linimassa.id – Hamas dan Israel telah setuju untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza, Palestina, untuk satu hari lagi. Gencatan senjata ini, yang telah berlangsung selama tujuh hari, diperpanjang setelah negara mediator, Qatar, mengkonfirmasi kesepakatan tersebut pada Kamis (30/11/2023).
Kesepakatan tersebut mencakup penghentian permusuhan dan masuknya bantuan kemanusiaan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menyatakan bahwa “Pihak Palestina dan Israel mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza selama satu hari tambahan dengan kondisi yang sama sebelumnya.” Kesepakatan ini dilakukan dalam kerangka mediasi bersama Qatar.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dikabarkan menekan Israel agar memperpanjang gencatan senjata untuk memungkinkan pembebasan lebih banyak sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza yang hancur.
Antony Blinken tiba di Israel untuk melakukan pembicaraan pada Rabu (29/11/2023) malam.
Meskipun gencatan senjata telah diperpanjang, ketegangan tetap tinggi. Hamas bersiap untuk kembali berperang setelah berakhirnya gencatan senjata.
Selama gencatan senjata, terjadi serangkaian pertukaran tawaran pembebasan sandera yang belum sepenuhnya berhasil, meningkatkan ketidakpastian akan kestabilan di kawasan tersebut.
Pertempuran ini bermula pada Sabtu (07/10/2023) ketika Hamas menyerbu perbatasan ke Israel, menyebabkan reaksi keras dari pihak Israel.
Serangan udara dan darat Israel serta serangan balasan dari Hamas telah menelan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan besar di wilayah tersebut. Gencatan senjata menjadi titik fokus untuk mengurangi eskalasi konflik yang telah berlangsung selama berhari-hari. (AR)