LEBAK, LINIMASSA.ID – Sejumlah emak-emak warga Kampung Dengung, Desa Sindangmulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, melakukan aksi dengan blokir jalan desa pada, Senin 16 Desember 2024.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, diketahui kerusakan jalan diduga karena aktivitas truk dari salah satu pabrik yang berada pada wilayah tersebut.
Salah seorang warga Neni menyampaikan, aksi blokir jalan tersebut karena warga kesal sudah puluhan tahun jalan tak kunjung diperbaiki.
“Iya sudah tahunan jalan rusak becek, kami disini hanya terkena dampak jalan yang rusak,” terang Neni saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, aksi warga blokir jalan merupakan bentuk aspirasi yang mengiginkan jalan di kampungnya agar bisa segera diperbaiki.
“Kami ingin jalan bisa di bangu dan nyaman dilalui warga, karena kondisi jalan saat ini rusak parah dengan banyak lubang dimana-mana,” ucapnya.
Ia menambahkan, bahkan beberapa waktu lalu banyak warga yang mengalami kecelakaan karena kondisi jalan yang rusak.
“Kami di sini hanya ingin jalan dibangun dan tidak ada lagi korban kecelakaan akibat jalan ini,” pungkasnya.
Aksi Blokir Jalan, DLH Lebak Sebut Pihaknya Sering Perbaiki Jalan Rusak
Akses jalan menuju tempat pengelolaan sampah akhir (TPSA) Dengung di Desa Sindangmulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, diblokir oleh puluhan emak-emak, Senin 16 Desember 2024.
Diketahui, tindakan blokir jalan masyarakat tersebut sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan yang sudah lama dibiarkan rusak. Kerusakan pada jalan juga diperparah karena kondisinya yang becek sehingga sulit dilalui kendaraan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebak Iwan Sutikno menuturkan, pihaknya sudah sering melakukan perbaikan terhadap kerusakan pada jalan tersebut.
“Sudah sering kami lakukan perbaikan, dan untuk yang sekarang sesuai arahan pimpinan, kami berkoordinasi dengan Dinas PUPR,” kata Iwan kepada wartawan, Selasa 17 Desember 2024.
Dirinya menjelaskan, pemerintah daerah (pemda) akan menindaklanjuti protes masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut.
“Insya Allah ada upaya dari pemda dengan menurunkan material menutupi jalan yang berlubang,” sebutnya.
Lebib lanjut, mengenai kerusakan jalan yang diprotes masyarakat dengan blokir jalan, Iwan berdalih sebenarnya jalan rusak bukan hanya disebabkan oleh lalu lalang truk pengangkut sampah.
“Sebenarnya tidak semuanya diakibatkan oleh truk pengangkut sampah. Tetapi lebih diakibatkan oleh perusahaan kayu yang ada di wilayah tersebut,” terangnya.
Ia menambahkan, pabrik kayu tersebut menggunakan truk dengan kapasitas tonasenya besar.
“Jadi mengakibatkan kerusakan pada jalan,” pungkasnya.