linimassa.id – Pernah tahu atau mendengar tarian haka? Ini merupakan tarian, seruan perang, atau tantangan dari Suku Māori di Selandia Baru.
Saat Selandia Baru berkabung untuk para korban penembakan di dua masjid di Christchurch, tarian tradisional Maori, Haka bergema di seluruh negeri tersebut.
Oh ya, Suku Maori merupakan suku pertama yang menghuni daerah Selendia baru atau Aotearoa dengan arti Negeri Awan Putih.
Haka berarti menari dalam bahasa orang Maori Selandia Baru. Tarian Haka dilakukan oleh sekelompok dengan gerakan cekatan, dengan menyentakkan kaki berirama, disertai dengan teriakan.
Haka bisa diartikan juga sebagai kerja sama grup yang melibatkan gerakan tersinkronisasi, banyak menghentak, berteriak, dan memutar mata.
Berbagai gerakan tersebut disertai dengan nyayian serta mimik muka yang galak dengan makna mengintimidasi. Ada pula ekspresi mata melotot dan menjulurkan lidah, dengan makna persiapan di medan perang yang dilakukan oleh prajurit pria.
Meskipun sering dianggap sebagai tarian perang, arti utama tarian Haka sebenarnya untuk penghormatan. Faktanya, tidak hanya ada satu tarian Haka, namun ratusan.
Setiap wilayah dan masing-masing suku memiliki versi tarian Haka sendiri, tergantung pada kesempatan dan siapa yang mengajarkan tarian kepada masyarakat.
Secara tradisional tarian Haka adalah tarian perang yang pada dasarnya untuk mengancam atau memperingatkan musuh. Namun maknanya sekaranf telah berubah.
Sambutan
Saat ini tarian Haka dilakukan di semua jenis acara seremonial. Tarian itu dilakukan untuk memberi sambutan kepada para pejabat tinggi, acara ulang tahun, pernikahan, peringatan, atau pemakaman para pemimpin dan orang-orang yang berkedudukan tinggi.
Sedangkan tarian Haka yang dilakukan sebelum Salat Jumat, sebenarnya dilakukan untuk menunjukkan dukungan bagi komunitas Muslim Selandia Baru. Ada banyak contoh spontan di mana warga Selandia Baru telah melakukan tarian Haka dalam beberapa hari terakhir.
Hampir semua warga Selandia Baru paham cara melakukan tarian Haka. Secara tradisional itu adalah sesuatu yang terbatas pada komunitas Maori, tetapi telah lama menyebar jauh melampaui hal itu.
Ini adalah sesuatu yang banyak dipelajari anak-anak di sekolah sejak awal, terlepas dari apakah mereka Maori atau bukan.
Warga Selandia Baru non-Maori pun ternyata diperbolehkan melakukan tarian Haka ini.
Perhatian
Tarian Haka mulai mendapat perhatian publik, saat Tentara Selandia Baru keturunan Suku Maori menarikannya sebagai tanda berduka wafatnya Ratu Elizabeth II.
Mereka menarikan tarian tradisional itu untuk menghormati prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II, pada di luar museum Auckland, Jumat 9 September 2022.
Beberapa anggota muda angkatan pertahanan Selandia Baru telah melakukan tarian haka untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Ratu Elizabeth II, tarian ini dipimpin salah satu anggota relawan layanan terbatas ada program yang dijalankan angkatan bersenjata Selandia Baru atau NZDF.
Para penari menggunakan perlengkapan militer, sambil menarikan haka dengan penuh semangat. Sementara bendera setengah tiang berkibar di belakang mereka.
Legenda
Tarian Haka muncul karena legenda dari suku Maori, ketika dewa matahari yaitu Tama-nui-te-ra dan salah satu istrinya, Hine-raumati dan putranya Tane-rore, ingin mewujudkan esensi musim panas.
Suku Maori menganggap gerakan yang menggetarkan udara pada hari musim panas sebagai tanda tarian untuk dewa matahari. Gerakan tersebut yang mendasari munculnya berbagai tarian Haka.
Dahulu, tarian haka dilakukan sebagai bentuk ritual pertemua antara dua belah pihak, serta penyambutan anggota suku yang baru.
Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini mulai dilakukan untuk menyambut acara ulang tahun, pernikahan dan pemakaman, serta acara perayaan lainnya. (Hilal)