linimassa.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa hingga saat ini belum ada investor asing yang masuk ke Ibu Kota Negara (IKN). Pernyataan ini disampaikannya dalam keterangan pers virtual setelah menghadiri APEC CEO Summit, di mana ia menyebut bahwa investasi asing di IKN akan diutamakan untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan teknologi.
Jokowi menjelaskan bahwa, kendati belum ada investor asing, IKN akan memprioritaskan investasi asing untuk sektor-sektor krusial seperti pendidikan, kesehatan, dan teknologi. Keputusan ini sejalan dengan visi pembangunan yang berfokus pada pembangunan manusia, penguatan sektor kesehatan, dan peningkatan teknologi.
“Sampai saat ini belum ada (investor dari luar negeri),” ujar Jokowi dalam keterangan pers virtual usai hadiri APEC CEO Summit yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (17/8/2023).
Meskipun belum ada investor asing, Jokowi tetap optimis bahwa mereka akan tertarik dengan IKN dan akan mengalirkan modalnya. Ia menambahkan bahwa banyak pengusaha lokal Tanah Air telah menanamkan modalnya di IKN, dan keyakinannya bahwa investor asing akan menyusul seiring bergeraknya investor domestik.
Jokowi sebelumnya menyatakan kebijakan untuk menyetop investasi asing di IKN, dengan niat memberikan kesempatan lebih banyak bagi investor dalam negeri untuk terlibat dalam pembangunan IKN. Menurutnya, banyak pengusaha lokal yang berminat untuk berkontribusi di IKN.
“Kami memang rem dulu. Saya sampaikan kepada Kepala Otorita, rem untuk yang dari luar, berikan kesempatan kalau bisa dijoinkan dengan (pengusaha) yang dari dalam (negeri), sehingga zona-zona yang sudah kita rencanakan nanti semuanya akan terisi,” tutur Jokowi, Rabu (1/11/2023).
Dalam langkah-langkahnya, Jokowi ingin memberikan peluang terlebih dahulu kepada investor dalam negeri sebelum membuka pintu bagi investor asing. Ia mengklaim bahwa banyak investor asing yang telah menunjukkan minat, termasuk dari Singapura, Korea, Jepang, Malaysia, dan Uni Emirat Arab, namun pemerintah memilih untuk merem hingga investor domestik aktif bergerak. (AR)