linimassa.id – Sebelum kamera-kamera digital melekat di perangkat smartphone, kamera-kemera Kodak sangat akrab dalam keseharian manusia dan kini menjadi legenda.
Kamera Kodak merupakan kamera analog yang diproduksi oleh salah satu brand kamera ternama, Kodak. Kamera Kodak memang memiliki keunggulan dibanding kamera lainnya, seperti kamera digital, kamera mirrorless, atau kamera DSLR.
Walau saat ini era digital dan teknologi fotografi sampai pada konsep mirrorless, ternyata masih banyak juga orang yang tetap hobi memotret memakai kamera analog. Bahkan kamera yang beroperasi menggunakan prinsip mekanik itu menjadi sebuah tren tersendiri.
Kata Kodak saat ini sepertinya sudah mulai terusir dari kepala anak-anak zaman sekarang. Dulu kata Kodak sering digunakan untuk menggantikan kada potret. “Kodakin aku dong” seperti itu bunyinya.
Hasil foto berada dalam sebuah gulungan yang disebut roll film. Roll film inilah yang berperan sebagai penyimpanan “data” dari foto yang telah diambil. Selanjutnya akan dicuci untuk mendapatkan hasil yang sebenarnya. Sebuah foto yang penuh dengan kenangan.
Kodak merupakan sebuah merek ternama (pada zamannya) yang mengawali era kamera analog. Kepopuleran sebuah merek ini dapat dirasakan dengan jelas. Seperti penggunaan nama merek untuk menyatakan hal yang lain yang dianggap serupa dan mewakili seluruhnya.
Sejarah panjang Kodak berawal dari seorang anak muda bernama George Eastman yang merasa terlalu menyusahkan untuk membawa peralatan fotografi yang banyaknya bukan main.
Pada 1870-an itu, peralatan fotografi sangat banyak dan berat. Eeastman pun mendapatkan cara untuk memudahkan fotografi dengan pemanfaatan plat kering.
Dalam pengembangan lanjutannya ia bekerjasama dengan Henry A. Strong untuk memperluas bisnis fotografi. Perusahaan bisnis Eastman pun berkembang pesat dengan slogan melegendanya yaitu “You press the button, we do the rest”.
Memasuki millennium baru, penjualan kamera Kodak semakin menurun. Inovasi dalam dunia fotografi terus berkembang seperti lahirnya kamera digital yang perlahan memudarkan peran kamera analog.
Meskipun Kodak juga terjun dalam persaingan tersebut, namun nyatanya keberuntungan masih belum berpihak kepada merek legendaris ini. Pada akhirnya kepopuleran Kodak pun tumbang dan digantikan oleh penguasa baru dunia kamera.
Pada 4 September, nama Kodak secara resmi didaftarkan. Nama itu pulalah yang mengawali sejarah panjang era fotografi analog dengan roll-roll yang banyak.
Meskipun sudah ada kamera digital sekarang, ada satu hal yang selalu menjadi daya pikat dan keunggulan dari kamera analog. Yaitu kejernihan tangkapan fotonya sangat bagus untuk meng-kodak sebuah momen.
Jenis Kodak
Dari sekian banyak kamera analog yang pernah beredar di pasaran, Kodak adalah salah satu brand yang sempat merajai pasar di seluruh dunia.
Produk-produknya banyak digunakan untuk keperluan fotografi bahkan di Indonesia sendiri, untuk menyebut kamera analog banyak masyarakat yang menyebutnya dengan sebutan “kodak” tidak peduli apapun brand kamera analog yang digunakan.
Beberapa di antara kamera Kodak yang cukup terkenal di seluruh dunia adalah Instamatics, Rangefinder, Starflash, dan lainnya. Yuk cari tahu.
- Kodak Starflash
Kodak Starflash adalah salah satu kamera analog tua buatan Kodak. Kodak Starflash masuk dalam lini Kodak Brownie yang dibuat the Eastman Kodak Company di kisaran 1957 hingga 1965. Kamera ini menjadi salah satu lini kamera pertama yang diproduksi Kodak secara masal.
Serupa dengan Kodak Brownie Satrlet, Starflash juga memiliki fitur integerasi flashgun yang mampu menjalankan flashbulbs model M-2, M-5, juga M-25 untuk range foto yang lebih panjang.
- Kodak Instamatic
Instamatic adalah salah satu kamera analog buatan Kodak yang menyasar pasar kamera murah. Kamera ini mulai diproduksi Kodak pada awal 1963. Instamatic adalah produk yang sangat sukses di masanya, karena memperkenalkan masyarakat pada low-cost photography dan karena itulah timbul banyak plagiat yang meniru desain dan rancangan kamera ini.
Instamatic cukup sukses di pasaran dengan jumlah produksi yang laku di pasaran lebih dari 50 juta kamera antara 1963 dan 1970. Banyak pesaing yang berusaha untuk menduplikasi keberhasilan serupa dengan membuat kamera 126 miliknya sendiri, perusahaan-perusahaan tersebut antara lain Canon, Olympus, Minolta, Ricoh, dan lainnya.
Pada 1970, Kodak memperkenalkan Instamatic terbarunya yang dilengkapi dengan teknologi flash Magicicube. Megicube adalah teknologi yang menggunakan pemicu detonator pyrotechnic mekanik. Inovasi Kodak untuk Instamatic tidak berhenti di situ saja. Pada 1972 Kodak kembali memperkenalkan seri Pocket Instamatic untuk format 110 yang dimilikinya.
- Kodak Retina Reflex III
Kamera kodak yang satu ini adalah rangkaian dari seri Kodak Retina yang awalnya dibuat pada 1957 hingga 1958. Kodak Retina Reflex III sendiri adalah generasi ketiga yang dibuat sebagai lanjutan inovasi dari rangakaian seri Retina yang dibuat pada 1960 hingga 1964.
Pada awalnya kamera ini juga dilengkapi dengan selenium meter seperti pendahulunya yaitu Reflex S. Kodak Retina Reflex III memiliki fitur “setting wheel” serta interlocking aperture dan shutter rings yang sama dengan Reflex S. Selama produksinya, kamera ini sudah dibuat hampir 116.000 unit.
- Kodak 35 Rangefinder
Kamera Kodak yang satu ini adalah versi improvisasi dari kamera Kodak 35 yang dikeluarkan Eastman Kodak Company pada 1938 sebagai kamera 35mm pertama yang dibuat di Amerika Serikat. Dua tahun kemudian, Kodak, kembali membuat versi terbaru dari Kodak 35mm yang dilengkapi dengan rangka baru dan memiliki viewfinder dan rangefinder terpisah.
- Kodak Pony 828
Kamera Kodak Pony dengan model 828 pertama kali diperkenalkan pada 1949 sebagai salah satu dari enam jenis Kodak seri Pony yang diproduksi hingga 1959. Kamera pertama dari seri ini masih menggunakan film 828 paperbacked sementara lima yang lainnya sudah menggunakan film 135, 35mm.
Pony memiliki 4 kecepatan shutter, sebuah lensa dengan aperture 4,5, dan sebuah case kulit untuk meletakkan kamera. Material yang digunakan untuk membuat kamera ini adalah bakelite yang merupakan material umum untuk membuat body kamera saat itu. (Hilal)