linimassa.id – Falcon dalam Bahasa Indonesia ternyata bernama alap-alap. Alap-alap kawah (Falco peregrinus) atau Peregrine Falcon adalah salah satu spesies alap-alap berukuran besar, dengan panjang sekitar 50 cm.
Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kelabu dan biru, berparuh kuning besar dengan ujung hitam lancip dan berekor pendek.
Dada dan perut berwarna putih dengan garis-garis hitam. Burung betina serupa, tetapi biasanya berukuran dan mempunyai paruh lebih besar dari burung jantan.
Tempat perkembangbiakan alap-alap kawah meliputi wilayah daratan dari tundra hingga daerah tropis.
Alap-alap kawah dapat ditemukan hampir diseluruh penjuru bumi, kecuali daerah kutub yang ekstrim, gunung yang sangat tinggi, dan sebagian besar hutan hujan tropis.
Ini membuatnya menjadi salah satu predator yang sebarannya paling luas di dunia, dan juga salah satu spesies burung yang paling banyak ditemukan.
Alap-alap kawah adalah contoh yang sangat sukses dari kehidupan liar di perkotaan. Burung ini mengambil keuntungan dari bangunan tinggi sebagai situs sarang dan banyak mangsa seperti merpati dan bebek.
Baik nama Inggris ataupun ilmiah dari spesies ini memiliki kesamaan arti yaitu “elang yang mengembara,” mengacu pada kebiasaan migrasi.
Para ahli mengenali 17 hingga 19 subspesies yang bervariasi yang didasari oleh tampilan dan jangkauan: ketidaksepakatan tentang apakah Elang Barbary diwakili oleh dua subspesies Falco peregrinus, atau merupakan spesies terpisah, F. pelegrinoides.
Perbedaan kedua spesies tersebut relatif baru, yaitu pada masa zaman es terakhir, oleh karena itu perbedaan genetik di antara mereka (dan juga perbedaan dalam penampilan mereka) relatif kecil. Hanya sekitar 0,6-0,8% yang dibedakan secara genetik.
Pemangsa
Mangsa utama alap-alap kawah adalah aneka burung berukuran sedang, seperti merpati dan kerabatnya, nuri, jalak dan ayam. Burung-burung ini diburu biasanya pada waktu sedang terbang.
Alap-alap ini juga memangsa hewan-hewan lain, seperti kelinci, kelelawar, serangga, kadal dan ikan.
Alap-alap kawah diketahui sebagai salah satu makhluk tercepat di dunia. Pada waktu terbang mengejar mangsanya, burung ini dapat mencapai kecepatan 320 km/jam.
Bahkan pada 2018, tercatar hampir mencapai 390 km/jam (242 mph) di Universitas Groningen Belanda dan Universitas Oxford menggunakan simulasi komputer 3D.
Perawakan
Alap-alap kawah atau alap-alap peregrine memiliki panjang tubuh antara 34 sampai 58 cm dengan rentang sayap antara 74 sampai 120 dari ujung paruh hingga ujung ekor.
Jantan dan betina memiliki tanda dan bulu yang sama antara keduanya, tetapi seperti pada kebanyakan burung pemangsa, alap-alap kawah betina memiliki tubuh yang lebih besar daripada jantan hingga 30%.
Jantan memiliki berat 330 sampai 1.000 g dan betina yang berukuran lebih besar seberat 700 sampai 1.500 g.
Pada bagian belakang dan sayap burung dewasa biasanya berwarna hitam kebiruan dengan pembatas gelap yang tidak jelas dan ujung sayap berwarna hitam. Bagian bawah burung ini adalah putih berkarat dengan irisan tipis berwarna coklat gelap atau hitam.
Ekornya, berwarna seperti pada punggung tetapi dengan bar tipis, panjang, sempit, dan membulat di ujung dengan ujung hitam.
Bagian atas kepala seperti berkumis di sepanjang pipi berwarna hitam, kontras tajam dengan sisi pucat leher dan tenggorokan putih. Pangkal paruh berwarna kuning, seperti juga kaki, dan paruh dan cakar berwarna hitam. (Hilal)