linimassa.id – Tepat hari ini, ibu kota Indonesia, Jakarta, merayakan ulang tahun ke-496. Situs resmi Pemprov DKI Jakarta menulis, HUT ke-496 DKI Jakarta tahun ini mengusung tema “Jadi Karya untuk Nusantara”.
Tema tersebut merupakan harapan dari ibu kota negara supaya Jakarta bisa semakin maju dan sejahtera dari tahun-tahun sebelumnya.
Jakarta di zaman dahulu adalah sebuah kota pelabuhan yang berada di daerah muara Sungai Ciliwung.
Jakarta mendapat julukan “Kota 1001 Nama” karena banyaknya perubahan hinggga 13 kali. Sebelum menggunakan sebutan DKI Jakarta atau Jakarta, ternyata Jakarta sudah pernah 13 kali berganti nama. Mari disimak.
- Sunda Kelapa
Pada abad ke-14 ketika menjadi daerah kekuasaan Pakuan Pajajaran yang berpusat di Bogor, kota pelabuhan ini dikenal dengan sebutan Sunda Kelapa oleh bangsa Eropa.
Pada 21 Agustus 1522, bangsa Portugis menjalin perjanjian dengan Kerajaan Pakuan Pajajaran untuk membangun perkantoran dan perumahan yang dilengkapi benteng.
- Jayakarta
Perjanjian persahabatan antara Kerajaan Pakuan Pajajaran dan Portugis membuat Kesultanan Demak serta Kesultanan Cirebon tersinggung. Maka pada 22 Juni 1527, pasukan gabungan Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah menyerbu Portugis untuk menguasai Sunda Kelapa. Peristiwa 22 Juni ini yang kemudian dirayakan sebagai hari ulang tahun Jakarta setiap tahunnya. Nama Sunda Kelapa kemudian diganti menjadi Jayakarta oleh Fatahillah, yang artinya kota kejayaan.
- Stad Batavia
Pada 30 Mei 1619, Jayakarta ditaklukkan oleh Belanda di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen. Akibatnya, Kota Jayakarta dimusnahkan dan di atas puing-puingnya didirikan kota baru yang diberi nama Batavia, yang disebut sebagai Stad Batavia oleh Belanda.
- Gemeente Batavia
Setelah pemerintah Belanda membentuk Stad Batavia pada 4 Maret 1621, pemerintah Kolonial Belanda kembali mengubah namanya. Nama Stad Batavia diubah pada 1 April 1905 oleh pemerintah Kolonial belanda menjadi Gemeente Batavia atau Kotamadya Batavia.
- Stad Gemeente Batavia
Pemerintah Kolonial Belanda kembali mengubah nama Kota Jakarta, nih, teman-teman. Kali ini, pemerintah Kolonial belanda mengubah nama Gemeente Batavia menjadi Stad Gemeente Batavia pada 8 Januari 1935.
- Jakarta Toko Betsu Shi
Nama Stad Gemeente Batavia kemudian berubah lagi pada masa penjajahan Jepang. Pada 8 Agustus 1942, pemerintah Jepang mengubahnya menjadi bernama Jakarta Toko Betsu Shi.
- Pemerintahan Nasional Kota Jakarta
Kemudian pada September 1945 setelah Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaan, pemerintah Indonesia mengganti nama Jakarta Toko Betsu Shi menjadi Pemerintah Nasional Kota Jakarta.
- Stad Gemeente Batavia
Di bawah pemerintahan NICA, kembali berganti nama menjadi Stad Gemeente Batavia pada 20 Februari 1950.
- Kota Praj’a Jakarta
Selang satu bulan kemudian, nama Stad Gemeente Batavia berganti menjadi Kota Praja Jakarta.
- Kota Praja Djakarta Raya
Pada 18 Januari 1958, Jakarta dinyatakan sebagai daerah Swatantra. Daerah Swatantra disebut juga daerah otonom. Oleh karena itu, Kota Praj’s Jakarta berganti menjadi Kota Praja Djakarta Raya.
- Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya
Pada 1961 dengan dikeluarkannya PP No 2 Tahun 1961, dibentuklah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
- Jakarta
Pada tanggal 31 Agustus, Daerah Khusus Ibukota Jakarta resmi ditetapkan sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Setelah masa reformasi, tahun 1999 hingga kini nama Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta resmi digunakan.
Begitulah 13 nama Jakarta. Lumayan banyak juga ya. (Hilal)