TANGERANG, LINIMASSA.ID – JM (55), salah satu pegawai honorer di Tangerang, tepatnya di Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
JM gantung diri di rumahnya yang berada di Kampung Pangodokan Kidul, Kelurahan Kutabumi, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Kamis 13 Maret 2025 sekitar pukul 21.00 wib.
Lurah Kutabumi, Hamdan membenarkan pegawainya berinisial JM yang merupakan honorer di Tangerang tersebut telah ditemukan tewas gantung diri oleh warga setempat di plapon rumahnya semalam.
“Betul bang, yang gantung diri itu adalah pegawai saya pegawai honorer yang bertugas di bagian pelayanan. Dan kejadian gantung dirinya semalam sekitar pukul 21.00 wib,”ungkap Hamdan, Jumat 14 Maret 2025.
Dikatakan Hamdan, JM yang merupakan honorer di Tangerang ini pernah bercerita kepadanya jika mengalami problem dalam kehidupan rumah tangganya. Dimana, saat ini JM tengah berpisah dengan istrinya.
“Semua manusia pasti punya persoalan dalam rumah tangga, dan kalau saya lihat saat ini ada ketidak harmonisan antara JM dengan keluarga, yang saat ini dia tinggal sendiri di rumahnya,” katanya
Dimata dirinya, sosok JM ini salah satu pegawai honorer di Tangerang yang sangat baik dalam bekerja, dan ramah terhadap sesama.
Meskipun kata Hamdan, tidak semua pekerjaan yang dikerjakan baik dan lancar. “Karena pasti saja ada kesalahan, yang namanya juga manusia. Namun pada intinya pak JM sangat baik dalam bekerja,” terang Hamdan.
Untuk itu dirinya mengimbau kepada masyarakatnya supaya selalu menyikapi setiap masalah yang dialami dengan memperbanyak kesabaran dan mengguatkan keimanan.
“Siapapun orangnya baik susah atau sedang senang, pasti ada masalah tergantung kita menyikapinya. Makanya kita harus banyak sabar,”ucapnya.
Hamdan menambahkan, untuk jasad korban JM sejak tadi malam juga langsung dimakamkan. Dan korban meninggalkan dua orang anak.
“Semalam saya sudah ke rumah korban bersama Babinsa dan binamas hingga pukul 03.00 WIB untuk memakamkan almarhum,”pungkas Hamdan.
Sementara itu, Ketua Forum Honorer Kabupaten Tangerang, Saipul Rahman baru mengetahui hal tersebut. “Terimakasih bang atas informasinya,” singkat Saipul.
Honorer di Tangerang Gantung Diri Stres Soal Ekonomi
Ketua Forum Honorer di Tangerang, Saipul Rahman turut berduka cita atas tewasnya JM, salah satu pegawai honorer yang bertugas di Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dengan cara gantung diri.
Saipul sempat mencari tahu kenapa JM sampai se nekad itu mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Dimana, dia mendapatkan informasi dari salah satu kepala seksi di Kelurahan Kutabumi tersebut bahwa JM terhimpit masalah ekonomi dan persoalan rumah tangga.
“Iya saya turut berduka cita atas wafatnya saudara kami seperjuangan JM yang telah tiada dengan cara tragis seperti itu. Meskipun ada persoalan ekonomi baiknya jangan nekad mengakhiri hidupnya seperti itu dengan gantung diri,” ucap Saipul, Jumat 14 Maret 2025.
Meskipun kata Saipul, kondisi para honorer saat ini memang sangat gelisah pasca adanya surat edaran Menpan RB Nomor: B/103/M.SM.01.00/2025 tentang penyesuaian jadwal pengakatan CPNS/CPPPK Tahun Anggaran yang berisi untuk CPNS diangkat serentak TMT mulai tanggal 01 Oktober 2025 dan untuk PPPK diangkat serentak terhitung mulai tanggal 1 Maret 2026.
“Pak JM ini sempat ikut seleksi dari R3 namun tidak lulus. Meski demikian kan masih ada waktu untuk ikut seleksi lagi menjadi PPPK paruh waktu,” ungkap Saipul.
Apalagi kata Saipul, honorer di Tangerang yang saat ini usianya mendekati masa pensiun, sudah pasti menjadi beban buatnya karena adanya penundaan pengangkatan PPPK hingga Maret 2026 nanti.
“Saya tidak mau teman-teman honorer di Kabupaten Tangerang menjadi beban pikiran, yang amit-amit yah bisa melakukan perbuatan nekad,” ujar Saipul.
Untuk itu, dirinya kembali meminta untuk pemerintah segera melaksanakan pengangkatan PPPK dengan kembali merujuk proses mekanisme awal yang berdasarkan surat BKN Nomor 1239/B-MP.01.01/SD/D/2025 14 Januari 2025 dengan jadwal bagi ASN PPPK TMT per 1 Maret 2025 dan ASN CPNS TMT per 1 April 2025.
“Kalau diangkat pada April besok, jumlah honorer akan berkurang, dan honorer yang tidak lulus seleksi kemarin bisa ada peluang yang besar,” pungkas Saipul.