JAKARTA, LINIMASSA.ID – Puluhan mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta dan UIN Bandung antusias menghadiri diskusi Collaborative Strategies in Climate Journalism yang diadakan di @America, pusat kebudayaan Amerika yang berlokasi di Pasific Place, Jakarta, Selasa 29 Oktober 2024.
Acara mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta ini merupakan bagian dari upaya @America untuk menyediakan ruang bagi generasi muda Indonesia dalam memahami isu-isu penting, terutama yang relevan di Amerika dan Indonesia.
Diskusi mahasiswa ilmu Komunikasi Untirta ini mengangkat tema kolaborasi dalam jurnalisme perubahan iklim dan menampilkan tiga narasumber yang berpengalaman dalam bidang jurnalisme iklim yakni Daniel Glick, Ridzki Sigit, serta Hilman Afif.
Acara ini dipandu oleh moderator Adinda Ramdhaning yang memandu jalannya diskusi dengan lancar dan interaktif.
Para narasumber mengupas tuntas tentang pentingnya kolaborasi antarjurnalis dalam menyampaikan berita terkait perubahan iklim, yang merupakan salah satu tantangan besar bagi generasi saat ini.

Dalam sesi diskusi, Daniel Glick menjelaskan bahwa penyebaran informasi yang akurat dan berdampak membutuhkan kolaborasi jurnalis dari berbagai latar belakang dan negara. Ia juga membagikan pengalaman liputannya tentang perubahan iklim di Amerika dan bagaimana tantangan serupa mungkin terjadi di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Ridzki Sigit menyoroti pentingnya fokus media dalam peliputan isu perubahan iklim di Indonesia, terutama mengingat beragamnya pendekatan yang diambil oleh berbagai media portal di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa, “Media portal di Indonesia memiliki keragaman fokus yang cukup besar, tergantung pada ideologi dan afiliasi masing-masing. Hal ini turut mempengaruhi cara setiap media menyampaikan dan memprioritaskan berita tentang perubahan iklim.”
Menurutnya, seorang jurnalis memiliki tanggung jawab besar untuk mengangkat suara komunitas yang terdampak langsung, sehingga pendekatan lintas sektor dan disiplin ilmu diperlukan agar peliputan isu ini semakin efektif dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat secara luas.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta, yang hadir dalam jumlah puluhan, tampak menunjukkan antusiasme tinggi.
Beberapa dari mereka aktif mengajukan pertanyaan, menunjukkan ketertarikan terhadap topik yang diangkat.
Salah satu mahasiswa, Freya Esia Carmesa, memberikan kesan positifnya terkait diskusi ini.
“Sebagai mahasiswa komunikasi, topik tentang climate change journalism sangat insightful dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Narasumber tadi banyak memberi pesan kepada kita, generasi muda, untuk berkarya di media sosial dengan melibatkan isu perubahan iklim. Isu ini sangat penting dan perlu perhatian serius,” ujarnya.

Freya juga mengungkapkan harapannya agar UNTIRTA dapat lebih sering mengadakan acara serupa, di mana mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan narasumber kredibel yang menginspirasi mereka untuk peduli terhadap isu-isu global.
“Saya berharap mahasiswa ilmu komunikasi Untirta bisa mengadakan lebih banyak acara kolaborasi seperti ini. Acara di AtAmerica ini sangat membuka wawasan kami. Selain itu, saya harap lebih banyak mahasiswa UNTIRTA bisa mengikuti kegiatan serupa,” ungkap Freya.

Di akhir diskusi, para narasumber memberikan pesan kepada mahasiswa untuk terus menempatkan isu perubahan iklim sebagai isu penting yang perlu diperhatikan, terutama oleh generasi muda yang memiliki potensi besar untuk memengaruhi opini publik melalui media sosial.
Diskusi ini diharapkan tidak hanya memperdalam pemahaman mahasiswa tentang peran kolaborasi dalam jurnalisme iklim, tetapi juga menanamkan kesadaran akan isu perubahan iklim sebagai isu harian yang harus diperjuangkan.
Kehadiran @America sebagai fasilitator diskusi ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi strategi jurnalisme dan memahami lebih jauh pentingnya kolaborasi di antara jurnalis dari berbagai negara dan latar belakang.