linimassa.id – Air mineral dalam kemasan menjadi sesuatu yang akrab saat ini. Tak heran jika berbagai merek muncul.
Air mineral dalam kemasan banyak diminati karena lebih praktis dan higienis. Banyak orang menggunakan air kemasan untuk minum, bahkan memasak.
Faktanya, tidak semua air minum kemasan memiliki kualitas yang baik. Agar kesehatan Anda tetap terjaga, ketahui cara memilih air minum kemasan yang aman dikonsumsi.
Simak beberapa hal berikut ini untuk mengenali air minum dalam kemasan yang aman dikonsumsi versi Allodokter:
- Perhatikan Informasi Terkait Sumber Air
Ada berbagai jenis air minum kemasan, mulai dari gelas, botol, hingga galon. Namun, yang paling banyak dikonsumsi adalah air mineral botolan. Air mineral yang berkualitas baik berasal dari sumber air bawah tanah atau mata air pegunungan yang mengandung mineral alami.
Seperti namanya, air mineral mengandung beragam mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti kalsium, kalium, natrium, fluoride, dan magnesium.
Selain sumber airnya, proses pengolahan dalam produksi air mineral juga perlu diperhatikan. Idealnya, air mineral kemasan sudah diolah dengan teknologi canggih, sehingga kandungan mineralnya tetap terjaga dan tidak terkontaminasi oleh kuman maupun bahan kimia berbahaya.
- Cek Apakah Sesuai Standar yang Ditentukan Pemerintah
Pastikan produk air minum kemasan yang Anda pilih memiliki logo SNI (Standar Nasional Indonesia). Produk dengan logo tersebut berarti telah memenuhi standar keamanan dan kebersihan yang telah ditentukan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Tak hanya itu, produk air minum kemasan juga harus telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
- Perhatikan Kondisi Kemasan
Pastikan kemasan air minum dalam kondisi baik, tidak bocor, dan masih tersegel dengan rapat. Kemasan yang rusak bisa menandakan produk tersebut sering terpapar suhu panas dalam jangka waktu lama atau bahkan terpapar zat kimia berbahaya, sehingga kualitas air dan keamanannya tidak lagi terjamin.
Pilihlah produk dengan kemasan yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Umumnya, air minum kemasan terbuat dari bahan plastik sekali pakai, artinya botol kemasan tidak boleh digunakan kembali meski kondisinya masih baik.
- Perhatikan Warna, Rasa, dan Bau
Air yang aman dikonsumsi adalah air yang tidak berwarna atau terlihat jernih, tidak berbau, tidak memiliki rasa.
Hindari mengonsumsi air minum yang tampak keruh atau berbau tidak sedap karena kemungkinan besar air tersebut sudah terkontaminasi kuman atau bahan kimia berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit.
- Cek Masa Kedaluwarsa
Tidak seperti air minum yang dimasak, air mineral kemasan memiliki masa kedaluwarsa. Sebelum membelinya, cek terlebih dahulu tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan.
Air yang sudah terlalu lama dalam kemasan mungkin saja sudah menurun kualitasnya dan tidak layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, hindari membeli air minum kemasan yang sudah mendekati atau melewati tanggal kedaluwarsa.
- Bahan yang Aman Digunakan untuk Botol Kemasan
Bahan yang aman digunakan untuk botol air minum kemasan adalah plastik polyethylene terephthalate (PET). Zat kimia dalam jenis plastik ini telah diuji dan terbukti tidak larut atau bercampur ke dalam air.
Selain itu, plastik PET juga bisa didaur ulang sehingga lebih ramah lingkungan. Pencemaran lingkungan akibat timbunan limbah plastik bisa berdampak pada kesehatan secara tidak langsung karena dapat menyebabkan polusi udara dan pemanasan global.
Oh ya, sebagai upaya untuk mengurangi sampah plastik, beberapa perusahaan air minum sudah melakukan inovasi pada kemasan produknya. Salah satunya adalah dengan menghapus penggunaan segel plastik pada tutup botolnya.
Air minum yang baik dikonsumsi berdasarkan persyaratan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492 tahun 2010 seperti ini:
- Tidak berasa
- Tidak berbau
- Tidak berwarna atau jernih
- Tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh atau tercemar, seperti:
- Cemaran mikroba (misalnya E. coli)
- Cemaran fisik (misalnya kotoran, pasir)
- Cemaran pestisida
- Cemaran logam berat (misalnya timbal, tembaga, cadmium, merkuri, arsen)
- Cemaran kimia lainnya (misalnya nitrat, nitrit)
Persyaratan tersebut merupakan tolok ukur air yang aman untuk diminum.
Meski banyak produk air minum dijual, tidak semua air sama. Air minum dalam kemasan memiliki perbedaan dalam pemrosesannya, demikian pula dengan kandungan dan tingkat keasaman (pH) air tersebut.
Di bawah ini empat jenis air minum yang umum beredar di Indonesia.
- Air Mineral
Air mineral yaitu air yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa penambahan mineral dalam prosesnya. Air mineral memiliki pH 6 – 8,5. Pada prosesnya, mineral AMDK ini dipertahankan kealamiannya hingga sampai ke tangan konsumen.
- Air Demineral
Air demineral tak mengandung mineral. Kandungan mineralnya dihilangkan saat pemrosesannya, yang diproses dengan cara destilasi, reverse osmosis, atau deionisasi. Air demineral memiliki pH 5,0 – 7,5.
- Air Beroksigen
Air beroksigen dapat berupa air mineral atau air demineral, yang pada prosesnya ditambahkan oksigen dalam jumlah tertentu. Air mineral beroksigen memiliki pH 6,0 – 8,5. Sementara untuk air demineral beroksigen memiliki pH 5,0 – 7,5.
- Air pH Tinggi
Air pH Tinggi atau umum disebut dengan air alkali merupakan air minum dalam kemasan yang diproses secara elektrolisis maupun ionisasi, memiliki kisaran pH 8,5 – 9,97.
Semua air minum di dalam kemasan boleh dan layak dikonsumsi selama ada izin resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun, selalu ada pilihan yang lebih baik agar manfaat kesehatan dalam air minum bisa dirasakan optimal.
Air mineral bisa menjadi pilihan utama sebagai konsumsi harian. Air mineral memiliki pH normal dan mengandung mineral alami yang bermanfaat untuk tubuh Anda.
Manfaat mineral dapat diketahui sebagai berikut:
- Memperkuat jaringan tubuh.
- Membantu kerja sistem kardiovaskuler, saraf, dan otot.
- Membantu produksi enzim.
- Mencegah karies gigi.
- Memperbaiki sistem imun tubuh.
- Keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Membantu proses metabolisme tubuh.
- Membantu mencukupi kebutuhan beragam mineral untuk tubuh.
- Mitos dan fakta seputar AMDK
- Minum air putih sebelum tidur
Banyak informasi yang beredar menyoal air minum dalam kemasan (AMDK). Sayangnya, kebanyakan informasi tersebut tidak benar dan tidak didasari atas bukti ilmiah.
Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan Indonesian Hydration Working Group (IHWG) tentang persepsi masyarakat tentang tipe AMDK, didapatkan banyak pemahaman yang salah mengenai peran dan manfaat tipe air tertentu bagi tubuh. (Hilal)