linimassa.id – Bagi penikmat musik pasti tidak bisa jauh dengan perangkat audio seperti headphone, headset, dan sebagainya.
Penyuara telinga atau dalam bahasa Inggris yakni earphone merupakan sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga.
Pada bidang-bidang tertentu, perangkat ini juga dikenal dengan istilah lain, yaitu penyuara kuping (Fisika dan Elektronika), fon telinga (Elektronika), peranti dengar (Komunikasi Massa) atau pelantang telinga (Umum).
Saat memakainya, alat ini terhubung dengan frekuensi audio stereofonik, monofonik atau binaural. Sumber sinyalnya bisa berasal dari penguat suara, radio, atau pemutar cakram padat.
Di dalam konteks telekomunikasi, istilah “headset” digunakan untuk merujuk kepada komunikasi dua arah seperti layaknya telepon. Kita dapat merasakan hubungan timbal balik. Tidak hanya mengirim tetapi juga menerima.
Istilah Earphone, Headphone, dan Headset
Kerap kali orang bingung membedakan earphone (penyuara telinga) dengan headphone (penyuara jemala) atau headset (perangkat jemala).
Earphone adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang suara, digunakan dengan cara memasangnya disumpalkan ke telinga. Sedangkan istilah headphone, menurut beberapa ensiklopedia, mempunyai arti dua earphone di kanan dan kiri yang dihubungkan bando untuk dikenakan di kepala.
Sementara untuk istilah headset mempunyai tiga ciri, yaitu terdapat mikrofon, pasangan dari headphone, dan sebagai alat tambahan menggunakan earphone dan pemancar di kepala.
Alat dengar telinga untuk telepon sebenarnya sudah ada sejak abad ke-20. Pada tahun 1986, terdapat teknologi pengurangan gangguan suara dengan mengembangkan earphone untuk melindungi pendengaran pilot dari kebisingan di first non-stop around-the-world flight.
Ketika itu, juga terkenal produksi ear canal earphones dengan active noise control untuk pertama kali. Setelah itu, hanya alat sensitive earphone satu-satunya cara untuk mendengar sinyal audio sebelum amplifier dikembangkan.
Selama tahun 1990 dan 2000 earphones menjadi tipe yang paling digemari untuk alat musik pribadi. Dan tahun 1919,sensitive earphone ini digunakan umumnya untuk radio.
Keadaannya belum sebagus sekarang. Gangguan/ noise masih banyak dan kualitas suaranya pun masih kasar/ mentah.
Dahulu ketika kita menggunakan radio, earphones harus disambungkan ke terminal baterai yang bertegangan volt tinggi dan terminal baterai di tanah. Penggunaan koneksi listriknya pun tidak nyaman bagi pengguna karena menggagetkan.
Perbedaan
Tahukah kamu apa perbedaan headset, headphone, dan earphone yang sering kita gunakan?
Meski tidak harus mengenalinya secara spesifik, mengetahui perbedaan perangkat audio akan membantumu ketika perlu membeli atau menggunakannya. Ini kriteria masing-masing perangkat untuk membedakannya.
- Headphone
Headphone merupakan istilah yang merujuk pada alat dengan dua driver dihubungkan dengan ikat kepala. Perangkat ini digunakan secara melingkar di atas kepala.
Dahulu, headphone hanya berfungsi sebagai perangkat output audio saja. Namun, versi terkini dari headphone umumnya sudah menyediakan built in microphone, bahkan didukung teknologi wireless dan ANC.
- Headset
Headset merupakan headphone dengan tambahan mikrofon sehingga tidak hanya bisa digunakan untuk mendengarkan, tetapi juga komunikasi. Headset idealnya digunakan untuk berkomunikasi seperti via Skype, call center, maupun video call.
Headset maupun headphone, lebih sering dipasang pada PC atau laptop. Biasanya headset mempunyai 2 jack audio, jack pertama untuk input yakni mikrofon dan jack kedua sebagai output yakni speaker.
- Earphone
Kalau dilihat dari kegunaannya, earphone sebenarnya tidak jauh beda dengan headphone. Perangkat ini juga memiliki dua driver. Namun, earphone memiliki bentuk yang mungil sehingga gampang dibawa ke mana-mana.
Earphone dikenakan langsung dalam liang telinga. Kamu dapat menemukan earphone dalam bentuk kabel maupun versi lebih baru yang mengandalkan bluetooth.
- Handsfree
Handsfree merupakan earphone yang diberi tambahan tertentu, seperti mikrofon dan tombol fungsi. Lewat tombol fungsi tersebut, pengguna bisa menaikkan atau menurunkan volume dan menerima atau memutus panggilan.
Handsfree inilah yang biasanya disertakan dalam dashbook smartphone seperti yang kamu miliki. Berkembangnya teknologi, saat ini banyak pula bluetooth handsfree yang bisa digunakan tanpa kabel yang dianggap mengganggu. Namun, memang karena earphone dan handsfree hampir sama, banyak orang yang lebih sering menyebut earphone ketimbang handsfree.
Keuntungan
Dengan adanya headphone dan teman-temannya, orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapapun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privacy masing-masing individu pun terjaga.
Keuntungan lainnya adalah kedap suara. Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya. Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini selain dari privacy.
Kerugian
Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran atau ketulian.
Apalagi biasanya headphone dan teman-temannya digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk ‘melawan’ noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/ bising. Ini sangat berisiko tinggi.
Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan earphone tidak terasa apa-apa tetapi ketika hendak mencabut earphone, telinga terasa panas dan berdengung hebat.
Itu terjadi akibat kelelahan koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap.
Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.
Hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik (memberi obat-obatan khusus) agar tingkat ketuliannya berkurang, tetapi tak sembuh. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal.
Badan Kesehatan Dunia (WHO), Sound Hearing 2030 juga sudah memprogram untuk mengurangi kasus gangguan pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15 tahun berikutnya. Masalah utamanya adalah gaya hidup yang salah seperti kebiasaan penggunaan earphone.
Selain itu, jangan menggunakannya saat menyetir atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat pengguna tidak mendengar suara peringatan orang/ mobil lain, dll yang kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan. Self-awareness menurun karena pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari earphones. (Hilal)