linimassa.id – Isu udara Jakarta yang polusi dan tidak sehat berkaitan dengan mencuatnya penderita ISPA yang bertambah banyak. Apa penyakit ISPA itu?
ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut bisa terjadi pada siapa saja. Kelompok yang berisiko tinggi adalah anak-anak dan lansia.
Umumnya ISPA mewabah pada musim hujan, ketika suhu rendah dan cuaca lembap, sehingga virus penyebab gangguan pernapasan ini tumbuh subur.
Walaupun sebagian besar gejala ISPA dapat sembuh dengan sendirinya oleh kekebalan tubuh, namun beberapa jenis ISPA dapat memicu komplikasi berat. Seperti henti napas, gagal napas, sampai gagal jantung.
ISPA didefinisikan sebagai infeksi pada sistem pernapasan oleh virus atau bakteri. Gejala yang biasa muncul adalah batuk, hidung mampet, sakit tenggorokan, suara serak, dan gangguan pernapasan. Kadang kala suhu tubuh penderita juga bisa meningkat (demam), tapi bisa juga tidak.
Jenis-Jenis
Klasifikasi ISPA dibagi menjadi dua jenis, sesuai tempat berlangsungnya, yaitu infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi saluran pernapasan bawah.
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Saluran pernapasan atas sendiri terdiri dari hidung, pita suara di laring, sinus paranasal, dan telinga tengah. Infeksi pada lokasi tersebut dapat menyebabkan penyakit Rhinopharyngitis atau common cold yakni peradangan pada mukosa hidung dan faring. Penyebabnya adalah virus seperti, rhinovirus, coronavirus, adenovirus dan parainfluenza.
Selain itu faringotonsilitis atau peradangan di bagian selaput lendir dan amandel dengan gejala salah satunya timbul demam dan sinusitis yakni lapisan sinus yang mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri. Gejala sinusitis biasanya akan membaik setelah dua sampai tiga minggu.
- Infeksi Saluran Pernapasan Bawah
Sementara saluran pernapasan bawah terdiri dari trakea, bronkus, bronkiolus hingga paru (alveolus). Infeksi pada saluran pernapasan bawah timbul menjadi penyakit yakni bronkiolitis atau infeksi paru-paru dan radang paru-paru atau pneumonia. Infeksi ini menyerang kantung udara dalam paru-paru yang akhirnya menjadi penuh cairan atau nanah. Akibatnya penderita mengalami batuk berdahak, demam, menggigil, sampai sesak napas.
Penyebab
Penyebab paling umum yang memicu terjadinya infeksi saluran pernapasan akut adalah:
- Adenovirus
Adenovirus merupakan mikroorganisme yang dapat mengakibatkan infeksi pada saluran pernapasan. Ada lebih dari 50 jenis virus yang termasuk dalam kategori Adenovirus, misalnya virus penyebab common cold, bronkitis, dan radang paru-paru.
- Rhinoviruses
Rhinovirus adalah penyebab common cold yang biasanya tidak berbahaya. Namun, pada kelompok orang yang berisiko, pilek dan flu biasa dapat berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan akut. Yang dimaksud kelompok rentan ini adalah lansia, anak-anak berusia dini, atau mereka dengan sistem kekebalan tubuh lemah baik karena bawaan atau riwayat penyakit tertentu.
- Pneumococcus
ISPA juga dapat disebabkan oleh bakteri Pneumococcus, pemicu penyakit pernapasan tertentu, salah satunya adalah pneumonia. Pneumococcus juga termasuk jenis bakteri yang menyebabkan meningitis.
Gejala-Gejala ISPA Ringan dan Berat
- Tenggorokan Sakit salah satu gejala ISPA: Inilah gangguan kesehatan umum yang biasanya Anda alami jika terjadi infeksi pada saluran pernapasan atas atau bawah.
- Hidung mampet
- Pilek
- Batuk
- Tenggorokan sakit
- Kelelahan
- Nyeri di seluruh tubuh
- Serak
- Lemas
- Mata merah/iritasi
- Bagian sisi leher terasa menonjol karena terjadi pembengkakan kelenjar getah bening
Gejala-gejala yang dijabarkan di atas tergolong ringan. Namun jika mengalami gejala berikut ini, artinya infeksi cukup berat dan harus segera menghubungi layanan kesehatan.
