Linimassa.id – Sejak lama kita mengenal keripik pisang. Olahan dari pisang ini diiris tipis kemudian digoreng.
Biasanya rasanya adalah asin dengan aroma bawang yang gurih. Makanan ini tersebar hampir merata di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatra.
Ada pula hidangan sejenis kripik pisang yang serupa di beberapa daerah Asia, seperti Filipina, India, dan Thailand
Keripik pisang merupakan satu-satunya produk olahan pisang yang memiliki perdagangan internasional yang signifikan.
Pengekspor utama keripik pisang di seluruh dunia adalah Filipina. Pasar ekspor keripik pisang juga sudah ada di Thailand dan Indonesia.
Filipina, sejauh ini, adalah pengekspor utama keripik pisang di seluruh dunia. Filipina telah mengekspor keripik pisang ke lebih dari 30 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Jepang, Australia, Korea Selatan, China, dan Rusia. Pendapatan tahunan untuk ekspor keripik pisang Filipina adalah sekitar $35 juta pada tahun 2009.
Pisang adalah tanaman asli Asia Tenggara Maritim dan masyarakat nusantara telah mengembangkan banyak kegunaannya selama berabad-abad, termasuk sebagai makanan ringan.
Keripik pisang adalah makanan ringan renyah yang populer dan banyak ditemukan di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera.
Proses
Proses pembuatan keripik pisang melibatkan pemotongan pisang menjadi irisan tipis, kemudian biasanya direndam dalam larutan garam atau gula sebelum digoreng dalam minyak panas.
Ada juga variasi di mana pisang diolah tanpa perendaman dan dikeringkan hingga menjadi keripik pisang kering.
Keripik pisang populer sebagai camilan di berbagai negara dan sering dijual dalam kemasan siap makan atau diolah secara tradisional di rumah.
Selain rasa manis alami pisang, keripik pisang juga bisa diberi berbagai macam topping atau bumbu seperti gula, garam, cokelat, keju, dan lainnya untuk variasi rasa yang lebih beragam.
Keripik pisang menjadi pilihan camilan yang populer karena teksturnya yang renyah, rasa manis, serta mudah dibawa dan disimpan.
Keripik pisang juga dikenal sebagai alternatif camilan yang lebih sehat dibandingkan beberapa camilan lainnya, terutama jika dibuat dengan sedikit minyak atau menggunakan metode pengeringan daripada digoreng dalam jumlah minyak yang banyak
Asal Mula
Sejarah olahan keripik pisang dapat ditelusuri kembali ke berbagai budaya di berbagai wilayah, terutama di wilayah-wilayah tropis yang memiliki produksi pisang yang melimpah.
Meskipun tidak ada catatan yang pasti tentang asal usulnya, ada beberapa hipotesis tentang bagaimana keripik pisang bisa menjadi camilan yang populer di seluruh dunia.
Pisang telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Asia Tenggara selama berabad-abad. Wilayah ini merupakan salah satu produsen pisang terbesar di dunia.
Oleh karena itu, masyarakat di daerah tersebut mulai mencari berbagai cara untuk mengolah pisang agar bisa bertahan lebih lama.
Salah satu metode yang ditemukan adalah mengeringkan irisan tipis pisang untuk dijadikan camilan. Proses pengeringan pisang inilah yang menjadi awal mula dari olahan keripik pisang.
Di Filipina, keripik pisang dikenal dengan sebutan “banana chips.” Keripik pisang di Filipina dibuat dengan menggoreng irisan tipis pisang yang telah direndam dalam gula. Keripik pisang ini biasanya digunakan sebagai camilan manis dan sering dijumpai di pasar tradisional serta toko-toko makanan.
Selama era penjajahan, perdagangan dan hubungan lintas budaya membawa keripik pisang ke berbagai negara di dunia.
Kemunculan dan penyebaran keripik pisang secara luas terjadi karena pengaruh kolonialisme dan perdagangan internasional. Keripik pisang menjadi camilan populer di berbagai negara dan diadopsi dalam berbagai varian rasa sesuai dengan selera lokal.
Pada abad ke-20, keripik pisang menjadi semakin populer di pasar internasional. Produksi massal dan teknologi pengeringan modern memungkinkan keripik pisang diproduksi dalam skala besar dan diimpor ke berbagai negara di seluruh dunia.
Keripik pisang menjadi camilan favorit di banyak negara karena rasa manisnya yang lezat dan kandungan nutrisi dari pisang itu sendiri.
Hingga saat ini, keripik pisang tetap menjadi salah satu camilan favorit di berbagai belahan dunia.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, keripik pisang telah menjadi bagian dari warisan kuliner dan tradisi camilan yang disukai oleh berbagai kalangan.
Di samping kelezatannya, keripik pisang juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan bagi para produsen dan penjualnya. (Hilal)