linimassa.id – Menkopolhukam Mahfud MD mengakui menitipkan pesan kepada Denny Indrayana agar membantu Anies Baswedan mendapatkan tiket capres.
Hal itu, kata dia, agar jangan sampai Anies gagal nyapres karena persoalan internal, namun menuduh pemerintah menjegal Anies dalam kontestasi Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Mahfud MD usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/6).
“Kan Denny Indrayana itu, bilang ditugaskan oleh Pak Mahfud MD untuk menjaga Anies agar demokrasi hidup dan dia dapat tiket.”
“Memang iya karena dia (Denny Indayana) kan selalu menuduh pemerintah itu mau menjegal Anies. Menuduh juga ada upaya menggagalkan pemilu, memperpanjang, menunda pemilu.”
“Kalau gitu bagi tugas, ‘Kamu saya tugaskan jaga Anies, agar demokrasi hidup dan tidak lagi menuduh pemerintah’, itu maksud saya,” jelasnya.
Menurut Mahfud, bila Denny Indrayana berpikir ada upaya untuk menggagalkan pemilu, maka sebaiknya melaporkannya langsung kepada dirinya.
“Kalau ada oknum, pemerintah, oknum ya, ya bilang saya. Nah saya yang jaga pemilu-nya. Jangan dituduh mau gagalkan pemilu.”
“Saya yang jaga agar pemilu-nya jadi, bagi tugas gitu dan saya beri tugas itu bukan hanya kepada Denny,” tambah Mahfud MD.
Mahfud menambahkan, dirinya tidak hanya meminta Denny Indrayana untuk menjaga demokrasi. Tapi juga meminta tokoh lain.
“Bukan hanya Denny yang saya tugaskan, teman-teman yang mendukung Anies, saya bilang ‘jaga’. Kan banyak teman saya yang jadi pendukung, dia jaga.”
“Meskipun saya tidak dukung, tapi saya tetap jaga demokrasi. Kan begitu,” ujar Mahfud MD.
Mahfud MD juga mengaku pernah ditawari Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjadi cawapres Anies Baswedan. Namun ia tolak.
“Pak Syaikhu waktu ke rumah bersama Al Muzzammil kan beliau menjajaki untuk mencari cawapres Anies, antara lain bertanya, ‘Pak Mahfud bersedia tidak? (Saya jawab) tidak,” kata dia.