linimassa.id – Mempertanyakan ayam jantan berkokok di setiap pagi hari, mungkin dianggap hal yang sia-sia. Karena bisa jawab, sudah dari sananya.
Namun ada alasan lain kenapa ayam jantan berkokok pada pagi hari yang juga menjadi alarm yang membangunkan manusia dari dalam tidurnya dan pertanda fajar segera terbit.
Apabila diperhatikan, kokokan ayam tidak hanya terdengar di pagi hari.
Bukan berarti di waktu lain seperti siang hari atau bahkan saat tengah malam ayam jantan tidak berkokok.
Namun pagi hari memang menjadi puncak ayam berkokok dengan durasi yang paling lama.
Laman Animal Wised menyebut, ayam jantan punya organ vokal syrinx beserta otot yang mengelilinginya.
Meski tak punya laring seperti manusia, organ syrinx di ujung trakea menghubungkannya ke dua bronkus tempat udara masuk.
Ayam jantan berkokok bertujuan untuk menarik betina atau mempertahankan wilayahnya dari ayam jantan lain pesaingnya.
Mereka juga mengeluarkan suara ini untuk mendeteksi adanya ancaman di lingkungan. Namun hal ini tidak selalu dilakukan oleh ayam.
Satu hal yang pasti, ayam jantan tidak pernah absen berkokok di pagi hari.
Menurut studi beberapa ilmuwan, ayam jantan berkokok pada pagi hari karena jam biologis tubuh atau ritme sirkadian.
Ayam jantan dan punya siklus aktivitas harian yang disebut ritme sirkadian.
Studi tersebut ini dibuktikan sekelompok ilmuwan Jepang yang dipimpin oleh Dr Tsuyoshi Shimmura dari Laboratory of Animal Physiology di Nagoya University, Nagoya, Jepang.
Sebagai informasi, ayam berkokok di pagi hari sekaligus untuk mempertahankan wilayahnya.
Mereka memberi sinyal waspada dan siaga jika ada yang menyerang. Suara ayam ini juga merangsang ayam lain untuk berkokok.
Penelitian yang dilakukan Universitas Nagoya Jepang tersebut mencoba melakukan uji coba terkait periode ayam berkokok.
Para peneliti menyinari ayam dengan cahaya buatan seolah-olah mereka dalam keadaan siang dan malam tanpa mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Menariknya, ayam jantan terus berkokok sesuai periodenya sebelum matahari terbit.
Hal ini membuktikan bahwa mereka berkokok sesuai dengan jam biologisnya tanpa memperhatikan keadaan lingkungan
Ayam berkokok juga memberikan pertanda bahwa mereka sehat dan merasa nyaman berada di lingkungannya saat ini.
Mereka bisa mendapatkan sumber makanan yang cukup, tidak adanya ancaman dari predator maupun ayam jantan lainnya.
Mengutip The Hindu, ilmuwan berhasil merekam kokok ayam jantan satu set terlebih dahulu menggunakan kondisi ada cahaya 12 jam penuh dan saat cahaya redup 12 jam (12L: 12dimL), kemudian di bawah kondisi cahaya redup konstan (dim LL).
Pada kondisi (12L: 12dimL), ayam jantan mulai berkokok kira-kira 2 jam sebelum matahari terbit, semacam berkokok dini hari.
Sementara itu, di bawah kondisi cahaya redup yang konstan (redup LL), ayam-ayam jantan bersuara biasa dalam jangka waktu 24 jam, tetapi suaranya cepat reda.
Demikian pula ketika para peneliti menyorotkan cahaya terang dari obor atau lampu depan mobil, terdengar kokok, tetapi kokok itu lemah dan singkat, dan meruncing dengan cepat.
Mengutip laman resmi IPB University, ayam jantan diketahui sudah dapat berkokok kencang di usia 7 bulan hingga 1,5 tahun.
Dalam satu hari, ayam jantan umumnya sering berkokok saat pagi dan sore hari. Namun, puncak aktivitas ayam jantan berkokok terjadi pada pagi hari dengan durasi berkokok paling lama.
Selain alasan ritme sirkadian atau jam biologis pada tubuh, ayam jantan mulai berkokok karena memiliki sel yang responsif terhadap cahaya.
Total ada tujuh sel fotoreseptor pada retina mata ayam yang berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tujuh sel tersebut terdiri dari empat sel kerucut tunggal, satu sel kerucut ganda, dan satu sel batang.
Sel-sel fotoreseptor pada retina ayam yang memiliki tingkat responsivitas yang tinggi terhadap cahaya, sehingga membuat ayam lebih peka terhadap cahaya dibandingkan dengan hewan vertebrata lainnya.
Oleh karena itu, pada saat fajar atau pagi hari, ayam jantan berkokok sebagai respons terhadap cahaya yang diterima.
Nah, jadi tahu alasannya bukan? (Hilal)