LEBAK, LINIMASSA.ID – Juara 1 Juara Lomba Desa Wisata Nusantara diraih oleh Desa Sawarna Provinsi Banten, dalam kategori desa sangat tertinggal, tertinggal dan berkembang.
Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 ini merupakan event Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pada malam apresiasi Desa Wisata Nusantara Penggerak Swadaya Masyarakat Tenaga Pendamping Profesional.
Diketahui, pada ajang Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 ini, Desa Sawarna mendapat dua penghargaan, yakni meraih juara 1 kategori desa berkembang dan juara 2 ketua Bumdes Inovatif.
Direktur Bumdes Desa Sawarna Jaya Jetri Andarka mengatakan, penghargaan ini sebagai sebuah motivasi agar Desa Sawarna bisa menjadi lebih baik. Kedepannya Desa Sawarna menjadi yang lebih baik lagi.
“Untuk saat ini kita mendapat penghargaan nasional di ajang lomba Desa Wisata Nusantara 2024. Nanti kita tingkatkan, minimal tingkat Asean,” kata Jetri, Senin 30 September 2024.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Sawarna Iwa Sungkawa. Ia berharap seluruh pihak dapat menjaga dan meningkatkan pelayanan agar Desa Sawarna bisa memberikan kualitas yang sesuai dengan penghargaan ini.
“Tentunya ini merupakan kerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada. Ini awal batu loncatan kami untuk meningkatkan Desa Sawarna sebagai destinasi wisata terbaik,” terangnya.
“Sangat bangga, mulai dari mausuk 45 besar terus 30 besar hingga akhirnya bisa menjadi juara 1. Penghargaan ini merupakan sebuah anugrah untuk kemajuan Desa Sawarna,” tambahnya.
Sementara itu, Irwan Thamrin Dewan Juri Desa Wisata Nusantara 2024 mengatakan, bahwa Desa Sawarna dimasukan ke dalam kategori I lantaran pada Indeks Desa Membangun (IDM) untuk Desa Sawarna masih dalam kategori berkembang.
“Peserta diikuti 3000 sekian yang ikut. Desa Sawarna masuk kategori Sawarna IDM, dia masih ketegorinya berkembang. Dari hasil penilaian juri, sawarna bagus dan lainnya. Selain itu, nilainya paling tinggi itu dan hasilnya bagus,” paparnya.
Irwan menyampaikan, yang menjadi indikator Sawarna menang karena adanya perkembangan yang dimulai tahun 2022-2023 dulu sawarna jeblok, dan akhirnya setelah dikelola Bumdes akhirnya bagus.
“Apa yang membuat Sawarna bagus, peningkatan yang signifikan di Desa Sawarna yang dulu tidak dikelola Bumdes dan sekarang dikelola oleh Bumdes. Hasilnya terjadi lompatan yang signifikan, yang terjadi di Sawarna setelah dikelola Bumdes,” tandasnya.
Pesona Desa Wisata Sawarna

Seperti kita ketahui, Desa Sawarna yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ini terkenal dengan wisata pantainya yang selalu menjadi destinasi pilihan wisatawan dari berbagai daerah ketika musim liburan tiba.
Maka tak heran jika Desa Sawarna menjadi juara 1 Desa Wisata Nusantara 2024 oleh Kementerian Desa PDTT RI.
Kendati harus menempuh jarak yang cukup jauh hingga memakan waktu berjam-jam perjalanan, namun semua itu terbayar lunas oleh indahnya pesona wisata Pantai Sawarna.
Akses jalan pun kini sudah mulus dan nyaman dilalui pengendara baik roda dua maupun roda empat, perjalanan jadi semakin lancar dan mudah.
Selain wisata pantai Sawarna, Desa Sawarna juga memiliki banyak destinasi wisata lainnya seperti Pantai Goa Langir yang tak kalah memikat.
Selain dimanjakan dengan pesona pantainya yang memukau, biaya penginapan di sekitar wisata Pantai Sawarna pun terbilang masih cukup terjangkau, bahkan para wisatawan pun tak perlu khawatir untuk kebutuhan makanan, lantaran banyak pedagang yang menyuguhkan kuliner laut yang juga ramah di kantong.
Maka dengan diraihnya juara 1 Lomba Desa Wisata Nusantara 2024, Desa Sawarna tentu semakin mengokohkan kepercayaan wisatawan terhadap pilihan destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Sejarah Desa Sawarna
Terbentuknya Desa Sawarna yang merupakan juara 1 Desa Wisata Nusantara 2024 berawal dari Surat Keputusan Jenderal Rafles Tentang Pembentukan Kabupaten Banten Kidul pada Tahun 1813, yang di dalamnya tercantum nama Sawarna dan Cilangkahan. Kedua nama tersebut ialah Underdistrik dan Madhoor yang sekarang disebut Bayah.
Kemudian pada tahun 1900 an, Jean Louis Van Gogh yang merupakan keponakan dari pelukis ternama Belanda Vincent Van Gogh, menjadi Pengawas Perkebunan Kelapa di Sawarna sejak 1907 sampai wafat pada 29 Maret 1930. Pada saat itu, sekira tahun 1910, Belanda menunjuk Jaro Sai In atau Jaro Ketu sebagai Kepala Desa Sawarna dengan masa jabatan hingga 1925.
Masa kepeminpinan Kepala Desa Sawarna berlanjut hingga kini dengan tetap mempertahankan adat istiadat, budaya, serta kekayaan alamnya. Maka dari warisan aset alam inilah hingga sampai saat ini,
Desa Sawarna dengan diraihnya Juara 1 Desa Wisata Nusantara 2024, mampu mempertahankan identitasnya sebagai daerah pariwisata yang kental dengan budaya dan adat istiadatnya.