Tangerang, LINIMASSA.ID – Dalam penurunan angka prevalensi atau tekan stunting di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Tangerang akan menjalin kerja sama di bidang rumah sakit (RS) rujukan stunting bersama 34 RS yang tersebar di Kota Tangerang pada pertengahan April mendatang.
Hal ini perlu dilakukan dalam melanjutkan catatan penurunan angka prevalensi stunting tersebut. Sebelumnya pada akhir tahun 2024 lalu, angka prevalensi stunting tercatat hanya sebesar 5,2 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeini mengklaim, Pemkot Tangerang berhasil menurunkan angka prevalensi stunting atau tekan stunting dibandingkan tahun sebelumnya secara signifikan.
Tercatat, berdasarkan data E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) yang diambil dari seluruh puskesmas dan posyandu di Kota Tangerang menunjukkan, terdapat penurunan dari 6,8 persen (2023) menjadi 5,2 persen (2024).
“Kami kembali mencatat penurunan angka stunting yang signifikan pada awal tahun ini, keberhasilan tekan stunting ini merupakan hasil kerja keras lintas sektoral yang selama ini telah berkolaborasi baik untuk bersama-sama mengintervensi penurunan kasus stunting di Kota Tangerang,” kata Dini, Senin, 3 Maret 2025.
Dini melanjutkan, penurunan angka prevalensi stunting tersebut tidak bisa dilepaskan dari efektivitas keberhasilan program intervensi yang selama ini dilakukan seluruh lapisan, seperti Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas), Dapur Dashat, sampai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal.
Dalam waktu dekat ini, masih dikatakan Dini, Dinkes Kota Tangerang merencanakan akan meningkatkan skala kerja sama dengan RS rujukan stunting. Sebagai informasi, saat ini, Dinkes Kota Tangerang baru bekerja sama dengan enam RS yang ada di Kota Tangerang.
“Kami menilai penambahan jumlah rumah sakit rujukan tadi dapat meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi anak stunting di Kota Tangerang. Tidak hanya itu, peningkatan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, sekaligus memastikan tata laksana kasus stunting bisa berjalan lebih maksimal,” jelasnya.
Selain itu, Dini berharap, melalui Dinkes Kota Tangerang catatan penurunan angka prevalensi stunting tersebut dapat mendorong efektivitas, efisiensi dan optimalisasi intervensi penurunan stunting agar sesuai dengan target yang telah ditentukan.