SERANG, LINIMASSA.ID – Isi surat-surat Kartini menjadi benda bersejarah yang mendunia hingga menjadi warisan UNESCO.
Aapakah kamu sudah tahu yang mana dan apa isi surat-suratnya? Pahlawan emansipasi Indonesia ini masuk dalam daftar Memory of The World (MoW) UNESCO loh.
Isi surat-surat Kartini bukanlah kalimat-kalimat puitis, atau pesan cinta yang sarat penghayatan, namun berisi tentang perjuangan hak-hak perempuan yang mampu mengubah realitas pahit kaum wanita kala itu.
Diakuinya Kartini di mata dunia, menjadi kebanggan bagi bangsa Indoensia. Kartini menegaskan pentingnya warisan intelektual peninggalannya, sehingga di setiap tanggal 21 April, ditetapkannya sebagai hari Kartini.
Puluhan surat-surat Kartini yang ditujukkan kepada sahabat penanya di Belanda, seperti Rosa Abendanon dan Estelle Zeehandeljik, memuat pemikiran-pemikiran visioner tentang pendidikan, kesetaraan gender, dan kebudayaan.
Kartini menulis surat-suratnya ini pada tahun 1899 hingga 1904, surat-surat tersebut kini menjadi dokumen penting yang merekam perjuangan perempuan di masa kolonial.
Surat-surat Kartini yang Dibukukan

Surat-surat kartini pertama kali dipublikasikan dalam bentuk buku berjudul ‘Door Duisternis tot Licht’ atau Habis Gelap Terbitlah Terang pada 1911. Buku ini kemudian diterbitkan ulang di Indonesia dengan terjemahan bahasa Indoensia, sehingga menjadi inspirasi bagi gerakan perempuan di berbagai penjuru dunia.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Prancis dalam unggahannya di akun media sosial menyebut, jika surat-surat Kartini masuk dalam MoW bersama dengan 4 warisan dokumenter dari Indoensia lainnya pada sidang ke 221 Dewan Eksekutif UNESCO 11 April 2025.
Ke-lima warisan dokumenter tersebut antara lain:
* Arsip Tarian Khas Mangkunegaran periode 1861-1944.
* Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesia.
* Karya-Karya Hamzah Fansuri yang diajukan bersama oleh Indonesia dan Malaysia.
* Surat-surat dan arsip Kartini yang diajukan bersama oleh Indonesia dan Belanda.
* Arsip Lahirnya ASEAN: arsip periode 1967- 1976 yang diajukan bersama oleh Indonesia bersama Malaysia, Singapura, dan Thailand.
“Penetapan tersebut berhasil menambah daftar warisan dokumenter Indoensia dalam register ingatan kolektif dunia menjadi 16 warisan dokumenter. Sebelumnya, 11 warisan dokumenter Indonesia telah teregister sebagai MoW UNESCO,” dikutip dari akun Instagram @indonesiaparis.
Kedutaan menyebut jika registrasi dan inskripsi kekayaan dan warisan Indonesia di UNESCO baik warisan budaya, warisan alam, warisan budaya tak benda, arsip dokumenter, geopark maupun cagar biosfer merupakan bagian dari langkah soft diplomacy guna meningkatkan apresiasi, semangat pelestarian, citra positif sekaligus promosi wisata Indonesia di tataran global.
Tentunya, pengakuan dari UNESCO ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk lebih mengenal pemikiran Kartini secara utuh, tidak hanya dari sisi simbolik, tetapi juga melalui gagasan-gagasannya yang tertuang dalam surat-surat tersebut.