linimassa.id – Bagi raja dan ratu, mahkota adalah sesuatu. Mahkota adalah simbol tradisional dalam bentuk tutup kepala yang dikenakan oleh raja, ratu,dan dewa.
Mahkota merupakan lambang kekuasaan, legitimasi, keabadian, kejayaan, kemakmuran dan kehidupan setelah kematian bagi pemakainya.
Dalam seni, mahkota dapat ditampilkan dan ditawarkan kepada mereka di bumi oleh para malaikat. Terlepas dari bentuk tradisional, mahkota juga dapat dalam bentuk karangan bunga dan terbuat dari, bunga, daun oak atau duri dan dipakai oleh orang lain, mewakili apa bagian penobatan bertujuan untuk melambangkan dengan mahkota yang spesifik.
Dalam seni religius mahkota bintang digunakan mirip dengan halo. Mahkota yang dikenakan oleh penguasa sering mengandung permata.
Asal Mula
Para pendahulu pembuat mahkota adalah orang yang mengerjakan sebuah tutup kepala yang disebut diadem, yang telah dipakai oleh kaisar Persia Achaemenid, diadopsi oleh Konstantinopel I, dan dipakai oleh semua penguasa berikutnya dari kekaisaran Romawi.
Banyak mahkota dari berbagai bentuk yang digunakan dalam Antiquity, seperti mahkota Putih, Mahkotamerah, mahkota Pschent gabungan dan mahkota biru Firaun dari Mesir.
Mahkota bercahaya yang dikenal terbaik di Patung Liberty, dan mungkin dikenakan oleh Helios yang Colossus dari Rhodes, dipakai oleh kaisar Romawi sebagai bagian dari kelompok pemujaan Sol Invictus sebelum konversi Kekaisaran Romawi untuk Kekristenan.
Mahkota kerajaan menjadi simbol kekuasaan monarki yang paling mudah dikenali. Selama ribuan tahun, tokoh-tokoh sejarah yang sangat penting telah mengenakan topi yang menekankan kedudukan mereka dalam tatanan hirarki masyarakat.
Dalam beberapa hal, semakin besar mahkota, akan semakin penting juga posisi yang dipegang individu tersebut. Sampai hari ini, mahkota memainkan peran penting dalam upacara penobatan dan sebagai warisan dari budaya suatu negara.
Legenda
Melansir dari situs History Hit (22/12/2022), mereka telah menjelajahi beberapa mahkota tertua di dunia, mulai yang berasal dari harta karun Mesir Kuno hingga hiasan kepala yang dikenakan oleh kaisar Romawi.
Di antara perhiasan kepala lain, pertama ada hiasan mahkota Bohemia yang bertatahkan batu permata. Mahkota ini dibuat pada tahun 1346 untuk Kaisar Romawi Suci Charles IV. Perhiasan ini terbuat dari emas 22 karat dan mencakup 19 safir, 44 spinel, 30 zamrud, dan 1 elbaite merah.
Legenda paling populer tentang mahkota dengan sebutan “Crown of Saint Wenceslas” ini mengatakan bahwa setiap perampas kekuasaan yang meletakkan mahkota Bohemia di kepala mereka akan mengalami kematian yang kejam pada tahun berikutnya.
Mahkota Bohemia lain yang terkenal sebagai mahkota kerajaan tertua yang masih ada di Inggris, berasal dari tahun 1370 hingga 1380. Mahkota ini kemungkinan besar milik Ratu Anne dari Bohemia, istri raja Inggris Richard II, sebelum diberikan kepada House of Wittelsbach sebagai bagian dari mas kawin Blanche dari Inggris, putri Raja Henry OV.
Pencapaian
Mahkota ini digambarkan sebagai salah satu pencapaian terbaik dari pandai emas Gothic dan memiliki berlian, rubi, zamrud, safir, enamel, dan mutiara yang menghiasinya.
Mahkota merupakan suatu lambang kekuasaan, kejayaan dan kemakmuran, yang biasa dipakai oleh para raja kerajaan-kerajaan di seluruh dunia.
Tak terkecuali di Indonesia, para raja di Kerajaan-Kerajaan Nusantara seringkali memiliki mahkota yang terbuat dari emas bertahtakan batu-batu mulia yang tak ternilai harganya.
Mahkota para raja Nusantara ini sudah dipakai oleh para raja sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu pada masa Indonesia masih terdiri atas kerajaan-kerajaan.
Dikutip dari akun TikTok @rahasiavaleri, berikut beberapa mahkota kerajaan yang ada di Nusantara.
Mahkota Ratu Buleleng Bali
“Peninggalan kerajaan Buleleng di Bali yang masih ada hingga sekarang adalah mahkota yang dipakai oleh Ratu Buleleng yang kabarnya dibuat pada abad ke-19 saat Belanda mulai memasuki Bali.” ungkap narasi YouTube tersebut.
Mahkota ratu ini amat indah, terbuat dari emas murni dihiasi berlian, batu safir dan ruby yang berkualitas tinggi.
Ironisnya mahkota yang amat berharga ini malah tersimpan di The Museum of Fine Arts di Houston, Amerika Serikat, alih-alih disimpan di Indonesia.
Mahkota Kerajaan Kahuripan
Kahuripan adalah salah satu kerajaan tertua di Jawa yang didirikan oleh Raja Airlangga pada awal abad kesebelas masehi.
Tak banyak informasi mengenai mahkota raja Kahuripan ini dan tak diketahui siapa yang menyimpan mahkota yang sudah berumur seribu tahun ini.
Mahkota Sultan Siak Sri Indrapura
Kesultanan Siak adalah sebuah kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di Riau yang didirikan pada tahun 1723 oleh Raja Kecil yang berasal dari Johor.
Mahkota Sultan Siak seperti layaknya mahkota raja-raja, terbuat dari emas dihiasi permata.
Konon mahkota Sultan Siak ini berharga Rp1,074 triliun, namun tak ada informasi mengenai keberadaan mahkota ini.
Mahkota Sultan Kutai Kartanegara
Kerajaan Kutai Kartanegara adalah sebuah kerajaan yang didirikan pada awal abad ke-13.
Wilayah kerajaan ini merupakan daerah yang kaya dan makmur karena pertambangan minyak bumi dan batubara.
Mahkota sultan juga terbuat dari emas dan permata yang konon bernilai Rp383 miliar.
Mahkota Binokasih
Mahkota Binokasih yang tersimpan di dalam lemari kaca segi delapan berpengamanan ekstra ini menjadi daya tarik pengunjung Museum Prabu Geusan Ulun, Sumedang.
Binokasih merupakan mahkota asli raja Pajajaran yang kabarnya bernilai Rp980 miliar.
Mahkota Sultan Banten
Mahkota yang terbuat dari emas murni dan dihiasi oleh berlian dan batu ruby kualitas tinggi ini berbentuk seperti mangkok.
Mahkota Sultan Banten ini disimpan pemerintah di Museum Nasional Jakarta dan diyakini memiliki nilai yang fantastis seperti mahkota raja-raja lainnya.
Mahkota Salokoa Raja Gowa
Salokoa adalah mahkota yang terbuat dari emas murni seberat 1.766 gram yang merupakan wujud kebesaran Raja Gowa di Makassar yang dipakai pada upacara penobatan raja.
Mengutip dari Wikipedia, “Masyarakat setempat percaya jika timbangan emas tersebut berkurang, maka merupakan bencana akan terjadi.” (Hilal)