linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Hari Lahir NU di Tanggal Penutup Januari
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Khazanah > Hari Lahir NU di Tanggal Penutup Januari
Khazanah

Hari Lahir NU di Tanggal Penutup Januari

Hilal Ahmad 31 Januari 2024
Share
waktu baca 4 menit
Hari lahir NU diperingati 31 Januari/ (Foto : RRI)
Hari lahir NU diperingati 31 Januari/ (Foto : RRI)
SHARE

linimassa.id – Setiap 31 Januari diperingati sebagai hari lahir Nahdlatul Ulama (NU). Peringatan Harlah ke-101 NU tahun 2024 jatuh pada tanggal 29-31 Januari. Harlah tahun ini mengangkat tema ‘Memacu kinerja mengawal kemenangan Indonesia’.

Contents
Asal MulaMempertahankan Keberagaman

Tema ini dipilih agar umat NU memiliki semangat kerja yang tinggi dalam mencapai Indonesia yang lebih maju dan lebih baik.

Rangkaian kegiatan harlah akan dipusatkan di Yogyakarta, dimulai sejak Senin, 29 Januari 2024. Yaitu, dengan Halaqah Nasional tentang Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama, di Pondok Pesantren Al-Munawir, Krapyak, Yogyakarta.

Sementara kegiatan lainnya diadakannya Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama berlangsung di lokasi yang sama pada Selasa, 30 Januari 2024.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar puncak peringatan Hari Lahir Ke-101 NU di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Yogyakarta pada Rabu (31/1/2024).

Nahdlatul Ulama berdiri sejak 31 Januari 1926 M yang bertepatan dengan 16 Rajab 1334 H. NU merupakan organisasi kemasyarakatan Islam terbesar yang ada di Indonesia dan memiliki peran penting dalam membentuk identitas muslim.

 

Asal Mula

Nahdlatul Ulama atau NU merupakan organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia. Organisasi ini bergerak di bidang keagamaan dan kemasyarakatan dengan tujuan untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Organisasi ini memiliki komitmen untuk memperkuat ajaran Islam yang tradisional, menjaga persatuan umat Muslim, dan berperan aktif dalam pembangunan sosial dan politik di Indonesia.

NU memiliki sejarah perjuangan yang panjang sejak 16 Rajab 1344 Hijriah atau 31 Januari 1926 Masehi. NU mulai terbentuk ketika K.H. Hasyim Asy’ari berinisiatif untuk menggelar pertemuan dengan para kiai ternama dari Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Pertemuan tersebut bertempat di Surabaya, tepatnya di kediaman K.H. Wahab Chasbullah. Dalam pertemuan tersebut, para kiai membahas tentang bagaimana upaya agar Islam tradisional dapat dipertahankan di Indonesia.

K.H. Hasyim Asy’ari merumuskan Kitab Qanun Asasi yang merupakan prinsip dasar NU dan kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut, dalam Khittah NU dijadikan dasar dan rujukan bagi warga NU dalam berpikir dan bertindak di bidang sosial, keagamaan, dan politik.

Sebelumnya, sudah terdapat beberapa organisasi lain dengan nama yang berawalan ‘Nahdlatul’, yakni Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Bangsa), Nahdlatul Tujjar (Kebangkitan Pedagang, dan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran). Semua organisasi tersebut diprakarsai oleh K.H. Wahab Chasbullah.

Sampai saat ini, NU berkembang pesat dan tetap terjaga secara tradisional. NU menjadi organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia dan tetap berdampingan dengan organisasi Islam lainnya.

 

Mempertahankan Keberagaman

Lahirnya organisasi ini dilatarbelakangi oleh keinginan kalangan pesantren pada masa itu untuk mempertahankan keberagaman. Menolak pembatasan bermadzhab dan penghancuran warisan peradaban tersebut.

Didorong oleh minatnya yang gigih untuk menciptakan kebebasan bermadzhab. Bahkan, kalangan pesantren pun membuat delegasi sendiri yang dinamai dengan Komite Hejaz, yang diketuai oleh KH. Wahab Hasbullah.

Berangkat dari komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc. Maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis.

Hal itu untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Sehingga muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama).

Tepatnya, pada 16 Rajab 1344 H atau bertepatan dengan 31 Januari 1926. Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagi Rais Akbar.

Untuk menegaskan prisip dasar orgasnisai ini, KH. Hasyim Asy’ari merumuskan Kitab Qanun Asasi atau prinsip dasar. Kemudian juga merumuskan kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah.

Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam Khittah NU Yang saat ini dijadikan dasar, dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
16 Agustus 2025
Ad imageAd image

Terkini

Pengangguran di Kabupaten Serang
Pengangguran di Kabupaten Serang Capai 9,18 Persen
News
Hendry ch Bangun
Hendry Ch Bangun Kantongi 21 Dukungan Jadi Ketua PWI Pusat 2025-2030
News
Pengeroyokan wartawan dan staf KLH
5 Tersangka Pengeroyokan Wartawan dan Staf KLH Ditangkap Polres Serang
News
AJI Biro Banten
AJI Biro Banten Desak Penganiaya Wartawan di Genesis Dijerat Pasal UU Pers
News
Kualitas udara di Banten
Kualitas Udara di Banten Paling Buruk se Indonesia
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?