linimassa.id – Selama ini burung phoenix atau foniks, feniks, foiniks digambarkan sebagai burung gagah yang hadir dalam legenda. Belum lagi kehadiran ini muncul dalam film-film bergenre fantasi yang menjadikan burung ini seperti hanya hidup dalam khayalan.
Sementara Orang Yunani menamainya Phoenix, tetapi diasosiasikan dengan Bennu Mesir, Thunderbird Penduduk Asli Amerika, Firebird Rusia, Fèng Huáng Tiongkok, dan Hō-ō Jepang.
Dalam mitologi Mesir, ini adalah sejenis burung api legendaris yang keramat. Burung api ini digambarkan memiliki bulu yang sangat indah berwarna merah dan keemasan.
Warnanya cemerlang dengan warna merah, ungu, dan kuning, karena diasosiasikan dengan terbitnya matahari dan api.
Burung yang sangat kuat dan besar seperti elang atau burung merak ini, dengan bulu berwarna merah keemasan ini bila terkena matahari bulunya tampak seperti nyala api.
Bagi bangsa Mesir kuno, phoenix adalah burung suci penjelmaan Dewa Matahari dan simbol kehidupan abadi. Phoenix juga digambarkan teladan dalam menjalani kehidupan.
Burung foniks dikatakan dapat hidup selama 500 atau 1.461 tahun. Setelah hidup selama itu, burung foniks membakar dirinya sendiri.
Dari abunya, munculah burung foniks muda. Siklus hidup burung foniks seperti itu (renkarnasi), bangkit kembali setelah mati, lalu muncul sebagai sosok yang baru. Ini seperti digambarkan dalam film Harry Potter.
Burung foniks merupakan simbol dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari kebangkitan tubuh setelah mati.
Burung foniks menjadi simbol suci pemujaan terhadap Dewa matahari di Heliopolis, Mesir. Burung foniks simbol dari Dewa Matahari, Ra.
Diyakini bahwa orang Yunani menyebut orang Kanaan sebagai orang Fenisia atau Fenisia, yang mungkin berasal dari kata Yunani ‘Phoenix’, yang berarti merah tua atau ungu. Memang, simbologi Phoenix juga terkait erat dengan Fenisia.
Di Yunani kuno konon burung tidak memakan buah, melainkan kemenyan dan getah aromatik. Ia juga mengumpulkan kayu manis dan mur untuk sarangnya sebagai persiapan untuk kematiannya yang berapi-api
Simbol
Di Asia burung phoenix menguasai semua burung, dan merupakan simbol Permaisuri Cina dan keanggunan feminin, serta matahari dan selatan.
Penampakan burung ini adalah pertanda baik bahwa seorang pemimpin yang bijak telah naik tahta dan era baru telah dimulai.
Ini mewakili kebajikan Cina: kebaikan, tugas, kesopanan, kebaikan dan keandalan. Istana dan kuil dijaga oleh binatang pelindung keramik, semuanya dipimpin oleh burung phoenix.
Foeniks juga merupakan simbol alkimia. Ini mewakili perubahan selama reaksi kimia dan perkembangan melalui warna, sifat materi, dan berkaitan dengan langkah-langkah alkimia dalam pembuatan Karya Agung, atau Batu Bertuah.
Penambahan modern pada mitos dalam budaya populer mengatakan bahwa air mata burung phoenix memiliki kekuatan penyembuhan yang besar, dan jika burung phoenix dekat, orang tidak dapat berbohong.
Terus berubah, phoenix mewakili gagasan bahwa akhir hanyalah awal. Sama seperti mitos yang kuat ini, simbol burung phoenix akan terlahir kembali berulang kali dalam legenda dan imajinasi manusia.
Penampakan
Burung phoenix dilaporkan Nampak terlihat Di China dengan warna kemilau merah dan bulu ekor yang panjang. Dikenal sebagai fire phoenix atau golden pheasant atau ayam pegar emas (Chrysolophus pictus), spesies ini sulit ditemukan.
Warnanya yang glamor membuat burung ini dijuluki sebagai phoenix merah, salah satu dari empat binatang sakral dari China.
Meski punya warna dan reputasi cemerlang, burung ini ternyata pemalu dan sulit ditemukan di luar kebun binatang. Barulah pada awal Desember ini ada yang berhasil merekam kegiatan si phoenix merah di alam liar.
Dua pejantan burung phoenix merah terlihat meluangkan waktu mereka menikmati hujan salju di Provinsi Henan, China. Sama seperti burung merak, warna cerah di burung ini justru hanya dimiliki si jantan.
Burung ini sebetulnya bisa terbang, tetapi kurang piawai melakukannya. Mereka pun lebih nyaman berada di daratan.
Situs Beauty of Birds mencatat rata-rata burung phoenix merah ini berukuran hingga 100 cm dan bisa hidup sampai usia enam tahun, namun jika dipelihara dengan baik bisa mencapai 20 tahun.
Burung phoenix merah di kebun binatang juga kebanyakan sudah dikawinkan dengan burung pegar Lady Amherst, sehingga menghasilkan mutasi warna baru. Dan amat sulit mencari burung pegar emas yang warnanya masih natural.
Pemerintah China sudah resmi melindungi burung ini masuk kategori Kelas II spesies yang dilindungi. Beberapa fauna China lain yang masuk kategori ini adalah panda merah dan pangolin China. (Hilal)