linimassa.id – Jerman Resmi Legalisasi Ganja untuk Tujuan Rekreasi Berita besar dari Jerman pada Senin (01/04/2024) ini mengejutkan banyak pihak, dengan pengumuman resmi bahwa pemerintah telah melegalkan penggunaan ganja dalam skala kecil untuk keperluan rekreasi.
Langkah ini, yang sangat dinanti-nantikan oleh penggiat ganja di negara itu, menandai awal dari perubahan signifikan dalam pandangan dan kebijakan terkait ganja di Jerman.
Menurut sebuah laporan dari The Associated Press, undang-undang baru ini memungkinkan kepemilikan hingga 25 gram ganja oleh orang dewasa untuk tujuan rekreasi.
Selain itu, kebijakan ini juga memberikan izin untuk menanam hingga tiga tanaman ganja. Namun demikian, ada pembatasan yang diatur, seperti larangan penggunaan ganja dalam jarak 100 meter dari pintu masuk taman bermain atau sekolah.
Respon Positif dari Penggiat Ganja
Kebijakan ini telah menuai sambutan positif dari para penggiat ganja di Jerman. Asosiasi Ganja Jerman, yang telah lama mengkampanyekan perubahan undang-undang dalam hal ini, merayakan langkah ini dengan mengadakan acara-acara publik di berbagai kota besar Jerman, termasuk di Gerbang Brandenburg di Berlin, yang terkenal, serta di Köln, Hamburg, Regensburg, dan Dortmund.
Salah satu anggota Asosiasi Ganja Jerman, Klaus Müller, menyambut langkah ini dengan antusias, menyatakan, “Ini adalah tonggak bersejarah bagi komunitas kami. Legalisasi ini bukan hanya tentang hak individu untuk menggunakan ganja, tetapi juga tentang mengakhiri penindasan dan stigmatisasi yang telah lama dialami oleh pengguna ganja di negara ini.”
Pandangan Pemerintah dan Tanggapan Oposisi
Langkah ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan beban sistem peradilan akibat ribuan kasus kriminalisasi terhadap pengguna ganja.
Pemerintah juga berpendapat bahwa legalisasi akan membantu mengurangi perdagangan kriminal narkoba, melindungi pemakai dari bahan-bahan berbahaya, serta memberikan perlindungan terhadap penggunaan ganja oleh anak di bawah 18 tahun.
Meskipun demikian, tidak semua pihak memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan ini. Oposisi datang dari beberapa negara bagian Jerman dan Partai Kristen Demokrat yang berhaluan kanan-tengah.
Friedrich Merz, pemimpin Partai Demokrat Kristen, bahkan berjanji untuk membatalkan undang-undang tersebut jika partainya menang dalam pemilu nasional yang diharapkan pada tahun 2025.
Implikasi dan Dampak Masa Depan
Meskipun mendapat sambutan positif dari sebagian besar komunitas pengguna ganja, kebijakan ini juga menimbulkan kekhawatiran dari beberapa pihak, termasuk Asosiasi Medis Jerman.
Mereka menganggap bahwa undang-undang tersebut dapat memiliki konsekuensi serius terhadap perkembangan dan kehidupan kaum muda di negara itu.
Jerman, dengan langkah ini, menjadi negara Uni Eropa ketiga yang melegalkan ganja untuk penggunaan pribadi, setelah Malta dan Luksemburg.
Perubahan kebijakan ini mencerminkan tren umum di seluruh Uni Eropa dalam mengurangi kriminalisasi terhadap pengguna ganja, dengan fokus pada rehabilitasi daripada hukuman pidana.
Sebagai negara dengan ekonomi dan pengaruh politik yang kuat di Uni Eropa, langkah Jerman ini mungkin akan menjadi preseden bagi negara-negara lain untuk meninjau ulang kebijakan mereka terkait ganja.
Ini juga dapat membawa perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan dalam jangka panjang, baik di Jerman maupun di tingkat internasional. (AR)