linimassa.id – Sampai saat ini, kalung adalah benda atau barang berupa perhiasan yang dikenakan melingkari leher.
Kalung mungkin merupakan salah satu jenis perhiasan paling awal yang dikenakan oleh manusia. Kalung sering digunakan dalam seremonial, agama, menyimpan kekuatan magis, atau dalam ritual penguburan. Namun kadang digunakan juga sebagai simbol kekayaan dan status, karena kalung umumnya terbuat dari logam dan batu mulia.
Komponen utama kalung adalah pita, rantai, atau tali yang melingkari leher. Bagian ini seringkali dibuat dari logam mulia seperti emas, perak, dan platinum.
Kebanyakan kalung memiliki taklik yang digantungkan atau dimasukkan ke dalam kalung itu sendiri. Taklik ini biasanya berupa liontin, loket, jimat, salib, serta bahan berharga dan semi mulia seperti berlian, mutiara, rubi, emerald, garnet, dan safir.
Di zaman modern, kalung juga dibuat dengan berbagai jenis bahan lain. Kadang-kadang kalung digolongkan juga sebagai pakaian, bukan perhiasan.
Awal Mula
Manusia pada zaman prasejarah sering menggunakan bahan-bahan alami seperti bulu, tulang, kerang, dan bahan tanaman untuk membuat kalung, tetapi pada Zaman Perunggu perhiasan logam telah menggantikan perhiasan pra-logam.
Kalung pertama kali digambarkan dalam patung dan seni Timur Tengah Kuno, pada masa itu kalung terbuat dari logam mulia dengan batu inset dibuat di Eropa.
Kalung telah digunakan sepanjang sejarah oleh laki-laki dan perempuan. Digunakan untuk menandai berbagai perbedaan di banyak kebudayaan. Pada beberapa kebudayaan, kalung dapat menandakan status dan kelas sosial penggunanya.
Kalung juga digunakan sebagai identitas penggunanya, seperti kalung yang digunakan oleh tentara Amerika Serikat disebut sebagai dog tags. Kalung ini mulai digunakan sejak perang dunia ke dua.
Indentitas pemakai diletakkan pada liontin yang terbuat dari lempengan aluminium. Identitas yang dituliskan adalah nama, jabatan, resimen atau korps dari sipemakai
Kalung adalah benda atau barang berupa perhiasan yang dikenakan melingkari leher. Kalung mungkin merupakan salah satu jenis perhiasan paling awal yang dikenakan oleh manusia.
Kalung sering digunakan dalam seremonial, agama, menyimpan kekuatan magis, atau dalam ritual penguburan. Namun kadang digunakan juga sebagai simbol kekayaan dan status, karena kalung umumnya terbuat dari logam dan batu mulia.
Liontin
Dalam dunia perhiasan, istilah “liontin” dan “kalung” sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya keduanya merujuk pada elemen yang berbeda dalam dunia fashion.
Meskipun keduanya dapat tampak serupa pada pandangan pertama, ada perbedaan liontin dan kalung yang perlu dipahami.
Liontin adalah hiasan atau ornamen yang berbentuk beragam, seperti berlian, precious stone, emas, atau bahan lainnya.
Biasanya berukuran lebih kecil daripada kalung dan dirancang untuk tergantung di tengah-tengah kalung atau tali.
Liontin seringkali memiliki makna simbolis atau artistik, seperti gambar hati, inisial nama, atau bentuk lain yang memiliki nilai sentimental.
Dapat diubah atau diganti dengan liontin lain tanpa harus mengganti seluruh kalung.
Sementara kalung adalah tali atau rantai yang dikenakan di sekitar leher, umumnya berbentuk melingkar atau mengelilingi leher penggunanya.
Kalung bisa terbuat dari berbagai bahan, seperti emas, mutiara, kain, kulit, atau bahan lainnya.
Biasanya lebih panjang dan lebih menonjol daripada liontin, karena fungsinya adalah sebagai tali yang membawa atau menopang liontin.
Kalung juga dapat memiliki fungsi estetika sendiri dan seringkali memiliki desain atau pola tertentu untuk menambah keindahan.
Dalam rangkaian lengkap, pendant with chain berkolaborasi untuk menciptakan perhiasan yang kompleks dan indah. (Hilal)