linimassa.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, membuka perayaan Club Foot Day Celebrations 2024 yang bertema “Empowering Lives: Steps to ClubFoot Freedom”. Acara ini diadakan untuk memperingati Hari Kaki Pengkor Sedunia.
Syarifah Sofiah menyampaikan apresiasi kepada semua pihak di Kota Bogor yang peduli terhadap anak-anak yang mengalami Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau kaki pengkor.
Di Kota Bogor, terdapat 32 anak yang menderita CTEV. Syarifah memberikan motivasi dan penguatan agar para orang tua tetap sabar dan saling berbagi informasi, mengingat banyak orang tua mengalami depresi menghadapi kondisi anak yang berbeda.
“Di Hari Jadi Bogor, biasanya kami melakukan operasi bagi penderita bibir sumbing, tapi hari ini kita berkumpul untuk bersama-sama menghadapi dan mengobati kondisi anak-anak yang menderita CTEV.
Kita tidak ingin kondisi anak kita seperti ini atau mengalami kelainan,” kata Syarifah di Aula Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jalan RM. Tirto Adhi Soerjo, Kota Bogor, Selasa (04/06/2024).
Syarifah berharap komunitas ini dapat saling memberikan pelajaran dan informasi untuk saling menguatkan. “Bapak ibu tidak sendiri, pembiayaan cukup besar, di sini ada doctorSHARE, semoga setelah mengetahui ini Pemkot Bogor bisa berkontribusi bersama bapak ibu sekalian,” tambahnya.
Direktur doctorSHARE, Tutuk Utomo Nuradi, juga memberikan apresiasi bagi Kota Bogor atas pencapaiannya.
Banyak orang tua dengan anak yang mengalami CTEV bisa langsung mendapat intervensi. Menurut studi, di Indonesia, 1 dari 1000 kelahiran hidup mengalami CTEV.
Saat ini, sekitar 175 anak tergabung dalam program CTEV doctorSHARE. Tahun depan, doctorSHARE menargetkan untuk membantu 400 anak.
“Tingkat keberhasilan intervensi menuju kesembuhan kaki pengkor sebesar 80 sampai 90 persen terletak pada orang tua. Konsistensi dan kesabaran orang tua sangat penting untuk kesembuhan anak,” jelas Tutuk.
Tutuk menjelaskan bahwa proses pengobatan dan penyembuhan bisa memakan waktu 3 sampai 4 tahun. Konsistensi dalam mengikuti arahan dokter sangat penting.
“Kebetulan anak saya mengalami kondisi CTEV, tapi sekarang sudah sembuh dan hobinya main futsal. Jika dalam proses penyembuhan anak bapak ibu nangis karena harus menggunakan sepatu, jangan dicopot, kalau nanti digips terus menangis, itu adalah hal yang lumrah sebagai satu tahapan yang dilewati,” ucap Tutuk.
Sebagai informasi, perayaan Club Foot Day International biasanya dirayakan pada 3 Juni. Namun, karena bertepatan dengan Hari Jadi Bogor (HJB), peringatan digeser ke 4 Juni 2024.
Peringatan ini adalah yang pertama di Kota Bogor. Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin memberikan informasi dan dukungan bagi anak-anak dengan kondisi CTEV agar bisa berjalan normal.
Dengan adanya perayaan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan kondisi CTEV dan memberikan dukungan bagi anak-anak yang menderita.
Upaya kolektif dari pemerintah, komunitas, dan orang tua sangat penting untuk membantu anak-anak ini mendapatkan kehidupan yang lebih baik. (AR)