linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Fenomena Gepeng di Pandeglang Kian Marak, Dinsos Imbau Warga Tak Memberi Uang
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > News > Fenomena Gepeng di Pandeglang Kian Marak, Dinsos Imbau Warga Tak Memberi Uang
News

Fenomena Gepeng di Pandeglang Kian Marak, Dinsos Imbau Warga Tak Memberi Uang

Andra 6 Oktober 2025
Share
waktu baca 3 menit
Gepeng di Pandeglang
Gepeng di Pandeglang marak
SHARE

PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Keberadaan gelandangan dan pengemis atau gepeng di Pandeglang dalam beberapa minggu terakhir. Meningkatnya jumlah mereka mulai menimbulkan keresahan di kalangan warga karena dinilai mengganggu ketertiban umum.

Dari hasil pemantauan di sejumlah lokasi, sebagian besar gepeng yang beraktivitas saat ini bukan merupakan warga lama, melainkan pendatang baru. Mereka kerap terlihat di titik-titik strategis seperti perempatan lampu merah Alun-alun Pandeglang, Kadubanen, hingga area Cipacung.

Aktivitas gepeng di Pandeglang ada yang mendatangi rumah-rumah untuk meminta bantuan, sementara lainnya mengenakan kostum badut di jalan demi menarik perhatian para pengguna jalan.

“Resah sih, iya. Sebetulnya bukan masalah, cuma kadang cara mereka minta itu terlalu memaksa,” ujar Defi, salah satu warga Pandeglang, pada Senin, 6 Oktober 2025.

Defi pun berharap pemerintah daerah dapat mengambil tindakan nyata untuk mengendalikan keberadaan para gepeng di Pandeglang agar situasi tetap tertib.

“Pemerintah harus punya sikap tegas. Harus ada tindakan nyata supaya masalah ini tidak terus berlarut,” tambahnya.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, Wawan, mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam upaya penertiban dengan melaporkan keberadaan gepeng jika ditemukan di jalanan.

“Kalau melihat ada gepeng, silakan lapor. Penanganan itu memang menjadi tugas kami,” kata Wawan saat ditemui di Pendopo Pandeglang, Jumat lalu.

Imbauan Terkait Marak Gepeng di Pandeglang

Ia menekankan bahwa meskipun memberi uang kepada gepeng di Pandeglang tidak dilarang secara hukum, praktik meminta-minta tetap dianggap tidak sesuai secara sosial.

“Secara sosial, tindakan meminta-minta tidak bisa dibenarkan,” tegas Wawan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Pandeglang, Ida Mulyani, menjelaskan bahwa kemunculan kembali gepeng di Pandeglang dipicu oleh berbagai faktor, terutama masalah ekonomi.

“Faktor utamanya adalah ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari. Lalu ada juga faktor pendidikan karena minimnya keterampilan, serta pengaruh lingkungan, seperti diajak teman,” papar Ida.

Sepanjang tahun 2025, menurut Ida, pihak Dinsos telah menangani sedikitnya 14 gepeng. Tantangan terbesarnya bukan hanya soal penertiban, tapi juga menyediakan solusi pekerjaan agar mereka tidak kembali ke jalan.

“Banyak dari mereka menganggap ngamen atau mengemis itu pekerjaan yang sah karena tidak mencuri. Tapi dari sisi sosial, ini tetap mengganggu kenyamanan warga,” tambahnya.

Sebagai solusi jangka panjang, Dinsos Pandeglang turut mengikutsertakan para gepeng di Pandeglang dalam pelatihan keterampilan yang diselenggarakan oleh Dinsos Provinsi Banten di Rangkasbitung.

“Pelatihan ini dimaksudkan agar mereka punya keahlian dan bisa mandiri ke depannya,” jelasnya.

Selain pelatihan, Dinsos juga menyiapkan rumah singgah sebagai tempat penampungan sementara.

“Fasilitas rumah singgah hanya bersifat sementara, maksimal selama lima hari sesuai Standar Hari Pelayanan (SHP),” ungkap Ida.

Ia juga mengakui bahwa hingga saat ini belum ada larangan resmi dari Dinsos terkait pemberian uang kepada gepeng di Pandeglang. Namun menurutnya, sikap dermawan warga justru memperpanjang keberadaan gepeng di jalanan.

“Kalau terus diberi, mereka akan tetap memilih hidup di jalan. Jadi lebih baik jangan diberi,” tutup Ida.

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
26 November 2025
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image

Terkini

Pedagang pentol cilok
Pedagang Pentol Cilok di Tasikmalaya Jadi Tersangka Penggelapan Rp130 Juta
News
Badak Jawa
Badak Jawa Musofa Mati di Kawasan JRSCA TNUK
News
Ngider Sehat Premium
HKN ke-61, Wali Kota Tangsel Resmikan Layanan Kesehatan Ngider Sehat Premium
News
Kejari Cilegon
Kejari Cilegon Musnahkan Ribuan Gram Narkoba dan Puluhan Barang Bukti dari Beragam Perkara
News
Buruh demo
Ribuan Buruh Demo Kantor Bupati, Tuntut Kenaikan Upah 12 Persen
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?