LEBAK, LINIMASSA.ID – Jumlah penderita Tuberkulosis atau TBC di Kabupaten Lebak terus mengalami peningkatan. Hingga akhir September 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat terdapat 4.694 kasus TBC yang tersebar di 28 kecamatan.
Tingginya angka tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Lebak, yang saat ini tengah gencar menggalakkan skrining dan edukasi kesehatan masyarakat.
Menurut Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Lebak, Rochmat Pudjiharjo, peningkatan jumlah kasus TBC di Kabupaten Lebak disebabkan oleh peningkatan aktivitas deteksi dini oleh Puskesmas dan kader kesehatan yang aktif di masyarakat.
“Penemuan kasus meningkat karena kerja keras tim lapangan. Kami juga terus menggandeng berbagai pihak, termasuk tim penggerak PKK, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi tentang TBC,” jelas Rochmat, Selasa, 30 September 2025.
Terkait TBC di Kabupaten Lebak, di bawah kepemimpinan Bupati Hasbi Jayabaya, terus memperkuat langkah pencegahan dengan mengedepankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pencegahan TBC di Kabupaten Lebak

Selai itu, dalam upaya pencegahan TBC di Kabupaten Lebak, Dinkes juga melakukan investigasi kontak dengan mengunjungi rumah pasien untuk mencegah penularan lebih lanjut.
“Investigasi kontak ini menjadi strategi kunci untuk memutus rantai penyebaran TBC. Dengan deteksi sejak dini, kita bisa segera memberikan pengobatan kepada pasien baru sebelum menyebar ke lingkungan sekitar,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Lebak, Endang Komarudin, mengimbau seluruh penderita TBC untuk patuh dalam menjalani pengobatan rutin selama enam bulan tanpa terputus.
“Banyak pasien TBC di Kabupaten Lebak sudah tertangani karena disiplin minum obat. Namun sebagian lainnya berhenti di tengah jalan karena berbagai faktor, dan ini bisa menyebabkan kegagalan pengobatan,” ungkap Endang.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengobatan sangat bergantung pada konsistensi pasien dalam menjalani terapi. Karena itu, pihak Dinkes juga menjalankan program Pendampingan Minum Obat (PMO) untuk memastikan pasien tidak putus obat.
“Kami mendorong keluarga pasien TBC di Kabupaten Lebak untuk mendampingi dan memotivasi penderita agar terus menjalani pengobatan hingga tuntas. Melalui PMO, pasien akan mendapatkan dukungan agar tetap disiplin selama masa terapi,” tandasnya.