kata Sariful saat dihubungi, Kamis 20 Februari 2025.
Meski demikian, Sariful belum dapat memastikan penyebab pasti kejadian itu. Namun, berdasarkan informasi yang ia terima, para siswa mengalami gejala setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Tapi itu pun belum bisa dipastikan kebenarannya, apakah karena makanan itu atau bukan,” jelasnya.
Keracunan Menu MBG

Sariful Hayat menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan keterkaitan antara makanan yang dikonsumsi dengan insiden tersebut.
“Tadi pagi, pihak pengelola MBG bersama Puskesmas Menes sudah datang ke sekolah untuk mengecek kondisi para siswa,” kata Sariful.
Saat ini, sebagian besar siswa yang sebelumnya mengalami gejala tersebut telah kembali bersekolah. Namun, satu siswa masih menjalani perawatan di puskesmas, sementara sembilan lainnya belum masuk sekolah.
Lebih lanjut, puluhan siswa yang mengalami gejala ini berasal dari kelas 4, 5, dan 6.
“Mereka kebetulan mendapat jatah MBG pada siang hari,” ujarnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Menes, Nining Yuningsih saat dihubungi Radarbanten.co.id mengaku pihaknya telah menerima satu siswa SDN Alaswangi 2 yang mengalami gejala diare. Pasien berusia 11 tahun itu merupakan siswa kelas 5.
Namun, Nining belum dapat memastikan apakah gejala yang dialami siswa tersebut disebabkan oleh keracunan makanan atau tidaknya.
“Memang betul ada satu orang yang tadi dibawa ke puskesmas. Diagnosa sementara baru diare,” kata Nining.
Menurutnya, kepastian penyebab keracunan masih menunggu hasil uji laboratorium. Sampel makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Pandeglang. Namun, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan di Labkesda Provinsi Banten.
“Besok, tim Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan akan turun langsung ke penyedia makanan. Sampel makanan MBG kemungkinan besar akan dibawa ke Labkesda di Serang untuk diuji lebih lanjut,” ujarnya.
Saat ini, siswa yang sempat menjalani perawatan di puskesmas telah diperbolehkan pulang. Kondisinya berangsur membaik dan sudah bisa makan kembali.