CILEGON, LINIMASSA.ID – Pemerintah Kota Cilegon berkomitmen melunasi honor guru madrasah, melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Cilegon Rahmatullah, pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp8 miliar.
Diketahui, sebelumnya para guru honorer di Cilegon melalui aksi demo lantaran honor belum dicairkan akibat defisit anggaran.
Pemerintah berkomitmen untuk membayarkan honor guru madrasah pada triwulan keempat tahun 2024 yang sebelumnya terancam hangus akibat defisit anggaran pemerintah Kota Cilegon.
Saat di wawancara awak media usai kegiatan hearing bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon, Komisi II bersam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) Al-Khairiyah Kota Cilegon dan Perhimpunan Guru Madrasah Cilegon (PGMHC) Rahmatullah menyampaikan kepastian terkait honor guru madrasah pada Senin 10 Februari 2025 di ruang Rapat DPRD Cilegon.
“Alhamdulillah mudah-mudahan melalui pertemuan ini membawa kebaikan dan kemanfaatan. Mengenai honor guru madrasah pada triwulan keempat atau TW4 di bulan Oktober, November, Desember tahun 2024 juga sudah kita input di dalam SPD bagian KESRA sebesar Rp8.270.250.000, ” ucap Rahmatullah.
Mengenai waktu pencarian honor pada triwulan empat tahun 2024, Rahmatullah belum bisa memastikan karena masih menunggu keputusan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Rahmatullah menambahkan bahwa untuk tahun 2025 honor untuk guru madrasah dan honorer lainya akan di cairkan secara rutin setiap bulan, tidak seperti tahun 2024 yang dicairkan per 3 bulan.
“Dan insyaallah komitmen pemerintah daerah Kota Cilegon bahwa untuk tahun 2025 akan direalisasikan, akan dicarikan per bulan. Insyallah di bulan Februari ini saya pastikan insyallah itu bisa dinikmati oleh guru madrasah semua, ” tambahnya.
Minta Kejelasan Honor Guru Madrasah, Komisi II, DPD Al-Khairiyah dan PGMHC Gelar Hearing
![Lunasi Honor Guru Madrasah, Pemkot Cilegon Siapkan Anggaran Rp8 Miliar 2 Guru Madrasah](https://linimassa.id/wp-content/uploads/2025/02/honor-1024x799.webp)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon, Komisi II menggelar hearing bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) Al-Khairiyah Kota Cilegon dan Perhimpunan Guru Madrasah Cilegon (PGMHC) pada Senin (10/2) di ruang Rapat DPRD Cilegon.
Kegiatan ini di juga dihadiri unsur pimpinan Ketua Komisi ll Fauzy Desviandy, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Rahmatullah, Asda ll Syafrudin, Kepala Dinas Pendidikan Heni Anita Susila, dan Perwakilan Kementerian Agama Kota Cilegon.
Hearing ini dilaksanakan dalam rangka mempertanyakan kejelasan mengenai Honor guru-guru Honorer yang belum dibayarkan pada triwulan keempat tahun 2024.
Ketua DPD Al-Khairiyah, Hambasi Ghalib dalam sambutannya menuturkan bahwa dirinya mempertanyakan perihal honor guru yang belum dicairkan sebelum nya agar segera dicairkan.
“Saya mempertanyakan Honor guru ini kapan akan dibayarkannya, saya pertanyaan kejelasannya bagaimana, saya harap ada solusi entah itu dari hibah atau dibayar secara bertahap seperti apa bebas, ” ucapnya.
Perwakilan DPD Al-Khairiyah, Sayuti menyatakan kekecewaan nya terhadap kondisi guru di Kota Cilegon yang tidak dibayarkan honornya pada triwulan keempat.
“Saya sangat kecewa kondisi guru yang belum dibayarkan honornya, Kami juga sangat kecewa bahwa ada bahasa kita harus ikhlas. Kita memang guru dan moto kita ikhlas beramal, tapi saya yakin tidak ada yang ikhlas jika honornya tidak dibayarkan, ” tuturnya.
Akademisi Al-Khairiyah ini juga menyoroti soal laporan hibah dan penggunaan anggaran yang harus segera dilaporkan oleh instansi untuk keperluan pertanggungjawaban.
“Ini persoalan Honor kayak gimana coba, kita udah diminta untuk membuat SPJ, udah diminta buat laporan keuangan sampe bulan Desember padahal uangnya tidak ada, ini patut kita pertanyakan dan curigai, ” ujarnya.
Sayuti juga menyampaikan bahwa ia berharap pemangku kebijakan untuk tidak saling lempar dan segera memberikan kejelasan mengenai nasib para guru.
“Saya harap jangan jangan ada dilempar lempar lagi mengenai Honor guru ini, kalau masih tidak ada kejelasan saya akan terus menuntut sampai Honor ini dibayarkan, karena saya yakin semua disini pernah mengenyam pendidikan madrasah, maka kalau untuk madrasah untuk guru kita saya siap berjuang walaupun sampai gepeng sekalipun, ” pungkasnya.