linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Jangan Kebanyakan Makan Daging, Ini Akibatnya
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Jangan Kebanyakan Makan Daging, Ini Akibatnya
Gaya Hidup

Jangan Kebanyakan Makan Daging, Ini Akibatnya

Hilal Ahmad 30 Juni 2023
Share
waktu baca 6 menit
Daging kurban jangan dikonsumsi berlebihan.
Daging kurban jangan dikonsumsi berlebihan.
SHARE

linimassa.id – Saat Idul Adha gini pasti ada saja daging kurban yang menjadi jatah dari masjid atau musola dekat rumah. Saatnya bakaran.

Faktanya, daging merah memang mengandung banyak nutrisi penting, termasuk protein, vitamin B12, dan zat besi. Namun, jika dikonsumsi berlebih malah dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan serius.

Dilansir dari Hellosehat, ini efek kebanyakan makan daging?

 

  1. Bau Mulut

Efek samping kebanyakan makan daging sapi atau  lainnya dan tidak diimbangi dengan karbohidrat bisa menyebabkan bau mulut. Asupan terlalu banyak menyebabkan tubuh kelebihan protein dan lemak. Bila kekurangan asupan karbohidrat, tubuh akan memecah lemak sebagai sumber energi.

Pemecahan lemak inilah akan menghasilkan senyawa keton atau ketosis. Senyawa ini bisa membuat napas berbau tak sedap. Memang, proses ini berpotensi menurunkan berat badan secara perlahan, tetapi terlalu banyak keton di dalam tubuh ini menyebabkan bau mulut.

 

  1. Meningkatkan Risiko Degenerasi Makula

Kebanyakan makan ini ternyata berpotensi meningkatkan risiko penyakit mata degenerasi makula akibat usia. Studi terbitan American Journal of Epidemiology (2009) menemukan bahwa konsumsi ini sebanyak lebih dari 10 kali per minggu meningkatkan risiko terjadinya degenerasi makula lebih awal.

Penelitian ini menjelaskan, asupan daging merah yang tinggi bisa meningkatkan senyawa nitrosamin menjadi racun bagi retina. Selain itu, asupan terlalu banyak menyebabkan adanya tumpukan lemak dan protein di bawah retina. Kedua hal ini membuat mata rentan mengalami kebutaan akibat degenerasi makula.

 

- Advertisement -
Ad imageAd image
  1. Berat Badan Sulit Turun

Jika ingin menurunkan berat badan, kebanyakan makan daging sapi atau lainnya justru mempersulit upaya Anda. Ini bisa jadi memiliki jumlah kalori yang lebih besar daripada asupan lainnya.

Sebagai contoh, 100 gram daging yang sudah dibersihkan dari lemak saja memiliki kalori sebesar 123 kkal. Dengan berat yang sama, 100 gram kentang panggang hanya memiliki kalori sebesar 93 kkal. Tentu asupan kalori yang besar bila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik akan membuat berat badan naik.

Itulah mengapa terlalu banyak makan ini membuat Anda sulit menurunkan berat badan.

 

  1. Meningkatkan Risiko Kanker

Dalam beberapa kasus, pengolahan daging bisa membentuk senyawa karsinogenik, seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

HCA terbentuk saat dimasak pada suhu tinggi, sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging.

Mengutip studi terbitan Nutrition and Cancer (2013), keduanya diyakini dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal atau kanker usus besar dan rektum.

Perlu diketahui, kedua senyawa ini mampu menyebabkan mutasi genetik. Sel-sel tubuh pun bisa berubah menjadi ganas dan memicu penyakit kanker.

Selain itu, lemak pada daging merah memicu produksi hormon estrogen. Ketidakseimbangan estrogen bisa menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko kanker payudara.

Ketidakseimbangan hormon pria juga terjadi akibat lemak jenuh dari daging merah. Jadi, risiko kanker prostat pun meningkat.

Oleh karena itu, tidak heran bila kebanyakan makan ini bisa meningkatkan risiko berbagai macam kanker.

Pada dasarnya, ini merupakan salah satu makanan kaya protein yang diperlukan tubuh.

Sayangnya, tidak memiliki kandungan serat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan serat harian.

Artinya, jika makan asupan protein hewani terlalu banyak, Anda rentan kekurangan kandungan serat sehari-harinya.

Padahal, serat merupakan zat gizi yang penting untuk menyerap air dan memadatkan feses agar mudah keluar.

 

  1. Sembelit

Studi terbitan Neurogastroenterology and Motility (2015) juga menemukan, asupan lemak jenuh dari daging sebanyak lebih dari 15 gram sehari bisa meningkatkan risiko sembelit.

Ini karena lemak jenuh mengaktifkan rem alami pada usus halus. Efeknya, gerakan feses pun terhambat.

Jadi, tak heran bila kebanyakan makan daging kambing maupun daging lainnya bisa menyebabkan sembelit (konstipasi), bahkan BAB berdarah.

 

  1. Penyakit Jantung

Bila sering mendengar kebanyakan makan daging bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, pernyataan ini tidak salah.

Lagi-lagi, efek samping makan daging berlebihan ini berasal dari kadar lemak jenuh dan kolesterol.

Kedua jenis lemak ini bisa membentuk plak yang menyumbat pembuluh darah.

Akibatnya, tekanan darah pun meningkat dan aliran darah menuju bagian tubuh pun tidak lancar.

Anda pun akan rentan mengalami stroke, serangan jantung, dan pembengkakan arteri atau aneurisma.

Konsumsi daging merah berlebih juga menyebabkan bakteri atau mikrobiota usus menghasilkan senyawa trimetilamina N-oksida (TMAO).

Senyawa ini juga berkaitan dengan risiko penyumbatan pembuluh darah.

 

  1. Keringat Berlebih

Kebanyakan makan daging rupanya bisa membuat tubuh lebih mudah berkeringat.

Saat makan, tubuh menggunakan energi untuk memecah makanan tersebut. Daging tersusun atas protein yang memerlukan waktu lama untuk dicerna, sehingga membutuhkan energi ekstra.

Studi terbitan Nutrition & Metabolism (2004) memaparkan bahwa tubuh memerlukan 20 – 30% energi yang lebih besar untuk memecah protein daripada karbohidrat.

Pembakaran energi untuk mencerna ini akan meningkatkan panas tubuh. Proses ini disebut dengan termogenesis. Jadi, tak heran bila badan terasa panas dan berkeringat setelah kebanyakan makan daging sapi.

 

  1. Pebyakit Kronis

Kebanyakan mengonsumis ini bisa menyebabkan penyakit yang serius dan kronis. Satu-satunya cara menghindari berbagai risiko tersebut adalah dengan mengonsumsi secukupnya, yakni 2 potong atau seberat 70 gram dalam sekali makan.

Pastikan  mengolah dengan suhu secukupnya dan memotong seluruh gajihnya untuk mengurangi risiko-risiko di atas. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
16 Agustus 2025
Ad imageAd image

Terkini

Anime Gachiakuta
Sinopsis Anime Gachiakuta, Serial Terbaru yang Wajib Ditonton
Gaya Hidup
Megawati Hangestri
Megawati Hangestri Resmi Gabung Klub Turki Manisa BBSK
News
Film Kang Mak x Nenek Gayung
Film Kang Solah X Nenek Gayung, Tayang 25 September 2025
Gaya Hidup
Sawah di Banten
15 Hektare Sawah di Banten Kekeringan
News
Ansor Tangsel
Ansor Tangsel Lapor Ke Kejari Soal Dugaan Kerugian Negara PMD Pemkot Tangsel ke BJB
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?