linimassa.id – Puluhan korban trading robot NET89 menggeruduk kantor utama PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) di Ruko Foresta BSD City Tangerang, Senin (29/8/2022).
Puluhan orang yang tergabung dalam ‘Komunitas Korban NET89’ itu menuntut pengembalian dana yang telah merek invest melalui robot trading di PT SMI melalui NET89.
Tim Hukum Korban NET89 Evelin Hutagalung menyayangkan, dalam aksinya itu sosok pimpinan PT SMI Andreas Andreyanto tak muncul menanggapi para korban yang telah ditipu.
“Sangat disayangkan pimpinan PT SMI (Andreas Andreyanto) tidak ada di tempat dan juga tidak bisa dihubungi,” katanya saat mendampingi korban NET89 di kantor PT SMI, Senin (29/8/2022).
Pada aksi tersebut, Evelin dan Tim kemudian diajak berdialog oleh dua orang yang mengaku sebagai kuasa hukum dari Andreas Andreyanto.
Tetapi, Evin dan tim meminta surat kuasa kepada dua orang tersebut, ternyata tak ada surat kuasa yang dapat ditunjukkan.
Sontak saja, Evelin kemudian keluar dan menolak untuk berdialog lantaran dirasa tak akan membuahkan hasil yang diharapkan.
“Mereka yang mengaku sebagai kuasa hukum dari PT SMI ternyata tidak dapat menunjukan surat kuasa yang sah sebagai kuasa hukum dari PT SMI, oleh karena itu kami merasa tidak perlu berdialog dengan mereka,” tegas Evelin.
“Selain itu mereka hanya menanyakan identitas korban yang berunjuk rasa dan apa yang sebenarnya diinginkan. Saya pikir hal yang seperti itu tidak perlu ditanyakan lagi, ya sudah jelas mereka minta uangnya dikembalikan,” ungkapnya menuntut.
Di tempat yang sama Fajar Herumurty salah satu anggota Team Advokasi Korban NET89 menuturkan, pihaknya sudah melakukan tindakan hukum berupa membuat Laporan Polisi atas dugaan tindak pidana Penipuan, Penggelapan, Perdagangan Skema Piramida dan Pencucian Uang pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2022 di Polda Metro Jaya.
“Mari kita kawal saja proses hukum yang sudah berjalan, dan kami sangat berharap bantuan dari Institusi Kepolisian untuk dapat bahu membahu dengan kami Team Advokasi dalam hal mewujudkan keadilan bagi para korban NET89,” tegasnya. (red)