LINIMASSA.ID – Jumlah dan nilai saham Pemkot Tangsel di Bank BJB tengah disorot. Pasalnya, ada perbedaan nilai saham dengan modal yang disetorkan di Bank BJB.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Suhendar mengatakan, pihaknya melihat adanya kejanggalan dalam penyertaan modal Pemkot Tangsel terhadap nilai saham di Bank BJB.
“Pemerintah Kota Tangsel melakukan penyertaan modal senilai hampir 10 milyar atau 9,9 sekian, lalu lembar saham tujuh juta tiga ratus 80 sekian, kalau kita konversi maka per-lembarnya adalah 1.355 dengan tipe seri A, sementara pada data yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, kedapatan bahwa lembar sahamnya betul 7 juta tiga ratus delapan puluh sekian, tetapi nilai totalnya adalah 1,8 milyar. Nah tentu terjadi kejanggalan yang pertama, pada website BJB-nya adalah 9 atau 10 milyar,”
“Sementara pada data yang lain hanya 1,8 milyar. Artinya terjadi penyusutan hampir 8 sekian milyar hilang atau tidak cocok, lalu kalau dikonversi pada data BJB adalah 1.355 per lembar dengan total lembar sahamnya adalah 7 juta, sementara data pada kementerian hukum dan ham per-lembarnya adalah 250 rupiah, makanya disini ada ketidaksingkronan, sehingga sebenernya berapa saham kepemilikan pemerintah Kota Tangsel di Bank BJB, nah ini situasi yang tidak bagus, situasi yang sangat tertutup untuk investasi, saya kira tidak baik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam Pasal 2 Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Penyertaan Modal Daerah Pada Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Terbuka, Pemkot Tangsel menggelontorkan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sebesar 50 miliar. Dimana besaran penyertaan modal tersebut dicairkan secara bertahap, tergantung pada kemampuan keuangan daerah.
Selanjutnya, dengan dasar aturan itu, pada tahun anggaran 2022 penyertaan modal tersebut dicairkan sebesar 10 miliar. Meski dalam aturan tersebut tidak disebut secara jelas timbal balik dari penyertaan modal. Namun dapat disimpulkan, bahwa Pemkot Tangsel mendapat sejumlah saham kepemilikan atas penyertaan modal yang dilakukan.
Anehnya, berdasarkan data informasi yang didapat, Pemkot Tangsel hanya mendapat saham Seri B. Lebih dari itu, jumlahnya pun hanya sebanyak 7.380.073 lembar, yang jika dikonversi hanya sebesar Rp.1.854.018.250.
Saat dikonfirmasi perihal terkait, Walikota Tangsel Benyamin Davnie, tampak hanya menjawab sekenanya, saat ditemui di kantornya, Jumat (20/6/2025).
“Yang pertama bahwa kita yang lalu sudah menyiapkan modal ke bjb itu 10 milyar niat kita ingin menambah ya kalo boleh maksimal, ya maksimal. Tetapi ternyata ini dibatasi, karena saham yang dijual oleh Bank BJB itu terdistribusi ke seluruh kabupaten kota termasuk Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat yang ada di lingkungan kita,” pungkasnya.