linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Kolaborasi Ke-3 Penggiat Musik di Tangsel Semarak Kemerdekaan ke-77, Ekspresikan Keberagaman & Nasionalisme
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Kolaborasi Ke-3 Penggiat Musik di Tangsel Semarak Kemerdekaan ke-77, Ekspresikan Keberagaman & Nasionalisme
Gaya Hidup

Kolaborasi Ke-3 Penggiat Musik di Tangsel Semarak Kemerdekaan ke-77, Ekspresikan Keberagaman & Nasionalisme

LinimassaNews 17 Agustus 2022
Share
waktu baca 3 menit
IMG 20220817 WA0020
SHARE

linimassa.id – Tahun ini, Tangsel life bersama pengiat musik di Tangsel kembali mengadakan kolaborasi musik lintas genre yang ketiga kalinya untuk merayakan Kemerdekaan Indonesia ke-77 tahun pada 17 Agustus 2022.

Founder Tangsel Life Harie Novianta Setiawan mengatakan, kolaborasi tersebut merupakan kolaborasi tahun ketiga dengan para penggiat musik di Tangsel.

“Ada sekitar 10 penggiat musik di Tangsel yang terlibat. Semua memiliki misi yang untuk menunjukkan ekspresi keberagaman. Serta rekan media yang turut mensupport kolaborasi ini,” kata Harie, Selasa (16/8/2022).

Dia menerangkan, sebelumnya pada tahun 2020 dan 2021, Tangsel Life juga membuat kolaborasi diantaranya ada Kolaborasi 50 Musisi Muda Berkarya & Kolaborasi Bersama Komunitas Hingga Para Profesi yang Berjuang di Masa Pandemi 2021 di Tangerang Selatan.

Karya musik ini merupakan gerakan kreatif anak muda Tangsel untuk terus berkarya dalam menyemarakan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Dalam karya ini para pengiat musik membawakan lagu “Rayuan Pulau Kelapa ciptaan Ismail Marzuki” dengan di aransemen dengan berbagai genre diantaranya ada Pop, Hiphop, Pop Punk, Hardcore dan Folk.

“Kolaborasi ini menjadi tantangan baru bagi kami untuk menyatukan berbagai genre yang dikepalai Nana Acil sebagai Music Director dalam project tersebut,” terang Harie.

Sementara itu, Ashrop sebagai Director of Production mengatakan, karya musik tersebut divisualisasikan di sejumlah sudut kota di Tangsel yang memiliki makna dan cerita yang berbeda.

“Dalam visualisasinya, kami sengaja mengambil sejumlah sudut kota di Tangsel agar dapat merasakan soal makna kemerdekaan di saat ini,” ungkap Ashrop.

Sementara itu, Director project, Dani Kurniawan atau Dhanbree mengatakan, kolaborasi penggiat musik tahun ini dikemas dengan nuansa genre musik tahun-tahun sebelumnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Tahun ini, genre musik yang dibawakan cenderung lebih keras, perpaduan underground, rock dan lainnya.

“Kami ingin mencoba membuat aransemen yang keras, irisaannya dengan kaum-kaum marjinal, pekerja keras, tapi intisari lagunya nggak hilang. Aransemen musik ini juga bisa untuk meningkatkan semangat,” kata Dhanbree.

Pria berkacamata itu juga bilang, visualisasi dari ‘Rayuan Kelapa’ kali ini dibuat berbeda. Konsep yang diambil yakni soal aktivitas kehidupan di kota urban lantaran Tangsel tak memiliki keindahan geografis.

Tak hanya itu, melalui visualisasi ‘Rayuan Kelapa’ dengan aransemen penggiat musik itu, ingin meningkatkan rasa nasionalisme dan menunjukkaj realitas kemerdekaan saat ini.

“Tapi satu sisi kami bangun nasionalisme dari aktivitas di Pasar. Karena fungsi pasar kan mau masyarakat bawah, pejabat, maling, itu ada di pasar jadi ruang bertemu. Jadi meningkatkan nasionalisme bahwa masih ada kesenjangan loh di tengah kehidupan urban meski sudah merdeka,” papar Dhanbre.

Dia berharap, melalui project kolaborasi tersebut dapat mengajak masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan menikmati kemerdekaan bukan karena tak lagi dijajah, tetapi menikmati kemerdekaan di realitas saat ini.

“Melalui project ini kami ingin membawakan narasi tentang harus menikmati kemerdekaan bukan karena tidak lagi dijajah, tapi bagaimana merayakan kemerdekaan dari yang ada saat ini,” pungkasnya. (Red)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Kejari Tangsel
Ada Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Pembangunan Pedestrian Jalan Ciater 
Gaya Hidup
PGN Area Cilegon
PGN Area Cilegon Ajak Warga Catat Meter Mandiri Lewat Layanan WhatsApp & PGN Mobile
Bisnis
Reklame ilegal di Tangsel
Reklame Ilegal di Tangsel Bakal Ditebang, Buntut Reklame Timpa Warga di Ciputat
News
wisata ramah muslim
Banten Raih Peringkat ke-6 Provinsi Wisata Ramah Muslim Terbaik di Indonesia
News
Reklame raksasa di Tangsel
Pilar Sebut Reklame Raksasa di Tangsel Roboh Tak Miliki Izin
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?