linimassa.id – Ibnu Sina, atau yang dikenal juga sebagai Avicenna, adalah seorang ilmuwan terkemuka dari abad ke-10 Masehi yang berasal dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Uzbekistan.
Ia dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam bidang kedokteran dan filsafat.
Ibnu Sina lahir pada tahun 980 di desa Afshana, dekat Bukhara, yang pada saat itu merupakan bagian dari wilayah Kekaisaran Samanid. Ayahnya adalah seorang gubernur dan juga seorang dokter terkenal pada zamannya. Sejak kecil, Ibnu Sina dikenal sebagai anak yang sangat cerdas dan rajin dalam belajar.
Ibnu Sina mulai belajar filsafat pada usia 16 tahun dan pada usia 18 tahun ia sudah dikenal sebagai seorang ahli di bidang ini.
Pada usia 21 tahun, Ibnu Sina menjadi dokter kerajaan untuk Amir Samanid, di mana ia memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai ilmu kedokteran dan juga melakukan penelitian terhadap berbagai penyakit.
Pada usia 30 tahun, Ibnu Sina menyelesaikan karya besarnya yang berjudul “Al-Qanun fi al-Tibb” atau “Kanon Kedokteran”. Buku ini merupakan salah satu karya terpenting dalam sejarah kedokteran dan menjadi acuan di bidang ini selama berabad-abad.
Selain itu, Ibnu Sina juga menulis banyak karya lain di bidang filsafat, matematika, astronomi, dan logika. Karya-karya ini memengaruhi banyak ilmuwan dan pemikir di Eropa dan Timur Tengah pada masa selanjutnya.
Meskipun Ibnu Sina memiliki banyak pencapaian dalam bidang kedokteran dan filsafat, namun ia juga mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya.
Ia pernah menjadi tahanan politik di bawah pemerintahan sejumlah sultan dan juga mengalami kesulitan finansial di akhir hidupnya.
Ibnu Sina meninggal pada tahun 1037 di Hamadan, Iran, pada usia 57 tahun. Warisannya dalam bidang kedokteran dan filsafat tetap dihormati dan diapresiasi hingga saat ini, dan ia dianggap sebagai salah satu tokoh terbesar dalam sejarah ilmu pengetahuan dan pemikiran di dunia Islam. (AR)