linimassa.id – Bagi yang belum pernah, melakukan donor darah adalah hal mengerikan. Bagaimana bisa, darah disedot dan dikantongi sebegitu banyak? Memangnya gak bahaya tah?
Laman Kemeneterian Kesehatan menuliskan, setiap donasi dalam bentuk apapun merupakan hadiah yang sangat berharga bagi penerimanya. Apalagi yang didonasikan adalah organ tubuh termasuk darah, tentunya hal ini sangat berarti bahkan dapat menyelamatkan nyawa penerimanya.
Donor darah atau sumbang darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan untuk transfusi darah. Sedangkan orang yang menyumbanhkan darahnya dikatakan pendonor darah.
Sumbangan darah sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang mengalami kondisi kesehatan seperti: kecelakaan, transplantasi organ, kanker, anemia, thalasemia, hingga kanker darah.
Mengacu pada Palang Merah Amerika, sumbangan darah dari satu orang dapat menyelamatkan hingga tiga nyawa, bahkan tiap dua detik akan dibutuhkan satu orang pendonor.
Indonesia
Di Indonesia donor darah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 2/2011 tentang Pelayanan Donor Darah. Setiap tahunnya, PMI menargetkan 4,5 juta kantong darah. Menurut Kementerian Kesehatan, ketersediaan darah untuk donor secara ideal adalah 2,5?ri jumlah penduduk sehingga untuk Indonesia dibutuhkan darah sebanyak 4,9 juta kantong darah.
Kementerian Kesehatan juga mencatat sebanyak 7.926.326 jiwa memiliki golongan darah A; 8.036.227 bergolongan darah B; sebanyak 3.175.187 bergolongan darah AB; dan sebanyak 16.878.049 penduduk memiliki golongan darah O.
Kegiatan donor darah adalah kegiatan sosial yang sangat mulia hingga orang-orang mau dengan sukarela menyumbangkan darahnya. Donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, namun bermnfaat pula bagi pendonornya.
Ini loh manfaat dari mendonorkan darah yang perlu Sobat Sehat ketahui, diantaranya adalah:
- Dapat Mendeteksi Penyakit
Sebelum melakukan donor darah pendonor harus melewati sejumlah pemeriksaan seperti: HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria. Hal ini merupakan prosedur penting yang dilakukan demi mengantisipasi adanya penularan penyakit melalui transfusi darah. Tentunya hasil pemeriksaan yang dilakukan dapat mengingatkan pendonor agar lebih aware menjaga kesehatannya.
- Meningkatkan Produksi Sel Darah
Setelah melakukan donor, sel darah memang akan berkurang, namun sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang. Jadi bukan berarti setelah donor bisa mengurangi kadar darah pendonor, Justru kegiatan ini bisa meningkatkan produksi sel darah merah lho Sobat Sehat.
- Memperpanjang Usia
Menurut banyak penelitian, berbuat baik termasuk menolong orang lain yang sedang membutuhkan dapat membuat seseorang hidup lebih lama sekitar empat tahun. Mental Health Foundation juga menyatakan bahwa melakukan donor darah juga bisa menjaga kesehatan emosi seseorang, bisa mengurangi tingkat stres hingga membantu menghilangkan perasaan negatif.
- Menjaga Kesehatan Jantung
Kegiatan ini juga bermanfaat untuk memperlancar aliran darah hingga mencegah penyumbatan arteri. Rajin mendonorkan darah kira-kira mampu menurunkan risiko serangan jantung hingga 88 persen. Tak hanya itu, mendonorkan darah juga bisa meminimalkan risiko kanker, stroke, dan serangan jantung. Menariknya lagi, donor darah juga bisa membuat kadar zat besi dalam darah jadi stabil.
- Mencegah Obesitas
Kegiatan ini bisa membakar kalori, karena setiap 450 mililiter darah yang Anda donorkan bisa membakar sampai 650 kalori. Jangan lupa mengonsumsi makanan yang cukup dan bergizi serta minum banyak air sebelum melakukan donor darah, sebab tubuh harus dalam keadaan prima saat melakukan donor darah untuk mencegah efek samping negatif setelahnya.
- Menurunkan Risiko Kanker
Pemicu utama sel kanker adalah paparan radikal bebas dalam tubuh, zat ini biasanya menumpuk di dalam peredaran darah. Jadi dengan melakukan donor darah, risiko kanker seperti: kanker hati, paru-paru, usus besar, perut, dan tenggorokan bisa diminimalisir.
- Menurunkan Kolesterol dalam Darah
Memang kegiatan donor darah adalah kegiatan yang mulia, namun tidak semua orang bisa menjadi pendonor. Selain melewati beberapa prosedur, juga terdapat persyaratan tersendiri untuk dapat mendonorkan darah, seperti: telah berusia 17 tahun dan maksimal 70 tahun, berat badan minimal 45 kg, tekanan darah sistole di bawah 180 dan diastole di bawah 100, untuk orang dengan tekanan darah yang cenderung tinggi.
Sedangkan untuk orang yang memiliki tekanan darah rendah, tekanan darah sistole/diastole yang dianggap aman sekitar 90/50. Selain itu, pendonor juga sebaiknya memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5–17 grams (g) of hemoglobin per deciliter (dL), dan tidak lebih dari 20 grams (g) of hemoglobin per deciliter (dL). (Hilal)