linimassa.id – Setiap 29 Juni diperingati sebagai hari keluarga nasional. Peringatan ini bisa menjadi momen baik dalam menjadikan keluarga sebagai titik balik dalam membangun bangsa dan menjadi keluarga sebagai tempat yang nyaman.
Keluarga adalah komunitas terkecil di masyarakat. Dari keluarga, generasi emas pembaharu bangsa lahir. Sudah sepatutnya generasi ini disiapkan betul-betul.
Asal tahu, hari ini diperingati mengadopsi momen para pejuang kemerdekaan RI kembali pada keluarganya pada 29 Juni 1949 atau seminggu setelah Belanda menyerahkan kedaulatan bangsa Indonesia secara utuh.
Pada hari yang sama, Gerakan Keluarga Berencana (KB) Nasional pun dimulai. Di sini mulai timbul kesadaran bahwa pembangunan keluarga diarahkan untuk fokus pada keluarga kecil bahagia sejahtera lewat KB.
Gagasan peringatan hari keluarga nasional ini disetujui Presiden Soeharto. Kemudian Harganas lahir pada 1992 dan dirayakan tiap 29 Juni. Peringatannya secara nasional dicanangkan pertama kali pada 1993 di Lampung.
Tentu saja peringatan hari keluarga nasional Indonesia adalah sebuah momen penting yang diperingati. Hari ini bertujuan untuk mempromosikan pentingnya keutuhan keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat Indonesia, serta sebagai penanda bahwa keluarga adalah sumber kekuatan yang penting bagi semua orang.
Peringatan ini merupakan wujud apresiasi terhadap keberadaan keluarga sebagai satu-satunya institusi yang memelihara dan mendidik anak-anak menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia, bermoral tinggi, dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam peringatan ini, kita diingatkan untuk senantiasa bersama-sama memelihara keutuhan keluarga dan memperoleh manfaat dari nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga.
Acara peringatan dapat diisi dengan berbagai kegiatan seperti diskusi keluarga, kegiatan sosial, olahraga bersama, pertunjukan seni, dan sejenisnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kebersamaan dan ikatan keluarga yang kuat serta menumbuhkan rasa peduli dan saling menghargai satu sama lain.
Dalam kesempatan ini, kita semua diharapkan untuk merenungkan arti pentingnya peran keluarga dan mengambil langkah konkret untuk memperkuat hubungan keluarga, karena di dalamnya terdapat sumber kekuatan dan kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia. (Hilal)