linimassa.id – Sekolah Hikari di Keranggan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar peringatan ulang tahun ke-10.
Dalam kegiatan ini turut hadir Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji, Walikota Tangsel yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Tangsel Deden Deni, dan Ketua Komisi II DPRD Tangsel Mathodah.
Duta Besar Jepang, Kanasugi Kenji mengatakan selamat atas ulang tahun ke-sepuluh sekolah Hikari. Ia berterima kasih telah diundang pada acara perayaan penting ini.
“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Tangsel yang telah memberikan perhatian dan kerjasamanya dalam berbagai kegiatan pendidikan baik di sekolah Hikari maupun Sekolah Jepang Jakarta (Jakarta Japanese School) yang berada di Tangerang Selatan,” katanya.
Ia mengatakan bahwa ini adalah kali pertama mengunjungi Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Hikari. Dia mengaku terkejut ketika melihat suasana sekolah yang sangat bagus.
“Saya sangat terkejut bahwa sekolah Hikari sangat bagus, anak-anak yang belajar di sini tentu mempunyai kehidupan sekolah sehari-hari yang menyenangkan. Saya juga menginginkan kehidupan sekolah yang menyenangkan, saya sedikit iri,” guraunya.
Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Hikari dibangun pada tahun 2011 oleh kerja keras Ketua Yayasan Semarak Fadilah Hasim dan Ketua IEPF Kuboki Yasunobu.
“Tahun lalu, Pak Fadil dan Pak Yasu berkunjung ke Kedutaan, dan saya mendengar semangat beliau-beliau mengenai pendidikan lingkungan. Saya sangat terharu mendengarnya,” ungkap Kenji.
Menurutnya, banyak yang bisa Jepang kontribusikan untuk Indonesia di bidang pendidikan, salah satu diantaranya adalah pendidikan lingkungan.
Implementasi dan difusi pendidikan lingkungan di Indonesia yang dilakukan IEPF telah terpilih oleh Kementerian Pendidikan dan Sains Jepang sebagai projek untuk mensosialisasikan model pendidikan Jepang ke Dunia. Kesadaran ramah bumi sangat penting bagi Indonesia dalam menjalankan laju pembangunan.
“Saya sangat senang karena di Indonesia banyak orang yang mengetahui Jepang. Melalui pembelajaran di Taman Kanak- Kanak dan Sekolah Dasar Hikari ini, saya berharap dan tentu akan menjadi kebahagiaan saya apabila Bapak, Ibu, anak-anak serta para hadirin semua mempunyai minat dan dapat menyukai Jepang,” papar Kenji.
Interaksi dengan alam dan interaksi sesama manusia merupakan hal yang sangat penting untuk pertumbuhan anak-anak di usia Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Namun karena semua berada dalam suasana pandemi yang belum berakhir, diharapkan pembelajaran tatap muka yang akan diselenggarakan tetap menjaga protokol kesehatan.
“Selamat dan sukses untuk ulang tahunnya yang ke 10. Semoga Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Hikari dapat selalu berperan dalam pertukaran pendidikan antara Indonesia dan Jepang,” tutup Kenji.
Sementara, Ketua Yayasan Semarak Fadilah Hasim mengatakan bahwa pada 2010 ia memberanikan diri untuk membangun Sekolah Hikari di Kampung Koceak Kelurahan Keranggan.
“Semangat kami adalah memberikan kontribusi pada perluasan kesempatan belajar, melalui suatu sekolah yang ramah dan menyenangkan bagi anak-anak, juga sekolah yang dapat membangun karakter anak-anak,” tegasnya.
Menurutnya anak-anak adalah pemimpin kita di masa yang akan datang. Untuk itu, anak-anak dengan watak yang mulia dan pengetahuan dasar yang kuat merupakan Visi sekolah Hikari.
“Berkat dukungan serta bantuan banyak pihak, Alhamdulillah pada tahun 2017 sekolah kami mendapatkan akreditasi A untuk Sekolah Dasar dan pada tahun 2018 Akreditasi A untuk Taman Kanak-kanak. Kami sangat bersyukur dan berbangga hati, karena tidak banyak sekolah yang langsung mendapat nilai A pada saat akreditasinya yang pertama kali,” jelasnya.
Memasuki tahun yang ke 11 saat ini, Hikari memiliki 372 peserta didik sekolah dasar dan sekitar 60 peserta didik taman kanak-kanak.
Ketua IEPF Kuboki Yasunobu bercerita, bahwa saat pertama bertemu dengan Fadil 22 tahun lalu ia tidak memiliki uang, namun memiliki mimpi. Ia ingin dapat memberikan kesempatan pada anak-anak Indonesia. Untuk mengambil kesempatan tersebut, mereka melanjutkan kegiatan dan bermimpi membuat sekolah.
Mereka tetap melanjutkan kegiatan IEPF selama 10 tahun
Dan 10 tahun kemudian Yayasan Semarak berdiri, kemudian 1 tahun berikutnya SD Hikari ini dibuka.
“Jangan pernah berhenti bermimpi, lanjutkan mimpimu dan jangan berhenti. Jika esok tidak dapat diraih, mungkin lusa kalian dapat meraihnya. Pun dalam 1 tahun belum dapat diraih, mungkin 3 tahun ke depan dapat kalian raih. Akan menjadi kegagalan jika kaliah berhenti di tengah jalan, meskipun jatuh bangun melakukan kesalahan, tetap lanjutkan karena itu merupakan proses menuju kesuksesan. Saya berharap semua memiliki mimpi yang besar,” himbaunya. (RED)