linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Fast Fashion, Tren Fesyen yang Harus Diwaspadai
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Fast Fashion, Tren Fesyen yang Harus Diwaspadai
Gaya Hidup

Fast Fashion, Tren Fesyen yang Harus Diwaspadai

Hilal Ahmad 18 Desember 2023
Share
waktu baca 5 menit
Fast fashion menimbulkan banyak masalah. (Foto : Weva Textile)
Fast fashion menimbulkan banyak masalah. (Foto : Weva Textile)
SHARE

linimassa.id – Pernah dengar istilah fast fashion? Tren budaya fast fashion hadir seiring dengan pola konsumsi masyarakat terhadap produk fesyen.

Contents
WaspadaEksploitasi

Jika biasanya model pakaian hadir setiap season atau bergantung pada musim, fast fashion memiliki waktu yang relatif lebih cepat. Juga menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar, tanpa kita sadari Fast Fashion seperti brand terkenal dalam satu tahun telah menyumbang:

  • Emisi Karbon hingga 1.715 juta ton dalam setahun
  • 72 juta ton limbah dan sampah
  • Menghabiskan hingga 79 miliar kubik air bersih
  • Mengeksploitasi jutaan buruh dengan melanggar upah minimum dan pekerja dibawah umur

Biar paham, fast fashion adalah konsep industri fashion di mana produsen membuat dan menjual aneka model produk siap pakai dalam waktu cepat dan harga yang terjangkau.

Dengan pergantian pakaian hitungan minggu saja, mendukung konsumen untuk lebih konsumtif dalam membeli pakaian sehari-hari.

Sebagai contoh, ada beberapa brand yang banyak kita temui di pusat perbelanjaan merilis hingga ratusan model baru dalam hitungan bulan.

Gaya hidup yang kemudian membuat orang begitu berhasrat untuk membeli banyak pakaian baru, dengan masa pakai yang relatif singkat, sebab mengikuti trend yang sedang ada saat itu.

Dilansir dari leed-initiative.org, fast fashion merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena di industri pakaian yang mulai populer sejak awal tahun 2000-an. Fast fashion adalah produksi massal pakaian secara cepat, murah, dan umumnya berkualitas rendah.

Kualitas dan daya tahan pakaian tidak terlalu dipedulikan dalam fast fahion, pakaian lebih berkaitan untuk bergaya dan mengikuti tren fesyen. Industri ini cenderung menjiplak brand fesyen kelas atas dan diproduksi kembali dengan bahan berkualitas rendah.

Model produksi fast fashion yang murah dan cepat menimbulkan banyak pertanyaan tentang sustainability dan etik industri fesyen tersebut.

Fast fashion menyembunyikan banyak sisi gelap. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa fast fashion adalah pilihan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak mampu membeli pakaian mahal. Faktanya, fast fashion lebih dari itu.

- Advertisement -
Ad imageAd image

 

Waspada

Dengan membeli dan memakai produk fast fashion, berpakaian bukan lagi soal nyaman atau kebutuhan hidup. Hasrat menjadi semakin kuat dengan hadirnya media sosial, yang ikut mendorong orang-orang untuk memamerkan setiap apa yang mereka kenakan.

Pakaian model terbaru, tas yang sedang ngetren, atau sekedar produk murah yang mungkin menyimpan banyak cerita di balik produksinya. Hingga akhirnya kita mau menyadari bahwa fast fashion membawa berbagai sisi kelam dan ancaman serius ini yakni menghasilkan sebanyak 1.715 juta ton gas rumah kaca per tahun.

Dalam proses produksinya, pabrik-pabrik fast fashion menghasilkan jutaan ton gas karbon dioksida yang pada akhirnya terus menumpuk, meningkatkan suhu dan memperparah kondisi iklim di bumi.

Akibatnya, aneka bencana alam (karena kondisi yang tak lagi seimbang) semakin intens terjadi, mulai dari banjir bandang, kebakaran hutan, dan lain sebagainya yang tanpa kita sadari melibatkan campur tangan manusia.

Kalau dibiarkan berlarut, pemanasan global menjadi semakin mustahil untuk disembuhkan. Semakin sering kita membeli produk fast fashion, semakin banyak pula pakaian yang akan diproduksi oleh pabrik secara tidak bertanggung jawab.

 

Eksploitasi

Telah banyak laporan terhadap perusahaan fast fashion melakukan eksploitasi tenaga kerja dan membayar upah terlalu kecil. Meski begitu masih banyak orang yang belum menyadari. Seperti misalnya pabrik yang memproduksi pakaian merek tertentu di Myanmar, memperkerjakan para buruh harus bekerja 66 jam selama seminggu.

Hal serupa terjadi dengan merek lain di India dan Srilangka yang menetapkan produksi tidak masuk akal dan mengalami kekerasan di tempat kerja. Sehingga para buruh perempuan bukan hanya tertekan oleh jam lembur tanpa upah, tapi juga oleh ancaman kekerasan seksual yang sudah menjadi masalah sistemik.

Jadi, belilah jika memang sudah yakin membutuhkannya dan barang itu memang penting. Akan jauh lebih baik jika memilih barang-barang yang lebih tahan lama dan bisa bisa dipakai berulang untuk jangka waktu lama.

Selain itu  juga bisa mencoba fesyen daur ulang, renew pakaian lama dan mencoba trend upcycle tak lupa thrifting menjadi hal yang menyenangkan. Juga bisa mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

SPMB SMPN Tangsel
SPMB SMPN Tangsel 2025, Banyak Siswa dari Sekolah Elit Masuk Jalur Afirmasi
Pendidikan
PWI Tangsel
Peduli Kesehatan Wartawan, PWI Tangsel dan Dinkes Gelar Cek Kesehatan Gratis
News
Film Sihir Pelakor
Film Sihir Pelakor Diangkat dari Kisah Nyata, Di Balik Cinta Terlarang dan Ilmu Gelap
Gaya Hidup
Mutasi kendaraan luar Banten gratis
Mutasi Kendaraan Luar Banten Gratis Dimulai Hari Ini
News
ASN Pandeglang terjerat pinjol
ASN Pandeglang Terjerat Pinjol Gegara Efisiensi Anggaran, Ini Kata DPRD
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?