LINIMASSA.ID, TANGSEL – Komite dan Kepala SDN Ciater 2 Tangsel mengakui soal adanya pungutan dana komite. Bahkan, dana komite itu digunakan untuk perbaiki jalan area sekolah.
Hal itu diakui dalam forum pertemuan antara Kepala SDN Ciater 2, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sejumlah guru, komite, sejumlah orang tua, dan Babinsa, Jumat, 7 Maret 2025.
Salah satu Komite SDN Ciater 2 menceritakan soal ihwal dana komite digunakan untuk perbaiki jalan di area sekolah itu. Menurutnya, hal itu dilakukan lantaran adanya kekhawatiran orang tua terhadap anak-anaknya setelah ada kecelakaan di depan sekolah akibat jalan yang rusak tersebut.
“Waktu itu memang terlihat di kami ada anak yang jatuh di situ dan beberapa kali kemudian ada orang tua-orang tua yang ramai. Memang situasi sebelum di cor jalan itu sudah rusak, mungkin si ibunya menghindar supaya jangan jatoh jadi dia menabrak motor lain. Jadi dari hari itu, semua keluhan dari orang tua murid kami coba mencari solusi. Ini kan aktivitas yang berbahaya buat anak-anak, jangan sampai anak-anak merasa tidak nyaman dan ada yang terjatuh di situ dan menjadi tanggungjawab bersama lingkungan sekolah. Makanya munculah bagaimana pengecoran ini terjadi karena untuk kenyamanan aktivitas anak-anak yang memang jalan utama yang dilalui kendaraan jemputan,” kata Anggota Komite SDN Ciater 2 Tangsel yang enggan menyebutkan namanya itu.
Di tempat yang sama, Ketua Komite SDN Ciater 2 Tangsel Anita menerangkan, dana komite yang digunakan perbaiki jalan itu mencapai Rp2.200.000.
“Dana yang kami keluarkan bukan dari dana pungli minta ke anak satu persatu. Tapi dana tersebut sudah ada dari sumbangan seluruh wali murid SDN Ciater 2. Nominalnya 2,2 juta itu hasil seluruh warga ciater. Dana yang dipakai dari uang komite,” paparnya.
Sementara itu, Kepala SDN Ciater 2 Tangsel Titin Suhartini mengatakan, soal dana komite tersebut merupakan tanggungjawab dari pengurus komite.
“Kalau keluhan, dari sumbangan komite itu karena komite selalu memberikan keputusan tanpa seizin saya. Jadi saya taunya dari guru-guru, katanya mau perbaiki kamar mandi. Setelah tahu, saya setop, jangan,” katanya ditemui di ruangannya, Jumat, 7 Maret 2025.
Titin menuturkan, pihaknya juga akan akan mengembalikan seluruh uang yang ada di Bendahara Komite ke para orang tua.
“Kemudian, dengan adanya berita ini, udah memanggil orang tua dan wartawan saya ingin klarifikasi, dengan adanya berita tersebut jangan dilanjutkan lagi. Dan uang yang ada di bendahara komite akan segera dikembalikan. Sekolah tidak mengelola uang komite dan sumbangan apapun,” tuturnya.
Titin juga menjamin tak akan mengeluarkan anak-anak dari wali murid yang mengeluhkan soal adanya dana komite serta penggunannya dan juga THR bagi wali kelas security dan OB dari uang kas itu.
“Tidak akan mengeluarkan anak-anak tersebut dan tetap sekolah di sini. Walaupun ada gurunya yang kurang bijak nanti saya yang akan menanganinnya, saya panggil guru tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah orang tua siswa SDN Ciater 2 Tangsel mengeluhkan soal adanya pungutan sumbangan mulai dari dana komite hingga pelaksanaan kegiatan study tour yang dinamai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ke Cigwa Wisata pada November 2024 lalu.
Dana komite di SDN Ciater 2 Tangsel itu dipungut oleh koordinator kelas dan disetorkan ke komite sebesar Rp10 ribu perbulan dan berlaku ke seluruh siswa yang totalnya mencapai 753 siswa.
Sementara dana P5 itu satu anak bayar Rp375 ribu, dan pendamping Rp300 ribu. Serta wacana pemberian THR untuk wali kelas, OB dan security sebesar Rp350 ribu dari uang kas siswa.