linimassa.id – Kesehatan mental menjadi sesuatu yang menjadi perhatian warga dunia. Ini bisa dilihat dengan ditetapkannya 10 Oktober sebagai hari kesehatan mental sedunia alias World Mental Health Day.
Peringatan ini tidak lain bertujuan meningkatkan kesadaran mengenai masalah kesehatan mental di seluruh dunia.
Situs resmi WHO menuliskan, Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023 kali ini mengusung tema “Our minds, our rights” atau “Pikiran kami, hak kami”.
Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023 merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk bersatu dalam tema ‘ Kesehatan mental adalah hak asasi manusia universal’.
Adanya peringatan ini untuk meningkatkan isu kesehatan mental ke seluruh dunia serta memobilisasi dukungan untuk aspek kesehatan mental. Ini seperti mengutip laman resmi World Health Organization (WHO).
Peringatan World Mental Health Day dimulai pada 1992 yang digagas oleh World Federation for Mental Health. Saat itu, keanggotaan mereka terdapat di 150 negara yang mencoba untuk mengajak masyarakat lebih memperhatikan soal kesehatan mental seperti mengutip laman Forbes.
Situs WFHM Global menyebut, Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992. Peringatan itu digagas oleh Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Kesehatan Mental Dunia (WFMH), Richard Hunter.
WFMH ini merupakan organisasi internasional yang berdiri pada 1948 untuk meningkatkan pemahaman mengenai kesehatan mental dunia. Pada awalnya, tidak ada tema khusus dalam peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Akan tetapi, sejak awal, peringatan ini memiliki tujuan untuk mengkampanyekan advokasi kesehatan mental. Serta juga mendidik masyarakat mengenai isu-isu yang relevan berkaitan dengan kesehatan mental maupun kesehatan jiwa.
Tema
Pada 1994, untuk pertama kalinya peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia memiliki tema khusus. Yaitu “Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia”.
Sejak saat itu, Hari Kesehatan Mental memiliki tema yang berbeda-beda setiap tahun. Pada 2019 misalnya, temanya adalah ‘Promosi Kesehatan Mental 2019 dan Pencegahan Bunuh Diri’.
Pada Hari Kesehatan Mental Sedunia 2020, WHO bersama dengan organisasi mitra, United for Global Mental Health. Menyerukan peningkatan besar-besaran dalam investasi kesehatan mental.
Hingga saat ini, World Mental Health Day menjadi kesempatan bagi berbagai kelompok dan lembaga untuk melakukan gerakan atau kampanye. Tujuannya, untuk mempromosikan kesadaran tentang kesehatan mental di kalangan masyarakat luas.
Diharapkan, lewat peringatan tahun ini bisa mendorong bahwa setiap orang, dimanapun berada, berhak mendapatkan standar kesehatan jiwa terbaik yang bisa didapatkan.
Meningkat
WHO menyebut, saat ini satu dari delapan orang di seluruh dunia hidup dengan kondisi kesehatan mental. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan fisik, kesejahteraan, cara berhubungan dengan orang lain, dan kehidupan.
Fakta miris lainnya adalah permasalahn kesehatan mental juga mempengaruhi semakin banyak remaja dan generasi muda.
Dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan dari RS Jiwa Dr Soeharto Heerdan, Arundhati Nugrahaning mengungkapkan, di Indonesia masih ditemukan orang dengan permasalahan jiwa dikucilkan dan mendapatkan diskriminasi. Hal tersebut juga terjadi di negara-negara lain.
Oh ya, tiga tahun pertama, peringatan ini gencar melakukan siaran visual yang menunjukkan pentingnya kesehatan mental.
Hasil positif pun diberikan oleh berbagai negara, sehingga muncul kampanye skala nasional demi menyelesaikan permasalahan yang sama.
Kesehatan mental pada dasarnya dapat mencakup emosional, psikologi, dan hubungan sosial seorang individu.
Dari beberapa aspek tersebut, ada beragam pengaruh yang dihasilkan seperti cara berpikir, membuat keputusan, bertindak, dan masih banyak lagi.
Contoh kasus gangguan kesehatan mental dapat dilihat dari seseorang yang mengalami perasaan bersalah berlebihan hingga sedih atau marah secara terus-menerus. Hal ini dapat berakibat buruk untuk psikologi seseorang, bahkan juga kesehatan fisiknya. (Hilal)



