Jakarta, LINIMASSA.ID – Merespon adanya informasi bahwa LG batal investasi Rp130 T di Indonesia, Presiden Prabowo Subianto menanggapi isu tersebut dengan santai.
Menurut Kepala Negara tersebut, masih banyak dari perusahaan lain yang mau berinvestasi ke Indonesia.
Diketahui perusahaan LG batal investasi Rp130 T di Indonesia, dalam proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik atau EV, yang nilainya ditaksir mencapai 11 trillun won atau setara Rp130 triliun dengan kurs Rp11.826 per won.
Menurut Prabowo, Indonesia tidak usah khawatir perihal LG yang hengkang dari proyek itu. la pun mengatakan bahwa akan ada perusahaan lain dalam proyek tersebut.
“Ya, pasti ada kerja sama dengan perusahaan lain, tunggu saja. Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah,” kata Prabowo Subianto saat tanggapi LG Batal Investasi Rp130 T di Indonesia.
Hal senada juga dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, LG batal investasi Rp130 T di Indonesia dari proyek rantai pasok baterai EV, tak berdampak secara masif ke dalam proses percepatan pembangunan ekosistem sektor tersebut.
“Keputusan dari LG tidak mengurangi percepatan kami mendorong pembangunan rantai pasok yang menguntungkan ekosistem di Indonesia,” kata Erick Thohir , Selasa 22 April 2025.
Sebagai informasi, adanya berita terkait LG dikabarkan batal berinvestasi di Indonesia, hal ini mencuat sejak Jumat 18 April 2025.
Jawaban LG Batalkan Investasi di Indonesia

Dikutip dari Yonhap, konsorsium yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan sejumlah mitra lainnya menarik diri.
Hal ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat LG Energy Solution, setelah berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia sebelum mengambil keputusan. Namun, mereka tak menjelaskan lebih detail siapa pihak yang dimaksud dalam pembicaraan dan pengambilan keputusan tersebut.
Pihak konsorsium hanya menjelaskan langkah ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi. Lalu, ada pergeseran dalam lanskap industri, terlebih pada industri EV. LG melihat ada perlambatan sementara dalam hal permintaan EV di tingkat global.
Pihak LG mengakui, tidak menarik seluruh investasinya dari Indonesia. Salah satunya pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), yang diketahui usaha patungan dengan Hyundai Motor Group.