- Demam mulai 39° atau lebih, disertai menggigil
- Sesak napas berat atau kebalikannya, napas lebih cepat
- Sakit kepala
- Kesadaran menurun/menghilang
- Batuk yang terus-menerus, parah, dan muntah
- Mengi (hembusan napas disertai suara seperti siulan)
- Retraksi (garis tulang rusuk terlihat jelas setiap kali penderita menarik napas)
- Stridor (ada suara keras disertai getaran saat menarik napas)
- Metode Pengobatan ISPA Rumahan dan Secara Medis
Sebagaimana umumnya gangguan kesehatan akibat virus, ISPA yang terjadi karena infeksi virus umumnya tak membutuhkan pengobatan khusus. Lalu apakah ISPA bisa sembuh total, jawabannya adalah bisa, apalagi jika daya tahan tubuh kita cukup baik.
Jadi tak perlu khawatir karena gejala akan reda dengan sendirinya setelah satu atau dua minggu. Meski demikian agar proses penyembuhan berlangsung lebih cepat, Bisa mencoba pengobatan rumahan berikut.
- Lebih banyak beristirahat dan tidur untuk membantu sistem kekebalan tubuh memerangi virus serta mengatasi peradangan.
- Banyak mengonsumsi air agar dahak lebih encer dan gampang dikeluarkan.
- Campuran lemon hangat dan madu diketahui efektif untuk mengatasi batuk karena berbagai penyebab. Demikian pula dengan campuran teh hijau dan madu yang ampuh untuk meringankan sakit tenggorokan dan batuk.
- Alternatif lain untuk meredakan sakit tenggorokan yang mengganggu adalah kumur-kumur dengan air hangat dengan campuran garam.
- Untuk mengatasi hidung mampet, Anda bisa memberi setetes minyak kayu putih atau mint pada secangkir air panas kemudian menghirup uapnya.
- Meninggikan bantal juga dapat membantu Anda tidur lebih nyaman ketika pilek, karena dapat memperlancar pernapasan.
Jika berbagai alternatif pengobatan rumahan tersebut tidak juga membawa hasil yang signifikan, perlu mendapatkan layanan medis. Biasanya dokter akan merekomendasikan obat-obatan untuk meringankan gejalanya. Ini misalnya paracetamol untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri.
Sementara untuk infeksi pada saluran pernapasan bawah, dokter bisa meresepkan antibiotik untuk ISPA. Demikian pula untuk gejala batuk, hidung mampet, dan sakit tenggorokan, dokter dapat meresepkan obat-obatan sambil memantau kondisi pasien.
Pencegahan
Mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobati. Karena itu, pastikan melakukan kebiasaan-kebiasaan berikut.
- Anak-anak wajib mendapatkan vaksin pertusis, campak, gondok, dan rubella yang dikenal sebagai vaksin MMR untuk menurunkan risiko terjangkit infeksi pernafasan berat.
- Lebih sering cuci tangan dengan sabun atau pakai hand sanitizer, terutama setelah selesai beraktivitas di tempat umum.
- Jangan lupa kenakan masker standar sebagai tindak pencegahan dari berbagai infeksi virus.
- Hilangkan kebiasaan menyentuh wajah, mulut, atau mata, apalagi jika belum cuci tangan dengan sabun. Ini akan mencegah virus, bakteri, atau parasit lain masuk ke dalam tubuh.
- Konsumsi makanan sehat dan seimbang, terutama yang banyak mengandung vitamin C.
- Terapkan pola hidup sehat dan hindari merokok untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Hindari orang-orang yang sedang sakit infeksi saluran pernafasan karena dapat menular dengan mudah melalui percikan ludah, dan kontak tangan ke tangan.
ISPA menjadi penyakit yang gampang sekali menular. Orang-orang yang mudah sekali terserang penyakit ini adalah mereka yang memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh, orang-orang berusia lanjut, dan anak-anak pun rentan terhadap penyakit ini, karena sistem imun mereka belum terbentuk sepenuhnya.
Penyakit ISPA di Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang paling banyak diidap masyarakat, dan yang paling banyak adalah anak-anak. Rata-rata balita di Indonesia mengalami sakit batuk pilek paling tidak tiga hingga enam kali per tahunnya.
Berdasarkan data World Health Organization, angka kejadian ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia (radang paru-paru) sering terjadi pada anak-anak terutama jika mengalami gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Pada balita di Indonesia jumlahnya cukup tinggi yakni 10-20% per tahun.
Jadi, saatnya mewaspadai penyakit ini sebelum berbahaya bagi tubuh. (Hilal)